10. Kebetulan yang mengerikan

175 13 2
                                    

Hubungan itu nggak ada yang tahu. Kadang nggak ada alasan juga, kenapa, dimana, dan bagaimana.
Pokoknya tiba-tiba aja.
Dan itu sepertinya terjadi antara aku dan kamu.

Lee Dae Hae.

Credit pict

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Credit pict. from pinterest.

"Heh, darimana kamu kenal dia?"

"Di kampus lah kak, kan kita sekampus. Ihh, masih nggak nyangka kalau dia adiknya kak Jaemin. Sumpah mereka beda banget ya kak." Dae Hae terus saja mengoceh panjang lebar mengenai Renjun dan Jaemin sementara sang kakak yang duduk mengemudi di sebelahnya hanya diam dengan ekspresi wajah terganggu dan kesal.

"Nggak usah deket-deket dia."

"Kenapa? Aku malah makin mau deket sama dia setelah tahu kalau Renjun adiknya kak Jaemin."

"Nggak. Dia bukan Jaemin dan kakak nggak suka."

"Kakak apaan sih, nanti kalau kak Jaemin tahu dia bakalan sedih loh kakak ngomong gitu."

"Terserah, pokoknya nggak boleh." kali ini Jeno menatap adiknya dengan serius. Entah kenapa sejak pertama kali bertemu, first impression-nya pada Renjun sudah buruk. Dia nggak suka.

"Terserah aku juga dong." Dae Hae tidak mau mengalah dan balas menatap sang kakak kesal.
Keduanya memang sering seperti ini, adu mulut karena perbedaan argumen yang ujung-ujungnya keduanya saling melempar lirikan tajam meski malah terlihat lucu karena mata sipit mereka.

"Yaudah, kakak udah peringatin kamu pokoknya. Awas aja kalau macam-macam."

.
.
.
.

"Ren, kok diem aja dari tadi?"

"Hm-nggak kok."

Jaemin melirik sang adik yang duduk di sampingnya sementara dia sendiri fokus mengemudi. Mereka sedang dalam perjalanan ke tempat makan seusai pulang dari toko lukis.
Sejak pertemuan tidak sengaja mereka bersama Jeno dan Dae Hae sebenarnya Renjun jadi sedikit pendiam. Dan Jaemin ingin sekali menanyakan sesuatu pada Renjun, sesuatu yang sangat ingin dia tanyakan.

"Kamu udah kenal sama Dae Hae?" akhirnya pertanyaan itu terlontar juga dari mulutnya.

"Iya."

"Kok bisa? Sejak kapan?" dan lagi-lagi mulut Jaemin tidak bisa mengerem ucapannya.

"Nggak sengaja, karena kecelakaan."

"Yang kamu bilang kemarin?"

"Bukan. Pas hari pertama gue masuk kampus, dan sejak saat itu tiap kali gue ketemu dia pasti celaka."

"Maksudnya?"

"Hm, apa ya... tiap kali gue ketemu dia tuh selalu aja kena sial. Gue juga heran yang pasti gue nggak suka sama dia."

The Light and The Shadow (JaemRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang