pizza

7 0 0
                                    

"sayang di hari ulang tahunku nanti aku ingin ditraktir pizza hut" ucapku sambil tersenyum kepada suamiku sore itu, seraya menatap langit senja dari balkon rumah kami. Kusandarkan kepalaku ke bahunya dan ia mengelusnya dengan kelembutan.

Dari kecil aku penasaran bagaimana rasanya pizza, pertama kali aku tau yang namanya pizza dari tv hitam putih pada tahun 2000an. Terlihat bagitu lezat dari lelehan keju dan Mozarella.

Masih ingat dulu saat pertama kali pergi ke Jakarta mabuk perjalanan berakibat hingga satu Minggu tidak napsu makan. Saat itu aku bersama bapak dan ibuku mengunjungi almarhum masku yang merantau saat dia masih hidup. Saat itu almarhum masku juga bingung melihat adiknya tidak mau makan.

"Nduk bakmi mau... ? " Tanyanya.

Aku menggelengkan kepala.

Dia menghela napas hhhh " kedepan yuk kita beli kentaki di depan gang" bujukknya lagi.

Aku tetap menggeleng. Segala jenis makanan dia tawarkan kepadaku namun aku masih menolaknya. Entah kenapa aku sangat berharap dia menawariku sepotong pizza namun aku tidak berani memintanya. Aku kecewa karena dia berhenti menawariku dan memilih keluar begitu saja. Tak taunya dia ke depan untuk beli bakso dan menyuruhku makan. Terpaksa aku makan meskipun tidak napsu sama sekali.

Begitulah yang aku ceritakan kepada suamiku. Betapa aku sangat ingin makan pizza, dia hanya menatapku dan mendengarkan cerita absurdku dengan setia.

"Dek kita masuk yuk sholat Maghrib" ajaknya karena hari sudah mulai gelap. Aku pun berdiri mengikuti langkahnya masuk ke rumah.

Besok adalah hari libur kerja, tiba-tiba saja suamiku mengajakku keluar.

"Dek mumpung besok libur kita malam Mingguan yuk" ucapnya sambil tersenyum. Gemes sekali melihat senyumnya yang manis kayak gulali.

Tanpa pikir panjang aku mengiyakan ajakannya, kapan lagi diajak jalan-jalan olehnya biasanya kalau libur lebih memilih digunakan istirahat untuk memulihkan tenaga.

Kamipun keluar berboncengan, dia menghentikan motornya disebuah mall. Tanganku digandeng dan aku hanya mengikuti langkahnya. Ternyata yang dituju adalah restoran cepat saji dan mengajakku makan pizza hari itu juga.

"Kenapa kesini sekarang" tanyaku sumringahnya dengan menunjukkan deretan gigiku. Dia hanya tertawa dan mengusap puncak kepalaku.

Bahagianya malam ini bisa makan sesuatu yang sangat diinginkan untuk pertama kalinya dengan orang yang paling spesial dalam hidupku. Big love untukmu sayang.


DIARY DEPRESIKUWhere stories live. Discover now