london

2.1K 109 2
                                    

" kita menaiki pesawat dad my ?"
Tanya mazein yang berada di tengah tengah Magnolia dan Marcel

"Iya sayang,jangan takut..
Mamy dan Dady bersamamu"
Ucap Magnolia tersenyum

"Kau tidur saja sayang,nanti dirimu lelah"
Perintah Marcel pada sang istri

"Baru saja pesawat terbang,kenapa langsung disuruh tidur ?"
Kesel Magnolia

"Aku hanya tak ingin kau kelelahan"
Marcel mengusap rambut Magnolia yang ber aroma vanilla

"Kita tidak akan mati kan ?
mamy,dady ?"
Polos mazein menatap Marcel dan Magnolia bergantian

"T-tidak sayang!
tidak akan"
Marcel yang tau cerita kelam anaknya pun hanya meyakinkan nya untuk tetap berpikir fositif

"Percaya kan dengan dady mu ?"
Tanya Magnolia menatap mazein

"Iyah diliku pelcaya mamy"
Mazein mengangguk dengan gemas

"Kita menempuh berapa jam  perjalanan mas ?"
Tanya Magnolia pada sang suami

"12 jam saja"
Singkat Marcel

"Lama sekali"
Lirih Magnolia

"Sabar lah sayang,sudah janji alam begini mau bagaimana ?"
Tanya Marcel

"Tetap saja alam yang salah"
Keras Magnolia

"Iya sayang alam yang salah"
Marcel menghela nafasnya pelan

"Xixixi nampaknya bukan mamy yang lelah,tetapi dady"
Goda mazein ketika melihat wajah pasrah Marcel

"Sudahlah anak dan Dady sama saja"
Entah kenapa Magnolia menjadi seperti anak kecil yang cengeng

Mazein dan Marcel yang mendengar hal itu pun hanya bertatapan bingung

"Apakah kita ada salah Dady ?"
Tanya mazein

"Sudahlah,Dady pun juga tidak tau"
Ucap Marcel lalu memeluk sang anak dan magnolia

*****
"Apa kau setuju ga?"
Tanya dokter ibu stela kepada anaknya

"Terserah saja"
Dingin Angga

"Dia sudah baik dengan keluarga kita ga,ia yang memberi pinjaman uang untuk ibumu melahirkan mu"
Beritahu alas kepada sang anak

"Iya aku menerimanya"
Jawab Angga seadanya

"Kau ingin aku bahagia kan ?
Hidup lah bahagia dengan stela"
Ucap ayah Angga lalu berjalan keluar menuju ruangan mama stela.ana

*****
"Ibu,makan sedikit saja ya ?"
Lirih stela kepada ibunya yang terus saja menggeleng ketika stela menyuapi sesuap bubur

"Itu tidak ada rasanya stela"
Beritahu ana kepada anaknya

"Bagaimana keadaan mu,na ?"
Tanya alas tiba tiba datang

"Sudah sedikit membaik"
Ucap ana tersenyum hangat

"Bagaimana ?
Apakah anakmu setuju ?"
Tanya alas

Stela yang mendengar itu hanya memalingkan wajahnya,bukan tak sopan,hanya saja mata nya sudah berkaca-kaca,jujur ia tak mau menikah saat ini,tapi takdir berkata lain

"Iya dia menyetujui nya"
Ucap ana memberitahu

"Angga juga sudah mengiyakan"
Beritahu alas

"Terima kasih"
Ucap ibu stela pada ayah angga

Ana memandang stela yang memalingkan wajahnya,tangannya meraih tangan stela

"Ibu minta maaf kepada mu stela, ibu hanya ingin kau hidup bahagia jika nanti ibu telah tiada....
aku tak mau jika kau hidup sendiri,maaf jika ibu telah memaksamu untuk menikah,tapi percayalah ibu tak ada maksud lain selain ibu ingin kau bahagia"
Ana berucap lembut pada stela sambil meneteskan air matanya

Dear cruel mafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang