2

12.1K 884 207
                                    


Nyatanya Kini Jungwon berada didalam mobil Jay,iya setelah pemaksaan Jay Akhirnya Jungwon menyerah dan membiarkan gurunya itu membawanya pulang kerumah.

Sesampainya dirumah,ternyata masih ada beberapa orang atau lebih tepatnya teman mamanya disana,sedang mengobrol diruang tengah,Jungwon yang baru saja memasuki rumah sontak membuat para tamu undangan mamanya memandang kearahnya dan juga lelaki dibelakangnya.

"Oh itu anak kamu Kook,manisnya"ucap teman mamanya yang sesama artis itu.

"Wahh udah besar ya manis banget,itu dibelakangnya siapa?pacarnya ya"

Mamanya Jungwon atau bisa kita panggil Jungkook pun melotot kearah Jungwon dan membuat Jungwon mengerti.

Jungwon segera pamit untuk pergi ke kamarnya,tak lupa Jay mengikutinya dari belakang.

Begitu pintu terbuka,Jay sedikit terkejut melihat ukuran kamar Jungwon,sudah seperti hotel bintang lima,sangat luas dan rapi

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.


Begitu pintu terbuka,Jay sedikit terkejut melihat ukuran kamar Jungwon,sudah seperti hotel bintang lima,sangat luas dan rapi.

"Pak Jay duduk aja dulu,nanti Jungwon suruh bibi bawain minum"ucap Jungwon seadanya,dan Jay mendudukkan dirinya di sofa dekat jendela.

Tak berapa lama Jungwon mendapat panggilan melalui handphonenya,dan tertera nama "Mama",Jungwon yang mengerti langsung pamit dari hadapan Jay untuk menemui ibunya.

Tapi ternyata baru satu langkah Jungwon keluar dari kamarnya,Mamanya sudah menghampirinya dengan raut penuh amarah.

Jungwon tau,Mamanya ini paling benci kalau diganggu pas lagi kumpul bareng temen temennya.

"Yang Jungwon!!!"

Mamanya memanggil nama Jungwon dengan penuh penekanan.

"Kamu tau kesalahan kamu apa?Mama udah kasih uang sama kamu buat makan diluar,kenapa pulang lebih awal?siapa juga cowo ga jelas yang kamu bawa kerumah?!kamu itu cuma bisa bikin Mama malu aja, prestasi disekolah aja kamu ga punya!!!Mau jadi apa kamu dimasa depan!!!?"

Jungwon hanya menundukkan kepalanya,tidak berani menatap mamanya.

"Suruh cowo itu pergi,Kamu juga nurut sama orang tua,disuruh pulang malem malah jam 8 udah pulang,gara gara kamu acara mama jadi keganggu!"

Setelahnya Mamanya Jungwon berjalan pergi meninggalkan Jungwon yang masih saja menundukkan kepalanya.

Jay sedari tadi mendengarkan semuanya, ternyata muridnya ini mengalami masa masa sulitnya.

"Jungwon"

Panggilan lembut dari Jay membuat Jungwon berlari kearahnya dan memeluknya erat,Jay yang terkejut awalnya sampai akhirnya Jay mengusap pelan punggung dan rambut Jungwon.

"Kamu ikut saya pulang ya,maaf saya paksa kamu pulang kerumah tadi"bisikan lembut dari Jay membuat Jungwon semakin menangis.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jay merasa heran, bagaimana bisa ada orang tua sejahat itu pada anaknya.

Dan nyatanya kini Jungwon berada dilobi apartemen Jay,dengan rangkulan dipundaknya,Jay menuntun Jungwon untuk berjalan disampingnya.

Tanpa sadar perlakuan Jay membuat hati Jungwon berantakan.

'ga bisa Jungwon, ga boleh dia guru ga boleh deg degan'batin Jungwon terus berdebat dengan hatinya.

Rasanya sangat nyaman dan Jungwon merasa dilindungi,ya alay memang tapi itu kenyataannya,sampai tanpa sadar Jay dan Jungwon sudah berhenti didepan pintu.

Jay pun segera memasukan Pin dan membukakan pintu untuk Jungwon.

"Silahkan masuk,maaf kalo rumah saya ga sebesar kamar kamu"ucap Jay diakhiri dengan kekehan kecil.

Jungwon masuk,dan mulai melihat lihat sekitar,sangat nyaman itu yang Jungwon rasakan.

"Kamar Pak Jay nyaman,Saya suka"gumam Jungwon tanpa sadar dan itu terdengar oleh Jay

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

"Kamar Pak Jay nyaman,Saya suka"gumam Jungwon tanpa sadar dan itu terdengar oleh Jay.

"Tadi kamu bawa baju sendiri kan,kamu bisa mandi duluan nanti saya anterin handuknya"

"Nanti aja saya masih mau liat liat"

"Ga ada yang bisa kamu liat disini,maaf ya tempatnya sempit,kamu bisa duduk dulu saya buatkan minuman buat kamu"

"Ga usah pak,saya ga haus"

Jungwon mendudukkan dirinya diatas sofa menghadap kasur Jay begitu pula Jay yang ikut duduk disamping Jungwon.

"Jungwon kalo kamu lapar bilang sama saya ya nanti biar saya masak makanan yang kamu suka"

Jungwon menengok kearah Jay dan tersenyum manis.

"Emang Bapak bisa masak?"

Mendengar ledekan dari Jungwon,Jay langsung bangkit dari duduknya dan menggulung lengan kemejanya.

"Ayo kamu mau liat saya masak,saya dari kecil udah biasa masak loh"

Jungwon terpesona melihat Jay menggulung lengan kemejanya,rasanya Jungwon ingin memeluknya lagi,dan membenarkan kemeja yang Jay pakai.

"Jungwon"

Panggilan Jay membuyarkan lamunannya.

"Oh iya Pak?hehe maaf saya Halu barusan"

Jay menatap Jungwon dengan tatapan curiga main mainnya,cuma mau godain Jungwon kok.

"Kamu Haluin apa?Haluin nikah sama saya"

Mata Jungwon membola dan pipinya merah merona seketika,melihat Muridnya tersipu malu Jay pun tertawa terbahak-bahak.

"Engga kok Jungwon saya bercanda"

Jay menggusak rambut Jungwon dan setelahnya Jay berjalan menuju dapurnya dan meninggalkan Jungwon yang masih berdiri mematung.

.
.
.
.
.
.











"Dosa ga ya kalo aku bikin anak sama Pak Jay?"





°Bersambung°

Pak Jay °JAYWON°✔️Où les histoires vivent. Découvrez maintenant