A.T CHAPTER 60

59.4K 7.3K 555
                                    

Hai semua gimna kabarnya?

Siap meramaikan cerita AT ini?

Udah follow akun ini belum?

Vote & coment di persilahkan ya hehe

So happy reading








Ke pergian Arashya selama beberapa bulan ini merubah semua keadaan orang-orang sekitarnya terutama Axell yang jauh lebih dingin dan semakin kejam bahkan tatapan yang dulu memancarkan kehangatan kini sudah lenyap digantikan dengan tatapan dingin dan tajam yang mampu membuat lawan bicara bergetar hanya melihat tatapannya saja.

Semuanya mulai berubah Zion dan Bilal menjadi pria yang dingin bahkan bicarapun hanya seperlunya saja, Aura yang selalu menyendiri bahkan gadis itu tidak memiliki seorang teman perempuan selain Zara alias Arashya tentunya teman para prianya siapa lagi jika bukan Bambam, Bilal, Zion dan Ellbarack.

Aldean jangan ditanya pria psikopat itu sudah mati mengenaskan di tangan Axell begitupun dengan Gibran dan Arthur karena luka tembakan yang Aldean berikan pada kedua makhluk itu di hadapan Arashya dulu.

Untuk Aldeon pria itu dan keluarganya jatuh miskin bahkan sudah menjadi gelandangan akibat ulah Axell yang membuat bangkrut perusahaan Alaska milik keluarga si kembar itu. Sedangkan Reyhan pria itu tidak di ketahui kehidupannya seperti apa sekarang ini.

Bambam dan Aura bahkan sudah menikah tiga bulan yang lalu tanpa hadirnya Arashya di acara pernikahannya. Padahal dulu Arashya lah orang yang sangat bersemangat menyambut pernikahan Aura dan Bambam sampai harus membawa Sisil dalam hubungan mereka agar membuat Aura cemburu pada Bambam.

"Bam, es cream gue yang rasa vanilla lo makan ya?" tuduh Aura menatap tajam Bambam yang terdiam santai melihat ke arah Aura yang berkacak pinggang.

"Gak usah fitnah ya jadi cewek, gue gak makan es cream vanilla lo tuh" Bambam berdecak memakan keripik dari toples di hadapannya.

"Kalo bukan lo siapa lagi dong yang makan, Mbak kunkun gitu?" Bambam menatap tajam Aura karena tidak terima di salahkan.

"Demi gue setampan Oppa kesukaan lo itu, gue gak makan tuh es cream lo bukannya lo semalam yang makan es cream pake nyalahin gue lagi" sewot Bambam membuat Aura terdiam berpikir.

"Eh iya ya kan gue yang makan es cream semalam hehehe sorry" Aura cengengesan melihat ke arah Bambam dengan malu.

"Makanya gak usah fitnah jadi orang" Bambam memutar bola matanya malas. "Hanya karena gue emang suka makan snack bukan berarti gue harus ngambil punya orang gue gak semaruk itu"

"Iya Bam sorry gue yang salah lagian lo sewot amat sih biasanya juga fine-fine aja" Aura menatap sebal Bambam.

"Lo ada masalah apa gak biasanya kaya gini? Coba lo cerita sama gue" Bambam menghela napas besar menarik Aura lalu memeluknya dengan erat.

"Kenapa?" Aura mengusap lembut rambut Bambam yang tengah mendusel di ceruk lehernya. "Geli Bam jangan kaya gini. Coba lo cerita sama gue kenapa?"

"Gak kerasa Ara udah pergi selama ini, gue ngerasa bersalah banget karena dateng telat buat selamatin dia" lirih Bambam membuat Aura terdiam.

"Bam ini udah takdir Ara, kita gak bakalan bisa ngerubah apapun, gue selalu berharap kalo Ara masih hidup gue gak akan bersikap kaya gini dulu pernah ngecewain Ara"

"Semuanya udah berlalu penyesalan itu akan selalu ada Bam sama seperti yang gue rasain, tapi gue gak mau selalu hidup dalam bayang-bayang masa lalu gue jadiin hal itu sebagai pelajaran hidup agar ke depannya gue gak ngambil cara yang salah lagi"

ARASHYA TRANSMIGRASI ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang