Chapter 25

14K 1.7K 133
                                    

Terima kasih telah mampir membaca, semoga suka dengan cerita ini. Maaf jika ada typo, maklum saya manusia biasa, bisa salah ngehe. Mohon dukunganya dengan beri VOTE dan juga COMMENT....

Selamat Membaca^^

~~~

Jaehyun sudah kembali beristirahat setelah selesai memakan habis makananya dan meminum vitamin. Taeyong duduk dikursi sebelah ranjang Jaehyun, pria tampan itu melarangnya pergi keluar dari ruangannya. Bahkan Jaehyun mengancamnya jika ia berani membantah ucapanya, ia benar-benar harus tetap didalam sampai Jaehyun bangun dari istirahatnya.

Kedua tangan Taeyong menumpu kepalanya, sikunya ia letakan disisi ranjang Jaehyun yang berisi sedikit ruang. Ia memperhatikan wajah Jaehyun lamat-lamat.

"Hyung tampan" gumam Taeyong. Jujur saja, Jaehyun sangatlah tampan, ia baru bisa melihat dengan jelas wajah pria didepannya. Selama ini ia selalu menunduk dihadapan Jaehyun, wajah Jaehyun sangat menyeramkan saat ditatap, tatapannya sangat tajam seolah-olah bisa menyayat siapapun yang berani menatapnya.

Jaehyun sedang tertidur pulas bolehkah ia menyentuh wajah Jaehyun? Hanya sedikiiit saja, itu tidak akan membangunkannya kan? Taeyong mengulurkan satu tangannya ke pipi tembam Jaehyun. Walaupun pria tampan ini memiliki pipi yang tembam tetapi tidak untuk perutnya, Jaehyun memiliki eightpack diperutnya, bahkan Taeyong tidak memilikinya. Kereen

Ia membelai pipi Jaehyun dengan telunjuknya, ia usap-usap perlahan ke atas dan kebawah. Taeyong mulai mencubit sangat perlahan pipi Jaehyun agar pemiliknya tidak terganggu. Wah Taeyong sangat suka tekstur pipi Jaehyun.

'tuing.... tuing...'

GREP

Taeyong tersentak saat Jaehyun tiba-tiba bergerak menggenggam pergelangan tangannya. Taeyong meneguk salivanya, apakah Jaehyun akan memarahinya? Oh tidak... Tamatlah riwayat hidupnya. Mata pria tampan itu masih tertutup, berarti sedari tadi Jaehyun tidak tertidur, tetapi hanya menutup matanya saja.

"H - hyung" ucap Taeyong lirih, suaranya sedikit bergetar karena takut. Jaehyun membuka kedua matanya dan langsung melayangkan tatapan tajam ke arah Taeyong.

Jaehyun hanya diam menatap Taeyong, ia tidak melakukan apapun. Tetapi Taeyong bisa merasakan telapak tangan Jaehyun berpindah ke punggung tangannya, jari pria tampan itu mulai mengusap-usap punggung tangan Taeyong secara perlahan. Ia merasa gugup, bolehkah ia pergi berlari keluar dari ruangan ini?!!

"Kau menyentuh wajahku tanpa ijin dariku"

Taeyong menggigit bibir bawahnya, bibir mungil itu mulai melengkung kebawah. Taeyong mencoba mengeluarkan jurus andalanya, ia menatap Jaehyun dengan tatapan memelas berharap pria tampan itu tidak membentaknya lagi.

"Maaf hyung, t - tapi Yongie menyukainya" cicit Taeyong.

"Kau menyukainya?" Taeyong mengangguk ragu, sungguh pria dihadapanya ini sangat sulit ditebak, ia tidak tahu kapan Jaehyun akan bersikap lembut dan kapan Jaehyun akan bersikap kasar padanya.

Jaehyun meletakan telapak tangan Taeyong di pipinya, ia ingin mengakui sesuatu, sentuhan Taeyong membuatnya nyaman, sentuhan itu memberikan rasa baru pada dirinya, rasa yang tak pernah ia dapatkan selama hidupnya. Ia merasakan tangan kecil Taeyong bergerak mengusap pipinya. Jaehyun ingin tersenyum, tetapi ia memilih untuk mengurungkan saja, takut ia akan terlihat aneh saat tersenyum. Itu karena ia sudah lama tidak pernah tersenyum lagi.

Only MINE! [Jaeyong] Slow RevisiWhere stories live. Discover now