Sinopsis
DIYA. Seorang gadis yang kehilangan kedua orang tuanya dalam satu kemalangan jalanraya yang tragis. Kini tinggal sebatang kara, tiada tempat untuk bersandar. Hidupnya berubah 360 darjah.
Dalam terumbang-ambing mencari arah, teman baik kepad...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Mr. Dylan. Your wound is quite deep. Need to be stitch."
" Just do what need to be done. I'm ready."
" Your wife isn't it? She need to wait outside while the procedure is ongoing."
Doktor lelaki yang memperkenalkan diri sebagai Dr. Adam Kim memandang Diya.
" Puan, please wait in the waiting area while we stitch your husband's wound. It won't be long."
" Uh, Ok. Thank you." Diya segera keluar dari bilik prosedur yang terdapat dalam Jabatan Kecemasan di hospital itu.
Sudah beberapa kali kakitangan hospital menyebut perkataan 'wife' dan ' isteri' kepada Dylan bila berkomunikasi kepadanya. Kelihatan Dylan tidak memberikan reaksi membantah malahan mengakui dia adalah isteri kepadanya.
' Mungkin emosi dia masih tidak stabil lepas dapat tahu pasal si Willa. Entah macam mana dia dapat tau, saya pun no idea.'
Selepas hampir sejam. Kelihatan Dylan sedang melangkah menuju kearahnya. Diya segera berdiri.
" How was it?"
" Just fine." Jawab Dylan pendek .
" The wound. Have to keep it dry. On the third day. Please come for wound inspection. Day 10, its need to be removed."
" Keep it dry? Jadi, tidak boleh mandi?" Diya segera bertanya.
" Mandi boleh. Jangan basahkan jahitan tu." Doktor tadi memberi penerangan.
Berkerut kening Diya.
' How?'
" Help him taking bath. The wound is quite big. Tambahan pulak on his back. Must be difficult for him. Masa ni lah wife kena bantu."
Diya mendiamkan diri. Dylan pura-pura tidak mendengar.
...
" Dylan you need help?" Diya bertanya sebaik sahaja mereka naik ke tingkat atas rumah.
" I'll call you if I think I need one. " Dylan menjawab tanpa memandang wajah Rissa kemudian berlalu masuk ke dalam biliknya.
