40

99 77 122
                                    

Beberapa orang memang kurang beruntung, mungkin aku adalah salah satunya. Maka dari itu, aku tak bisa bersama dengan orang yang aku cintai.






















Gizca tengah menyiapkan seragam dan juga keperluan yang akan ia bawa ke rumah jefran. Sebenernya saat sampai dirumah gizca, ia meminta jefran untuk menelfon ibu nya dan mengatakan bahwa gizca tak bisa untuk menginap. Namun fani tetaplah fani, ia terus memaksa gizca untuk menginap agar nanti fani ada teman saat merayakan ulang tahun sang suami. Akhirnya mau tidak mau gizca pun mengiyakan nya.
Sementara jefran menunggu di ruang tamu. Mungkin karena terlalu lama ia pun bosan dan memutuskan untuk berkeliling dirumah gizca. Ia naik tangga dan berhenti tepat didepan pintu kamar gizca yang sedikit terbuka. Jefran pun mendekat dan melihat gizca dari celah pintu yang terbuka. Gizca tengah duduk dipinggir kasur membelakangi pintu.

"Oma caca kangen."

"Oma gak perlu khawatir, caca disini baik baik aja kok."

"Ayah sama bunda b-baik kok sama caca."

"Oma sekarang caca punya laki laki lain yang caca cintai selain ayah. Namanya kak jefran."

"Oma bilang ya sama tuhan tolong takdirkan caca sama kak jefran. Kalau pun caca dan kak jefran memang tidak ditakdirkan untuk bersama, caca minta kak jefran ditakdirkan dengan perempuan yang baik, yang bisa menyayangi kak jefran melebihi caca menyayanginya. Dulu caca pernah berpikir untuk menyusul oma,namun setelah kenal kak jefran caca ngerasa ada harapan lagi untuk bertahan lebih lama."

"Dan juga semoga kak lyora cepat sembuh."

"Caca sayang sama oma." ucap gizca seraya memeluk sebuah foto wanita paruh baya yang tengah tersenyum. Lalu gizca pun kembali menaruh foto tersebut diatas nakas dan berbalik arah mengambil tas lalu keluar dari kamar. Saat membuka pintu gizca kaget karena ada jefran yang tengah berdiri tepat didepan nya.

"Kak jefran."

"Kenapa lo bisa cinta sama gue?."

"Hah?."

"Gue tadi ga sengaja denger omongan lo.

"Bukan nya cinta ga butuh alasan ya?."

"Kita baru kenal."

"Aku tau. Tapi perlakuan kak jefran sama aku bikin hati aku tersentuh. Kak jefran laki laki pertama yang nolong aku, kak jefran laki laki pertama yang baik sama aku, kak jefran laki laki pertama yang mau ngomong sama aku."

"Apa lo ga mikir kalo gue baik sama lo karena kasian doang?."

"Engga, aku yakin kak jefran orang baik."

"Tolong jangan berharap lebih sama gue."

"Aku siap menerima semua konsekuensi nya. Itu udah hukum alam. Setiap langkah yang kita pilih pasti ada konsekuensinya."

"Lebih baik lo kasih cinta lo itu sama putra."

"Tapi aku cinta nya sama kak jefran."
Jefran pun berbalik badan untuk kembali ke ruang tamu. Namun ringisan dari gizca membuat langkah nya terhenti.

"Hidung lo !." ucap jefran panik.

"Kak jefran tunggu aja dibawah ya." ucap gizca lalu kembali masuk ke dalam kamarnya.

"Inget jefran lo cuma kasian sama dia. Dan semua cewe itu sama aja." ucap jefran pada dirinya sendiri lalu kembali melangkah menuju ruang tamu.

Gizca tengah membersihkan hidung nya yang mengeluarkan darah. Memang akhir akhir ini gizca sering mimisan. Padahal ia merasa bahwa tubuh nya baik baik saja. Setelah selesai ia segera menuju ruang tamu takut membuat jefran menunggunya lebih lama lagi.

ʀɪɢᴜᴀʀᴅᴏ ᴀ ᴍᴇ [End]Where stories live. Discover now