Bagian 22

18.2K 1.1K 104
                                    

Bagian 22 : Lembaran baru

Gimana cover baru ku guys? Bagus kan 💃

Ini cover di bikinin sama pencinta DINDAIR. Dia DM aku di ig, ngasih cover ini.

Gemoyy bgt!

Makanya aku pake, soalnya cover sebelumnya itu murahan bgt ya, ga bagus editanku, gabisa ngedit soalnya 🥺

Bdw, SIKIRINSOT SIKIRINSOT BURUAN PARAGRAF YG KALIAN SUKA, JANGAN LUPA MASUKIN SW, SG, TIKTOK, TWITTER DAN LAIN-LAIN NYA. PROMOIN OKE!

Happy reading guys ❤️

DINDAIR, 2021

"Gue nyerah." Ucap Air.

"Bodoh! Kalo lo sayang sama Dinda, perjuangin! Jangan cuma bisa bikin orang sakit hati terus malah bilang nyerah saat lo aja masih belum pernah sedikitpun memperjuangkan nya!" Maki Gelap.

Jika ditanya apa Gelap kecewa pada Air? Gelap sangat kecewa. Tapi apa mungkin Gelap meninggalkan Air disaat sahabat nya itu berada di hidup yang tidak tahu dimana letak titik nya?

Rio mengangguk membenarkan. "Benar apa kata Gelap."

"Dinda bakalan aman, lo tenang aja. Selagi Dinda nggak mengusik kehidupan siapapun, dia bakalan aman. Dan gue percaya kalo Dinda nggak akan mengusik siapapun. Bisa dilihat dia yang mengalah, dia yang pergi jauh dari semuanya." Ucap Gelap lagi.

Gelap tidak henti-hentinya memberikan ucapan-ucapan yang membuat Air sadar.

Air tersenyum tipis, ia menatap kedua sahabatnya. "Makasih banyak ya." Ucapnya tulus.

***

"Papi udah pindahin semua perusahaan itu ke tangan kamu. Silakan kamu tangani. Masalah pribadi kamu jangan dibawa-bawa ke perusahaan. Papi juga sudah menyediakan kamu sekretaris."

Air hanya bisa menuruti ucapan Papi nya.

Padahal saat ini hatinya sedang kacau, otaknya tidak bisa diajak bekerja sama. Hanya ada Dinda dan Dinda di dalam pikiran Air.

Tapi Air juga tidak mungkin menolak, ia sudah meminta pada Papi nya bahwa setelah lulus SMA ialah yang akan mengurus perusahaan.

"Siap nggak siap kamu harus siap Air! Papi nggak mau kalo nanti perusahaan yang Papi bangun dari nol hancur begitu saja di tangan kamu! Sisihkan masalah pribadimu! Jangan dibawa-bawa sampai ke perusahaan. Bersikap profesional lah jadi boss!"

Air mengangguk lemah. "Iya Papi."

"Yang tegas kalo jadi pria! Jangan lemah kayak gini!"

Air berdiri tegap, ia menatap Papi nya lalu mengangguk tegas. "Iya. Air janji."

"Papi pegang janji mu!"

Setelah pertemuan Air dengan Papi nya di ruang kerja. Air kembali masuk ke dalam kamar untuk segera siap-siap pergi ke kantor.

Pagi ini ialah hari pertama Air menjadi boss di kantor nya. Air hanya berharap semoga ia tidak membawa masalah pribadi nya di kantor.

1. DINDAIR || Nikah Muda [SELESAI]Where stories live. Discover now