PROLOG.

785 34 33
                                    


PROLOG

Seorang gadis tengah duduk di balkon kamarnya sembari mendengarkan musik kesukaannya dengan senyum yang merekah, jangan lupakan sebuah Alkitab yang berada di tangannya. Ia mengedarkan pandangannya, matanya terhenti saat melihat lelaki seusianya sedang menutup pagar.

Lelaki itu mengenakan sarung berwarna coklat, baju kokoh berwarna putih, dan peci putih yang berada di kepalanya. Gadis itu, masih terpaku lalu senyumannya kembali terbit.

Laki-laki itu adalah Rendra Perdana, cowok yang berhasil merebut hati seorang Aluna Arabelle sampai sekarang.

"Ren! Mau kemana?" tanyanya dari atas balkon.

"Mau ke masjid lah Una masa ke pasar" jawabnya dengan nada bercanda.

"Yaudah... Hati hati"

Aluna Arabelle dan Rendra Perdana adalah tetangga. Semenjak keluarga Aluna pindah ke perumahan ini, hanya Rendra lah yang sering mengajak bermain.

Senyum Aluna kembali timbul saat mendengar suara merdu Rendra saat sedang mengumandangkan Adzan. Tanpa sadar Aluna menggenggam kalung salib yang tergantung indah di lehernya.

Aluna menatap kalungnya dengan tatapan miris.

"Kita terlihat dekat padahal kenyataannya jarak kita sangat jauh" gumam Aluna.

***

"Pagi Una..." sapa Rendra yang sedang menyiram tanamannya.

"Pagi juga Ren" sapa Aluna.

"Mau kemana?" tanya Rendra saat melihat Aluna menggunakan dress putih selutut.

"Ke gereja, ini kan hari minggu" jawab Aluna, senyum Rendra luntur.

"Duluan yan Ren" kata Mama Aluna lalu masuk ke dalam mobil bersama Aluna yang baru saja melambaikan tangan padanya.

Rendra terus menatap mobil yang di tumpangi Aluna, semakin mobil itu menjauh semakin Rendra merasa sulit bersama Aluna.

****

"Di saat aku mengucap rasa syukur dengan kata puji tuhan dan kau mengucapkan Alhamdulillah"
-ALUNA ARABELLE-

ALUNA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang