Chapter 44

8.9K 1K 374
                                    

Happy Reading ~

Jaehyun membuka matanya ketika ia merasa disisnya kosong, tidak dapat merasakan keberadaan Taeyong. Ia mengira Taeyong sudah bangun terlebih dahulu lalu membuat sarapan.

Jaehyun mengusak-usak rambutnya, mengumpulkan nyawa sebelum beranjak dari tempar tidurnya. Rasa kantuk masih dapat ia rasakan, namun sebelum rasa kantuk itu membawanya kembali terlelap ia beranjak ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menyikat giginya.

"Bibi Ryu? Dimana Taeyong?" Jaehyun mengernyit ketika ia menemukan bibi Ryu baru saja keluar dari dalam dapur.

"Tuan Taeyong?" Bibi Ryu mengecek jam di dinding yang kini sudah menunjuk pukul 9 pagi. "Bukankah tuan Taeyong sudah berada disekolah saat ini tuan?"

Jaehyun membelalakkan matanya, ia melihat jam tangannya. Dengan siapa pria manis itu berangkat ke sekolahnya? Apakah Johnny? Jaehyun menggeram kesal.

"KUN!"

Bibi Ryu menunduk takut ketika melihat raut wajah menyeramkan majikannya. Teriakan besar itu memekakan telingannya, ia sangat yakin suara teriakan Jaehyun akan terdengar hingga halaman luar mansion.

Kun - seorang butler di mansion Jaehyun datang dengan raut sedikit ketakutan.

"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Kun mencoba menahan rasa takutnya agar ia tetap terlihat profesional. Namun tak lama nafas Kun tercekat ketika sang majikan mencekik lehernya dengan kuat.

Bibi Ryu hampir kehilangan keseimbangannya melihat aksi kejam sang majikan. Ia menunduk dan memejamkan matanya mencoba untuk tenang.

"Dengan siapa Taeyong pergi?" Tanya Jaehyun penuh penekanan.

"Uhuk! Ugh! . . . T - tuan Taeyong p - pergi seorang diri tuan . . . Uhuk!" Kun mencoba berbicara dengan jelas walau tangan sang majikan mencekik kuat lehernya.

Jaehyun melepaskan cekikannya, menunggu butler nya melanjutkan ucapannya.

"T - tuan Taeyong pergi ke sekolahnya pukul 08.15 dengan berjalan kaki. Tuan Taeyong berlari lebih dulu sebelum saya mengeluarkan mobil untuk mengantarnya ke sekolah" jelas Kun. Perlahan ia menghirup oksigen untuk menetralkan detak jantungnya.

Jaehyun berdecak kesal, ia kembali masuk kedalam kamar hendak mencari keberadaan ponselnya. Ia mencoba untuk menghubungi pria manis itu, namun tak ada jawaban yang Jaehyun dapatkan. Ponsel pria manis tersebut mati.

"Sial! Kau membuatku khawatir!"

Dengan cepat Jaehyun berganti pakaian. Karena terlalu terburu-buru Jaehyun mengancingkan kemejanya dengan asal, bahkan kemeja tersebut terlihat sangat kacau. Walau begitu pria bermarga Jung itu tetap terlihat tampan.

Jaehyun melampirkan jas nya di bahu juga mengalungkan dasinya dileher. Ia sudah tak memiliki banyak waktu.

Bibi Ryu berlari mendekati Jaehyun ketika melihat pemuda tersebut hendak pergi meninggalkan mansion.

"Tuan! Tuan!"

Jaehyun menghentikan langkahnya lalu berbalik, menunjukkan raut masamnya. "Apa?" Ucap Jaehyun dengan nada ketus.

"S - sepertinya kotak bekal ini untuk tuan, tuan Taeyong pasti menyempatkan dirinya membuat ini untuk tuan sebelum pergi ke sekolah" bibi Ryu menyerahkan paper bag kecil berisi kotak makan yang biasa Taeyong berikan padanya.

Only MINE! [Jaeyong] Slow RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang