Chapter 33

12.2K 1.5K 363
                                    

Terima kasih telah mampir membaca, semoga suka dengan cerita ini. Maaf jika ada typo, maklum saya manusia biasa, bisa salah ngehe. Mohon dukunganya dengan beri VOTE dan juga COMMENT....

Selamat Membaca^^

~~~

Sudah hampir setengah jam Yuta mentertawai atasannya, pria Jepang itu masih belum puas tertawa bahkan beberapa kali Jaehyun sempat melempar benda disekitarnya ke arah Yuta, tetapi targetnya tidak menghentikan gelak tawanya.

Jaehyun sudah mulai jengah dengan tawa menyebalkan sobatnya. Sejak tadi ia mengumpati dirinya karena reaksi berlebihannya terhadap Taeyong, apa yang membuatnya seperti itu? Itukan hanya sebuah foto. Dengan bodohnya ia menggunakan Yunho dan Jaejoong untuk meminta si pria manis itu mengirim foto dirinya. Niat memperbaiki harga diri seorang Jung Jaehyun ia malah membuat harga dirinya mencelos turun.

Seperti seorang pengecut.

Tak apa, toh hanya dirinya yang tahu.

"Akan ku penggal kepalamu jika kau tak berhenti sekarang juga Nakamoto Yuta" geram Jaehyun. Ia menatap Yuta gemas seakan-akan ingin melihat sebuah pertunjukan kepala lepas dan terpental diruangannya kesana-kemari. Sadis memang, salahkan pria Jepang itu yang sudah bertingkah menyebalkan dihadapannya.

"AHAHAUHUK. . . Uhuk ahh baiklah-baiklah aku akan berhenti" Yuta menghentikan tawanya lalu mengatur nafasnya untuk menenangkan dirinya dan menghilangkan rasa keram diperutnya karena tertawa berlebihan. Sungguh ia tidak pernah tertawa lepas seperti ini.

"Mati saja kau" umpat Jaehyun.

"Pffttt— eyy Jung Jaehyun sudah menemukan pujaan hatinya ternyata, eh?" goda Yuta. Ia sengaja mencolek telinga Jaehyun yang kembali berwarna merah karena Jaehyun termakan godaanya. Yuta hampir saja melepas tawanya lagi jika Jaehyun tidak mengangkat sepatu kearahnya. Ia tidak ingin wajahnya hancur karena sepatu mahal milik Jaehyun, apa kata Winwin — istri tercintanya nanti? Wajah suami tampannya terluka karena sepatu.

"Enyah kau dari hadapanku"

"Beruntung Taeyong bukan anak kandungmu" ia tidak menggubris ucapan Jaehyun yang mengusirnya. Yuta melipat kedua tangannya didada lalu memasang raut wajah tengah berpikir.

"Taeyong sangat muda untukmu, umurnya masih dibawah, tubuhnya kecil. Wah, lubangnya pasti sempit, sangat  bagus digunakan untuk memijat penis besarmu itu Jung" setelah mengucapkan itu, Yuta membulatkan matanya lalu melesat pergi dari ruangan Jaehyun dengan terburu-buru karena Jaehyun mengeluarkan sebuah revolver dari laci mejanya.

Semua karyawan tampak bingung melihat Yuta yang terlihat panik berlari keluar dari ruangan atasannya.

"SIALAN! KEMARI KAU NAKAMOTO YUTA!"

Jaehyun tak habis pikir dengan tingkah menyebalkan Yuta yang sedari dulu tak pernah berubah. Pemikiranya tak jauh-jauh dari sex, ia sudah sangat hafal isi pikiran Yuta. Tapi perkataan Yuta ada benarnya juga, ia pernah melihat lubang anal Taeyong saat ia membantu pria manis itu. Lubang sempit berwarna merah muda, ia membayangkan bagaimana lubang manis itu menjepit penis besarnya didalam.

Sial, pikiran nakal membuatnya menjadi seorang pedofil. Jaehyun sangat sulit mengontrol hormonya akhir-akhir ini. Kadang ia harus menuntaskannya disaat jam kerja, dan yah ia meminjam wajah Taeyong untuk membantu penis besarnya kembali tertidur. Itu bukan kemauannya!!Salahkan wajah Taeyong yang selalu muncul dipikirannya.

Only MINE! [Jaeyong] Slow RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang