A.T<=>CHAPTER 20

134K 14.8K 1.5K
                                    

Jangan lupa Vote & coment Say
Follow juga akun ini biar gak ketinggalan sama ceritanya

Btw gimana kabar kalian semua hari ini? Perasaan kalian hari ini?

Semoga sehat & happy terus ya.

Buat yang lagi sedih atau lagi down tetep semangat ya tetep kuat buat jalani hari.

Yuk cius aja mari kita ramaikan ceritanya.

Satu lagi ya ceritaku ini banyak typo atau kata-kata yang tidak sesuai harap kasih tahu ya temen-temen biar Author bisa langsung benerin.

Terima kritik dan saran ya guys. Karena itu sangat membantu sekali buat Author.

Selamat membaca.


S

udah satu minggu berlalu namun Arashya masih belum juga siuman dari komanya. Itu semua membuat Axell uring-uringan ditambah lagi Papi Tora tidak mengijinkan dirinya mendekati sang gadis secara lebih dekat. Tidak tahukan pria tua itu dia sangat ingin mencium dan memeluk gadisnya itu.

Sedangkan dilain tempat tengah ada seseorang yang sedang merencanakan sesuatu untuk membuat Arashya jatuh, sejatuh-jatuhnya dalam hidupnya.

"Setelah ini, gak bakalan ada lagi orang yang peduli sama lo Arashya selain cacian dan makian yang bakalan lo terima" orang itu tertawa bak iblis yang menggelegar didalam ruangan gelap itu.

-

"Gue kangen banget sama Ara" keluh Aura membuat para sahabatnya menatap kearahnya.

"Jangankan lo gue juga kangen" Bambam memangku sebuah gitar disampingnya.

"Gimana keadaan dia sekarang Zion. Apa masih belum ada perkembangan?" tanya Bilal membuat Zion menghela nafas.

"Semenjak Arashya ngungkapin semuanya dia masih belum ada perkembangan sampai sekarang"

"Gue takut. Ara gak bakal ninggalin kita lagi kan Zion? Kalo sampai sesuatu terjadi gue gak bakal bisa maafin gue sendiri."

"Dia aja masih marah sama gue karena gue belum kasih tahu hubungan si Gibran jingan sama si medusa itu" Aura menghela nafas panjang dengan tatapan sendu.

"Ara gak bakal ninggalin kita, gue tahu kembaran gue itu cewek yang kuat" Zion menepuk pundak Aura guna menguatkan. Sejujurnya dirinya sendiri juga merasa khawatir dan amat takut kehilangan Arashya lagi.

"Sebaiknya kita bikin rencana buat kasih pelajaran si Gibran jingan itu sama si titisan medusa gara-gara mereka juga Ara nya gue terluka" Aura mengebu-gebu.

"Kalian mau bantu gue kagak?"

"Tentu aja bakal kita bantu ya gak guys" ucap Bilal diangguki oleh Bambam dan Zion.

-

Seorang pria tengah duduk bersandar dibalkon apartemennya melihat pemandangan langit malam gelap tanpa adanya bintang dan bulan yang ada hanya hembusan angin menerpa kulit wajahnya.

Matanya ikut terpejam merasakan angin itu terasa dingin menusuk kulitnya pikirannya menerawang jauh pada seseorang gadis yang pernah hinggap dihatinya.

"Seharusnya dulu lo gak bohongin gue. Setidaknya gue bakal bantuin lo pergi dengan mudah. Mungkin semuanya gak bakal kaya gini jika lo jujur sama gue" Pria itu menghembuskan nafas panjangnya.

ARASHYA TRANSMIGRASI ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang