🦋0.3🦋

36.7K 4.5K 65
                                    


Happy reading:)

***

"Gimana kondisinya Dok? Kakinya patah gak? atau lumpuh gitu?" tanya Selena menatap dokter itu serius, sedangkan dokter hanya bisa tersenyum ramah mendengar pertanyaan Selena.

"Tuan muda hanya terkilir saja, dan hanya beberapa luka lecet" jawabnya membuat Selena menarik napasnya berat.

"Ya sudah saya permisi dulu," pamitnya meniggalkan Selena yang tengah cemberut.

Padahal dirinya berharap kaki lelaki itu patah atau lumpuh, karena dengan begitu ia tidak akan di ganggu dan merasa takut dengan kata-kata yang keluar dari mulut Aksa. Eh Bukanya akan sebaliknya ya?

"SEIYRA!?"

Selena berdecak malas sembari menghentak-hentakan kakinya kesal.

"SEIYRA?!" panggilnya lagi.

"IYA BENTAR ANJROT!" Sahut Selena tak kalah, menatap pintu kamar berwarna hitam yang sedikit terbuka tersebut.

Selena memanyunkan bibirnya seperti anak itik, diam-diam membuat lelaki itu gemas melihat gadisnya.

"Apa?" kesal Selena menatap jengah.

"Ambil itu." tunjuk nya pada benda pipih di atas nakas yang tak jauh dari ia berbaring.

"Cuman kaki lo yang sakit, tangan Lo kan masih sehat walafiat." dengus Selena.

Walau rasanya enggan Selena tetap menuruti si tokoh antagonis itu, susah emang kalau alurnya benar-benar berubah. Padahal dalam novel tidak ada adegan Aksa mencari keberadaannya yang dianggap diculik memang siapa yang mau menculik Selena hah?

Yap, namanya Aksa Earlexsader yang sayangnya tunangannya sendiri Aksa memang tampan dan Aksa juga mirip seperti Manu Rios, haha bercanda, dia lebih dari itu tentu karena dia adalah tokoh utama Antagonis.

"Aksa?" pangil Selena menatap Aksa yang tengah sibuk dengan benda pipih nya.

Aksa menengok lalu menatap manik mata berwarna merah dan biru itu datar.

Ck. Sok dingin nih anak.

"Aksa?" ulang Selena lagi, Aksa menatap Selena dengan mimik bertanya seolah-olah dia bilang 'apa'.

"Aksa, Kalau gue manggil lo dengan kosa kata lo bales lagi sama kosa kata bukannya ke orang bisu." omel Selena membuat Aksa gemas.

"Apa?" tanyanya pura-pura datar.

"Gue mau pulang," balas Selena menatap Aksa dengan tatapan seolah-olah merengek.

"Gak." ucap Aksa kembali menatap benda pipih nya.

"Kenapa sih, pokonya harus pulang!" gas Selena menatap kesal ke arah Aksa yang masih anteng tanpa menghiraukan rengekan Selena.

"Gak."

Selena merasa jengah, "ayolah nanti tuan Bright Mahendra marah sama putri salju nya" ucap Seiyra sembari menopang dagu menatap Aksa yang menatapnya balik.

Extras In The Antagonist FamilyWhere stories live. Discover now