Aku, Ayah, dan Nara

56 41 93
                                    

Sebelum membaca sempatkan untuk vote dan comment ya, terimakasih.

Selamat membaca♡

Nara dan ayah adalah keluargaku. Walaupun tidak ada sosok ibu didalamnya, itu tidak akan menjadi masalah selama kami masih bisa memberikan kasih sayang satu dengan yang lainnya.

❃❃❃

Setiap hari Marga tidak pernah tidak merindukan sosok ibunya. Sosok yang dulu selalu menyiapkan dia sarapan kala dia akan berangkat ke sekolah, sosok yang selalu memberinya semangat dikala dia ingin menyerah, sosok itu adalah sosok yang paling berharga buat marga.

Bagi marga sosok ibu adalah sosok yang paling dia butuhkan sekarang.

Sama seperti hari hari sebelumnya, marga sekarang sedang duduk di atas balkon dan menikmati serpaan angin yang mengenai wajahnya. Namun ada yang berbeda kali ini, marga duduk dibalkon bukan untuk melihat bulan dan bintang, melainkan dia duduk disana untuk melihat hujan.

Saat ini cuaca sedang mendung, dan pastinya itu tanda bahwa hujan akan segera turun. Sibuk dengan kegiatannya menatap langit dan menunggu hujan, marga sampai tak sadar bahwa adiknya sudah berada dibelakangnya.

"Kak, mendung tuh ayo masuk nanti kakak masuk angin" Nara- adik marga menghampiri marga yang sedang duduk tenang di atas balkon, menatap ke langit yang mendung berwarna abu abu kepekatan

"Kamu masuk duluan aja Nara, kakak masih mau diem diluar, sana gih temenin ayah didalem" Suruh marga

Nara mencibir kan bibirnya kesal.

"Tapi kak, nanti kalo aku biarin kakak diem diluar nanti kakak bakal sakit. Lagipula kakak ditungguin tuh di dalem sama ayah" Ujar Nara

"Ayah?, kenapa ayah nungguin kakak?" Tanya marga

Nara mengangkat bahunya tanda tak tahu, lalu berkata

"Aku gak tau, lebih baik kakak tanya langsung aja sama ayah"

Mendengar hal itu, marga pun dengan segera bangkit dari tempat duduknya dan masuk ke dalam rumah untuk menemui ayahnya yang entah ingin membicarakan apa dengan dirinya.

Meninggalkan Nara yang saat ini sedang sibuk menatap sendu buliran buliran air yang sampai saat ini masih menjadi pelantaran rasa rindunya kepada sang ibu.

"Ibu..nara kangen"

❃❃❃

"Ayah"

Ayah marga yang sedang sibuk meminum kopi serta membaca koran pun menengok ke arah marga ketika mendengar anak sulungnya itu memanggil. Tersenyum simpul, ayah marga segera menyuruh anaknya itu untuk duduk dikursi yang berada disampingnya.

"Kata Nara ada yang mau ayah omongin sama aku, ayah mau ngomongin apa?" Tanya marga

"Ayah gak mau ngomongin apa apa kok sama kamu, ayah cuma mau ngobrol ringan aja sama anak sulung ayah" Sembari menyeruput kopi yang dibuat spesial oleh Nara, ayah pun berkata sedemikian rupa

Ya karena jujur saja, sebenarnya jarang ada waktu untuk dia dapat mengobrol dengan kedua anaknya. Selain kedua anaknya yang sedang sibuk sekolah dan mengejar mimpi mereka, ayah sendiri juga sibuk dengan urusan pekerjaannya sehingga minim waktu untuk dirinya bisa mengobrol ringan seperti saat ini bersama anaknya, terlebih lagi dengan anak sulungnya, Marga.

Marga tertawa ringan mendengar penuturan ayahnya.

"Yah, kalau aku boleh jujur, aku kangen sama ibu" Ujar marga jujur sembari menatap ayahnya, sangat terlihat jelas dimata laki laki itu tersimpan kerinduan yang amat besar kepada ibunya yang sudah berada diatas, bersama sang kuasa

MARGA | Mark LeeWhere stories live. Discover now