02

157 11 2
                                    

👥🔓

JERRY ALIVIVOXI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JERRY ALIVIVO
XI. DKV

•••

JAVAS AJI PANGGABEANXI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JAVAS AJI PANGGABEAN
XI. DKV

•••

SEAN JUARY SANTOSOX

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEAN JUARY SANTOSO
X. KIMIA INDUSTRI

•••

"Woi Kana!"

Panggil salah satu sohibnya yang berada di lantai atas. Kana yang baru sampai pun mendongak

"Itu, si Javas minta susulin di kantin"

"Gue baru nyampe biarin duduk dulu lah"

"Bagi-bagi vanta dia, yakin lo gak mau?"

Jerry, si kumis tipis pindahan dari Tanggerang. Yang tiap pagi nangkring di pinggiran lantai atas kalau ditanya alasannya "mau liatin muka-muka orang kepaksa masuk sekolah"

Atau kalau ditegur guru yang tidak sengaja lewat dia jawabnya "ngejemur sepatu pak, pulang sekolah kemarin basah kecemplung kali"

Ada aja pokoknya


Sampai di kantin, benar saja, Kana melihat Javas yang sedang menunggu totalan vanta yang ia beli di kantin. Kana mendekat lalu duduk di kursi dekat Javas berdiri

"Ini mau dibagiin satu rt apa gimana? Banyak bener"

Bukannya menjawab, Javas melayangkan pertanyaan kembali ke Kana

"Baru dateng lo Na?"

"Ya lo liat sendiri, baru nginjekin kaki ke dalem sekolah aja udah diteriakin Jerry dari atas, suruh nyusulin lo disini"

"Emang tadi gue suruh pesenin ke lo gitu, cuman pak brata udah gak sama gue"

"Jav serius lo, gue baru duduk nih?"

Ekspresi Kana sedikit kesal, ia benar-benar seperti dipermainkan kedua temannya

"Haha sorry Na, udah sono lo samperin Pak Brata"

Mengambil napas panjang sebelum berdiri, Tangan Kana menyaut 2 vanta dari kardus yang sudah dibeli Javas. Lalu berjalan begitu saja dan tak lupa

"Makasih ya"

Pergerakan Kana yang tiba-tiba membuat Javas sedikit lola, saat Kana sedikit menjauh Javas baru sadar

"Woi blegug udah gue itung itu anjrit"



Tempat Kana sekarang berada, Di depan ruang guru. Tujuannya untuk menemui Pak Brata tentunya. Mengetuk pintu sebelum masuk, Kana tak lupa untuk mengucapkan salam

"Eh nak Kana, sini masuk"

Bukan Pak Brata yang mempersilahkan, tapi Bu Ika, Istri dari Pak Brata sekaligus guru Bahasa Indonesia di kelasnya

"Duduk dulu, Pak Brata lagi bikin kopi di belakang. Tunggu aja ya, Bu Ika mau siap-siap ngajar dulu"

"Iyaa bu"

Bukan hanya toilet khusus guru, ruang guru disini juga ada dapur dan ruang istirahat khusus untuk guru yang dilengkapi taman lumayan luas dibagian belakang

Tak heran, meskipun letaknya di pedesaan. Sekolah ini dijuluki sekolah elit yang anti melejit

Biaya masuk umum, keperluan yang perlu dibayar juga umum, hanya saja banyak orang dermawan yang ikut serta mengelola sekolah ini

Ayah Jerry contohnya,


"Tadi Bapak samperin ke kelas ternyata belum dateng ya Na"

"Iya pak, baru aja"

Menyeruput secangkir kopinya sambil mengangguk-angguk, Seperti Pak Brata menyiapkan obrolan lebar ke Kana

"Gini lo, bapak semalem dapat info dari kedinasan. Bakal ada lomba seni senasional, berhubung sekolah kita udah ada gala di bidang seni rupa, kamu mau gak ngewakilin sekolah di bidang seni musik?"

"Kenapa harus saya pak? Kan ada Javas anak musisi yang lebih tau soal musik dari pada saya"

Pak Brata sudah mengira Kana tidak mudah anaknya, makanya beliau sudah menyiapkan alasan yang bagus agar Kana mau menunjukkan kemampuannya

"Bapak udah denger loh, lagu bikinan kamu di SoundClouddd. Keren dan style anak muda sekali, meskipun begitu orang-orang yang seumuran bapak juga masih bisa menikmati karya mu"

Kana terlihat mempertimbangkan tawaran dari Pak Brata, tidak ada salahnya bukan? Mencoba. Tapi Kana juga tidak yakin, karna terakhir ia membuat lagu saat ia belum pindah kesini

"Nanti Kana pikirin lagi deh pak"

"Acaranya masih bulan depan, kamu pikirin baik-baik ya"

"Terus untuk seni tarinya?"

"Nah itu yang masih bapak pikirin, individu atau kelompok. Belum bapak putusin, mungkin nanti aja setelah posternya di tempel"

"Yang penting kamu dulu Na, bapak gak mau anak emas cuman diam di sekolah aja. Orang-orang harus tau, Bayangkara punya segudang anak bertalenta"

Selesai dengan urusannya di ruang guru, Kana berjalan menuju kelasnya. Melewati beberapa lab dan ruang kelas, sedikit menarik perhatian penduduk di dalamnya saat Kana berlalu

"Aduh damage nya Kak Kana lewat"

Kana yang mendengar sedikit keributan hanya menoleh sekilas, ada apa dengan mereka di pelajaran pagi ini, sudah aneh saja

"macem cacing kremi" batin Kana kurang ajar

Tak disangka tolehan sekilas dari Kana membuat keributan menjadi-jadi

"Woi Woi Woi Kak Kana noleh!!!"

"Harusnya tadi langsung gue foto"

"Gue ada nih"

"Eh bagi dong di grup"

"YANG GRUB CEWE AJA ANJIR, COWONYA GAUSAH!"

Teriak salah satu siswa laki-laki di ruangan itu juga, Sean mewakili perasaan laki-laki satu kelas lainnya

Dan di saut "huuuuuuuuuuu" oleh anak-anak perempuan




[ K A N A ]

KANA | KJK LOCALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang