Bagian dua belas :

264 68 7
                                    

Hari ini Lino berjanji pada Bangchan untuk menemani pacarnya itu bermain futsal. Sparring dengan kelas lain, lebih tepatnya kelas Felix dan Jisung. Yang otomatis juga ada Seungmin yang selalu menjadi tim tetap dikelas sana.

Sama seperti Changbin yang selalu gabung dengan tim kelas Bangchan. Hari ini Lino memakai sedikit lipbalm pada bibirnya. Lino memilih kaus polos berwarna hitam, yang dilapisi dengan jaket denim. Juga celana jeans yang sobek dibagian lututnya.

Lino mendengar suara ketukan pada pintu kamar kosnya. Dengan senyum mengembang ia membuka pintu kamarnya. Dan seperti dugaan, sosok Bangchan berada disana.

"Hei." Sapa keduanya secara bersamaan. Membuat keduanya terkekeh kecil. Malu.

"Udah siap?"

Lino mengangguk, "ini kamu sama aku, terus Felix gimana?"

"Lix dijemput sama Jisung." Ujarnya, "lucu banget kamu pake lipbalm ya?"

"Hah?" Lino cukup kaget, karena bisa ia pastikan jika lipbalm yang digunakannya tidak banyak apalagi sampai ketahuan. "Kok tau?"

Jemari Bangchan mengusap dagu Lino, "bibir kamu udah cantik No. Ditambah lipbalm jadi makin cantik."

"Apaan sih kamu gombal!" Lino memukul ringan lengan Bangchan.

"Pacarku cakep banget deh, aku minder.."

"Bangchan, aku nggak jadi nemenin kamu ya?!"

Bangchan tertawa, kemudian ia mengecup pipi Lino gemas. "Nggak boleh dong sayang, yuk, anak-anak yang lain udah pada otw."

Lino yang kaget oleh kecupan tiba-tiba Bangchan hanya bisa mengangguk kaku dan mengambil sling bag miliknya dan mengunci pintu kamar. Ia tidak mengambil helm, karena Lino sudah memiliki helm yang Bangchan berikan untuknya. Helm dengan motif kucing yang lebih lucu dan menggemaskan.

"Nanti disana jangan teriakin nama Seungmin ya?"

Lino menghentikan langkahnya, kemudian menatap Bangchan kesal. "Ya masa aku teriakin nama pacar orang? Kan aku udah punya pacar sendiri."

Bangchan tersenyum lagi, kali ini tangannya mengusak rambut Lino gemas.

"Chan," panggilan itu membuat Bangchan menoleh kearah Lino.

"Hmm?"

Lino menangkup wajah Bangchan, kemudian mengecup ringan bibir milik Bangchan. Membuat sang kekasih terpaku.

"Mungkin perasaanku belum sama besarnya kayak yang kamu rasain, tapi, aku beneran serius mau mulai lembaran baru sama kamu. Please, percaya aku ya?"

Bangchan tersenyum, kemudian ia menarik tengkuk Lino dan mengecap bibir mungil Lino sekilas. "Aku percaya No sama kamu, dan aku nggak akan menyerah. Aku akan bikin kamu jatuh cinta."

Lino menundukkan kepalanya, kemudian tersenyum kecil. "Thankyou, Bangchan."

"Your welcome, sayang. Yuk berangkat, takut hujan."

Dan Lino hanya mengangguk sebagai jawaban.

*** ** ***

Lino bisa melihat, disudut sana ada Hyunjin yang tengah berteriak nama Seungmin dengan keras. Sejujurnya, ia bisa saja melakukan hal yang sama, ia bisa saja berteriak nama Bangchan dengan kencang. Bagkan bisa lebih kencang daripada yang dilakukan Hyunjin. Tapi, Lino tidak melakukannya. Karena, dia benar-benar ingin menyayangi Bangchan dengan cara yang benar. Bukan dengan cara yang membuat Bangchan terlihat seperti sebuah pelarian.

Tidak lama, Bangchan keluar dari lapangan futsal dengan nafas yang terengah. Lino tersenyum, tangannya mengulurkan botol air mineral kepada kekasihnya tersebut.

ONLY (2Min/Banginho)Where stories live. Discover now