Silakan yang mau baca bisa meluncur di KBM sudah bab 22 atau Karyakarsa ya sudah bab 20. Kenapa berbeda, karena di KK aku update per lima bab dengan harga 7K.
Username : aniswiji
Atau link ada di bio.Selamat Membaca
Diandra pulang lebih cepat dari biasanya. Sesampainya di rumah ia bergegas untuk membersihkan diri sebelum berbicara dengan Ibunya. Meskipun rasa penasaran itu sudah bercokol di dalam otaknya, tetapi ia belajar untuk bersabar.
Mengusap handuk yang ia gunakan untuk mengeringankan rambutnya ia keluar dari kamar tidur dan berjalan menuju meja makan. "Ibu lagi buat apa?" Tanya Diandra saat melihat Ibunya sedang berkutat di dapur.
"Teh madu, buat kamu." Diandra mengangguk dan melanjutkan ke kursi meja makan. Perutnya terasa lapar saat ini.
"Ini diminum setelah selesai makan." Pinta Ibu Yola kepada sang putri.
"Terima kasih ya Bu." Diandra tersenyum dan mengambil minumannya. Ia meneguk hingga tandas. "Ibu tadi menyuruhku pulang cepat, ada apa?"
Ibu Diandra yang saat ini tengah duduk di sampingnya menatap serius sebelum memulai untuk berbicara. "Tadi kedua orangtua Yola kemari." Lirihnya.
"Terus?"
"Mereka kemari untuk silaturahmi dan ada maksud lainnya." Mengerutkan kening Diandra menatap tepat di wajah Ibunya.
"Maksud Ibu?" Ibu Diandra menggenggam tangan putrinya sebelum melanjutkan pembicaraan. "Jujur Ibu sulit untuk mengatakan hal ini. Tapi ini harus Ibu katakan, mereka melamar kamu untuk menantunya."
"Hah!"
"Iya, mereka melamar kamu nak. Dan ini sudah disetujui Yola. Apa kamu menerima lamaran ini?" Tanya Ibu Diandra lirih.
"Entahlah Bu, Dian bingung. Jujur Dian tidak mau, karena hal ini pasti akan melukai hati Yola. Tapi Dian tidak bisa menolak juga, karena Dian sangat menyayangi Yola. Apalagi dia juga meminta Dian untuk itu."
Suasana hening sesaat, Diandra dengan pikirannya dan Ibunya dengan bayangan masa lalu. Dimana ia selalu menunggu sang suami untuk pulang dan saat suaminya tidak pulang maka ia akan memangis di kamarnya. Menangisi takdir yang begitu kejam yang merebut kecerian keluarga kecilnya.
"Lakukan yang akan membuatmu bahagia, nak. Jujur menjadi kedua itu berat." Nasihat Ibu kepada Diandra. Apalagi ia sudah merasakan asin manis dalam berumah tangga.
"Jika seorang istri sudah ikhlas membagi suaminya. Selayaknya sebagai pihak kedua jangan pernah iri atau cemburu kepada istri pertama. Karena ia sudah mau mebesarkan hatinya untuk menerima kamu di dalam rumah tangga mereka." Lanjutnya seolah memberi penjelasan akan posisi menjadi istri kedua. Jika saja di luaran sana istri kedua akan berusaha menguasai waktu dan memanipulasi pikiran suaminya. Maka ibu Diandra tidak akan mengajarkan hal itu, karena hakikatnya disini adalah berbagi.
Ia ingat dulu saat Melati melabraknya, mengatakan jika ia sudah memanipulasi pikiran suaminya agar tidak pulang ke rumah Melati. Padahal saat itu ia juga tidak tahu keberadaan suaminya.
"Dimana, Mas Toni?!" Teriak Melati di depan pintu rumahnya kala itu. Dengan berkacak pinggang Melati membuat kekacauan disana.
"Kenapa tanya saya? Bukannya situ yang istri mudanya." Jawab Ibu Diandra dengan santainya.
"Mas Toni sudah tidak pulang seminggu ini!"
"Saya tidak tahu apapun mengenai Mas Toni sejak ia pergi sebulan lalu. Jadi jangan tanya saya!"
"Perempuan tak tahu diri!" Makian Melati saat ia akan pergi. "Siapa yang tidak tahu diri? Saya apa kamu?"
"Kamu itu harus berterimakasih kepada saya, karena saya masih bisa melayani suami kamu hingga puas. Bukan begini." Pekikan suara Melati yang membuat Ibu Diandra tertawa hambar.
"Kalau kamu tidak membuka bagian bawah kamu, Mas Toni tidak akan mau sama kamu. Jadi disini yang tidak tahu malu itu kamu." Todong Ibu Diandra dengan menunjuk kearah Melati.
"Tapi jujur Dian rasa ini akan sulit Bu."
Usapan tangan dirasakan Diandra tepat di kepalanya. Ia menatap wajah Ibunya dan menenggelamkan wajahnya di pelukannya.
"Salatlah, minta petunjuk sama Allah. Mana yang terbaik buat kamu. Sejujurnya Ibu berat melepaskanmu jika harus menikah dengan Wahyu, karena Ibu pernah merasakan hal itu. Tapi kembali lagi ini hidup kamu, nak."
Diandra mengangguk, semua ini kembali lagi kepadanya. Apakah ia akan mengikuti keinginan Yola atau ia akan menolak. Karena sejujurnya melukai hati wanita lain adalah sesuatu yang ia hindari.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Hati Diandra ✔ (KBM & KARYAKARSA)
General FictionMenjadi kedua bukan keinginan Diandra. Tapi ini sudah menjadi takdirnya, jadi ia mencoba menikmati semua ini. Tapi apa yang harus ia lakukan saat sang suami lebih condong ke istri pertama yang sedang sakit? Dan mengabaikan kehadirannya. *** Ini ha...