15

58 7 1
                                    

Kegiatan akhir semester ganjil akhirnya tinggal menghitung waktu, tak heran seberapa sibuknya para anggota organisasi sekarang. Mulai dari Anggota Osis, Anggota ekskul, sampai ke Anggota organisasi kelas

Semua yang terlibat pasti sibuk, sibuk dengan tugas masing-masing. Bahkan Kana saja yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler atau organisasi apapun tetap ikut turun tangan membantu jalannya kegiatan akhir yang akan berlangsung lusa mendatang

"Le, inti aman?"

Tanya pengamat urusan acara sekaligus guru penjaskes, Pak Badi ke Gale si ketua Osis

"Sejauh ini aman Pak, tinggal mastiin guess star nya aja. Kebetulan besok kita semua gladi bersih jadi sekalian cek sound nyamannya gimana"

"Bagus, lanjutin tapi jangan capek-capek"

Pesan Pak Badi sambil Menepuk pundak Gale, membuat Gale tersadar. Benar, ini kerja sama dan kerja semua. Keras ke diri sendiri hanya akan membuat cepat lelah, pikiran kacau, dan kondisi kurang fit

Makanya, Gale langsung melemaskan semua otot badannya. Dengan mengambil nafas dalam dan menghembuskan perlahan

"Siap pak, kalo cape mah tinggal bilang mie ayam Pak Badi aja kan pak?"

Canda Gale, Pak Badi paham jokes Gale sekarang karena memang Pak Badi yang suka menraktir anak didiknya dengan 'mie ayam' langganan di depan sekolah

Pak Badi tertawa "wes gampang atur aja Le" Jawabnya



16.00

Semua aktivitas di hentikan, mereka harus menyimpan tenaga dan kembali besok

Berbarengan dengan berhentinya pengumuman pulang, banyak murid berhamburan keluar dari area sekolah

Bahkan Mang Apan security sekolah sampai kewalahan menyebrangkan dan mengatur jalanan agar tidak macet

"Pulang kapan Na?"

Di depan aula sekolah Sean, Kana dan Jopan berada. Dengan es cekek di tangan masing-masing dan seragam yg udah ngga berbentuk, benar-benar menggambarkan tinggal pulang sekolah saja

"Ntar"
"Eh Jop, lo mau main ps5 ga?"

"Aduh mager banget sih gue bang"

"Kalo lo Se?"

"Gass lah kapan gue nolak"

"Panggil gue abang, baru gue ajak"

"Idih"

Sekarang, Kana yang mengajak Sean main ps5 di rumahnya. Bukan tanpa alasan Kana mengajak adik kelasnya ini begitu saja. Pasalnya Sean ini terkenal akan keahliannya menahlukkan wanita

Tau kan maksud Kana apa,

Sebenarnya Sean ini opsi kedua setelah Jopan, tapi Jopan tadi menolak, jadilah ia membawa Sean saja

"Lo mau tips & trik kan? Udah to the poin aja"

Bak mind reader, Sean yang baru saja mendudukkan diri di sofa rumah Oma Kana bersuara

Tentu saja Kana gelagapan meskipun tak dilihat Sean, menenangkan diri sebentar lalu Kana menjawab "Deketin doang sih, gue gamau dia keganggu Se"

"Chills dong, deketin anak orang udah kaya deketin anak mafia aja-" terdengar mengejek memang, dengan nada sedikit menggantung di akhir kalimatnya Sean berhasil membuat Kana menyipitkan mata

"-cemen lo Na"

Sudah tau, sudah Kana tebak julukan baru pasti muncul dari mulut kurang ajar nya Sean. Tapi mau gimana juga, yang dibilang Sean memang fakta

"Pertama, lo cari tau dulu love language lo dan dia itu apa"

"Dari yang gue liat sih, lo lebih ke action alias act of service tapi gatau juga sih, u should figure it out sendiri"

"Tapi, yang paling gue yakin, salah satu love language yg bukan Aya banget, kaya ga nyaman aja dia tuh sama physical touch. Jadi gue saranin lo jangan plak plek tangannya"

Obrolan yang lumayan panjang disela-sela adu skill mereka membuat Sean lupa akan jam pulang. Berdiri dan berniat pamit dengan sedikit gaduh yang ditimbulkan karena Sean grasak-grusuk anaknya menimbulkan rasa penasaran Oma yang tadinya berada di belakang rumah

"Makan dulu yuk sebelum pulang"

"Langsung pulang aja Oma, udah ditunggu mama soalnya" Jawab Sean menenteng tas ransel dan bersaliman ke Oma Bia

"Kapan-kapan deh kesini lagi, bawa Jopan biar bantuin Oma masak, Sean bantuin abisin nya" lanjutnya, agar Oma tidak salah paham dan merasa tidak enak

"Yeeeee" saut Kana meskipun tau Sean hanya mencairkan suasana

Oma Bia mengangguk tersenyum, menepuk pundak Sean untuk berhati-hati di jalan





"Inget, besok kesempatan lo bang"

Memang benar-benar usil Sean ini, memanggil Kana dengan senioritas saat ada Oma atau orang tuanya di depan mereka

Mau heran, tapi ini Sean








23.05

Kana uring-uringan di lantai kamarnya. Otaknya penuh memikirkan strategi apa yang harus ia pakai untuk besok, benar-benar menguras waktu yang harusnya ia pakai untuk tidur

"Ah udah lah bodoamat"

Pungkasnya lalu berpindah ke kasur, memeluk guling dan memejamkan mata. Beberapa detik kemudian Kana sudah terlelap dan berada di alam mimpinya



07.01

"Na? Berangkat jam berapa kamu?"

Kana mengangkat kepalanya meskipun belum sepenuhnya sadar, Oma membangunkannya di balik pintu

"Jam 8 Ma"

"Yaudah makan dulu gih, keburu dingin nanti"

Berjalan gontai dengan rambut acak-acakan, Kana memulai paginya dan harinya yang akan berlangsung 14 jam kedepan

Ditinggal sendiri dirumah, karna Oma pamit ke rumah tetangga. Kana sesekali melamun, ada apa lagi anak ini, makin hari makin aneh saja tingkahnya

"Kalo lo ga niat ngajak pacaran, yaudah ajakin jadi temen deket aja"

"Tau lo bang, teh Aya aja lo pikirin kaya mikirin separuh hidup lo aja"

"Kan emang Aya separuh idupnya Kana"

Sedari tadi hanya Jopan dan Sean yang berbicara, Kana diam menyimak. Tidak ada untungnya menyela obrolan dua bocah ini, yang ada Kana hanya terus di semprot tanpa henti

Sekarang saja sindiran mereka di depan Kana langsung seperti tak menggubris keberadaan Kana sebagai kakak kelas mereka

"Aha gue punya ide!"




[ K A N A ]

KANA | KJK LOCALWhere stories live. Discover now