17| ハルト博士 (Dr. Haruto)

173 30 8
                                    

huek... huek...huek....

Efek dari kemo terapi membuat Mamizu kewalahan.

Mengintip kondisi Mamizu di balik pintu, Yoshi mengurungkan niatnya masuk kekamar inap Mamizu. Dia pergi ke kantin rumah sakit untuk membeli minuman pereda mual. Siapa tau dapat membuat Mamizu merasa lebih baik.

"Lo gak papa?" Tidak berapa lama Yoshi masuk ke kamar inap Mamizu membawa segelas teh mint.

Mamizu yang terbaring diranjang mengangguk, wajahnya terlihat pucat pasi.

"Nih gue bawain teh mint, biar mual lo berkurang."

"Makasih ya Yoshi-kun." Mama Mamizu yang juga berada disana mengucapkan terimakasih.

huek... huek...huek....

Mama Mamizu mngambilkan ember kecil untuk tempat muntahan. Yoshi tanpa jijik sedikitpun membantu Mamizu memegangi rambutnya yang terurai.

Mamizu mendorong Yoshi dengan satu tangannya supaya Yoshi menjauh.

Yoshi tetap bertahan memegangi rambut Mamizu, supaya tidak kerepotan jika terurai.

"Disuruh ngejauh juga! Ini kan jijik!" Mamizu agak kesal.

"Jijik apaan?! Enggak jijik kok. Udah dibantuin juga bukannya makasih malah marah." Bibir Yoshi maju beberapa centi.

"Iya iyaa! Makasih Yoshi-kun."

"Nah gitu donk! Nih minum teh-nya dulu biar agak baikan."

Mamizu meminum teh yang dibawakan Yoshi.

"Gue gak sanggup kalo harus kek gini terus nantinya." Mamizu mengeluh.

"HEH! Ngomong apaan sih! Namanya juga berobat gak ada yang enak Mamizu."

"Ini baru pertama Yoshi, dan gue rasanya kek mau mati, gimana nanti selanjut selanjutnya."

"Husss! mulutya dijaga neng gak boleh ngomong gitu!"

🍀














Seorang dokter masuk ke kamar inap Mamizu diikuti beberapa dokter muda.

Yoshi yang masih berada disana merasa tak asing dengan salah satu dokter muda yang sedang sibuk mengolak alik kertas mempelajari sesuatu.

"Ruto-kun." Yoshi melirik dan berbisik memanggil Haruto.

Ya. Hari ini adalah hari pertama Haruto magang di rumah sakit itu. Haruto dan beberapa dokter muda lainnya sedang mengelilingi rumah sakit untuk melihat kondisi kondisi rumah sakit dan pasien yang ada dirumah sakit tempat dia akan magang selama dua tahun kedepan.

Haruto yang merasa terpanggil menoleh. Kaget melihat sosok Yoshi berada disana, karena bawasannya disana adalah bangsal Kanker bukan bangsal penyalit Jantung.

"Ngapain lo disini?" Haruto menggerakkan bibirnya tanpa bersuara.

Yoshi jadi bingung mau menjawab apa, dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

ONLY YOU | Kanemoto Yoshinori ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang