Munculnya Levi

2K 215 1
                                    

DOR

Cheryl berhasil melindungi Alfian. Ya, gadis itu terkena tembakan, hampir kena jantung nya. Tapi tetap saja fatal.

Alfian membelalakkan mata. 2 gadis kesayangannya saat ini, sekarat di depan mata nya.

Wajah Alfian berubah menjadi hitam. Dia menutup mata, dan saat membuka mata, warna mata nya berubah menjadi merah pekat.

Aura nya sangat besar dan mengerikan. Membuat semua orang akan sesak nafas. Bahkan Axel, Roy, Jin Tian, dan Dion ketakutan merasakan aura ini.

Alfian—tidak, maksudku Syaril, mempunyai altar ego. Jika diri nya udah sangat marah, maka altar ego nya akan keluar. Dia akan berubah menjadi iblis, yang tidak akan berhenti membunuh ketika balas dendam dari Alfian selesai.

Altar ego itu bernama Leviathan. Di panggil Levi, seorang altar ego berupa iblis kejam dan terkuat. Dia dan Alfian udah berteman, jadi ketika Levi keluar, maka Alfian hanya menuruti.

Yang penting, Levi tidak menyakiti Cheryl dan Violetta.

"Huh.. udah lama sekali." Ucap Levi dengan senyuman iblis nya.

"Hmm.. jadi mereka berdua adalah kesayangannya Alfian. Oke, huft.. udah lama nggak olahraga." Ucap nya meregangkan otot.

Saat selesai dengan kegiatan nya, Levi menatap pelaku yang berbuat hal yang membuat Alfian sangat murka.

Dia segera saja menghilang, dan dengan secepat kilat, Levi berada di depan Do Hun. Levi mencekik Do Hun, dan mengangkat nya ke atas.

Do Hun udah gemetaran dari tadi. Ternyata, dia salah memilih lawan. Yang dia lawan ternyata ada seorang iblis.

"Hmm.. kelas bawah." Ucap Levi menatap remeh.

"Apa lo bilang!! Lo yang kelas bawah, bukan gw aarghh.." Ucap Do Hun emosi.

"Ckckck.. jujur aja sih, gw kasihan sama lo. Huh.. mangkanya kalo sekolah itu belajar, bukan pacaran. Lu kalo jadi anak jangan bodoh dong." Ucap Levi heran.

"Ma maksud lo apa!!" Teriak Do Hun takut.

BRAK
AGHH

Levi membanting tubuh Do Hun. Dia tidak suka ketika ada seseorang yang berteriak di depan mata nya. Apa lagi, berteriak kepada nya.

Levi menendang kepala Do Hun layaknya bola yang di giring kesana sini. Pria itu tidak segan menendang perut Do Hun membuatnya muntah saat itu juga.

"Jangan. Berteriak. Di. Depan. Ku." Ucap Levi marah.

"Uhuk uhuk.." Do Hun terbatuk-batuk, yang keluar darah sih.

"Dengar ini baik-baik anak muda. Lo udah salah cari lawan. Orang yang ada di hadapan lo ini, adalah tuan Dirga. Yaah.. karena lo udah mau mati, ga papa sih kalo lo tau." Ucap Levi santai.

"A apa!! Ga gak, gak mungkin!! Tuan Dirga bukan dia." Teriak Do Hun marah.

"Lu liat nggak, ini apa? Kalo misal gw pake." Ucap Levi menunjukkan topeng, lalu memakainya.

Seketiksa saja Do Hun kaget bukan main. Ternyata, dia telah membuat idola nya marah. Padahal dia sangat mengidolakan Tuan Dirga yang sangat sempurna itu.

Sekarang, dia melihat tuan Dirga secara langsung, tapi bukan sebagai teman. Melainkan sebagai musuh yang melihatnya sebagai orang yang patut untuk di hilangkan.

"Tuan.." Ucap Do Hun lirih.

"Saya tau, kalau kamu adalah fans saya. Tapi, karena kamu telah membuat kedua gadis kesayangan saya seperti itu. Maka kematian adalah jalan mu." Ucap Levi yang sebenarnya mengikuti kata Alfian.

Alfian [TAMAT]Where stories live. Discover now