13

6.2K 609 16
                                    

Aku berdiri di balkon mansion yang ku tinggali semingguan ini karena aku tidak tinggal di apart seperti biasanya karena kedatangan dua beban yang menginap di rumahku entah alasan apa

Kalian bertanya dimana Alex dan key? Aku tidak tahu sejak kejadian kemarin aku mengurung diri di kamar dan aku tidak mendengarkan suara mereka yang biasanya setiap malam memecah keheningan yang melanda di mansion ku

Drttttt...drttttttt

Tiba tiba suara dering ponsel membuyarkan lamunan ku dengan malas aku membuka ponsel dan melihat nama yang tertera disana , mengangkat tombol hijau aku mengangkatnya

"Halo , How are you Vera?" Tanya seseorang dari balik handphone

Aku hanya menaikkan alis sejenak lalu membuka bibir ku berbicara "Well"

Terdengar kekehan suara disana saat mendengar ucapan ku yang biasa saja "kau sama saja seperti dulu tidak pernah berubah"

Aku hanya berdehem sebagai jawaban , duduk dan mencari sesuatu di saku untuk memuaskan rasa pahit di lidahnya , menghisap benda tersebut sambil memandangi kawasan rumah sekitar mansion ku yang tak kalah megah

"Kau ngevape lagi?"

"Ya,Problem?" Tanyaku enteng membuat orang yang ditelpon mendengus

"Ya, masalah lah udah ginjal satu sok sok'an ngevape , kau mau mempercepat kematian mu heh?" Omel nya seketika senyum sinis terbit di bibirku saat mendengar Omelan di hp nya

"Itu tujuanku"

"Klo Lo mati gue gimana dong? Yakalii gue nangis kan ngga lucu"

"Ikut mati aja , tujuan apa kau menelpon ku brengsek?" Tanyaku sambil menghembuskan asap Vape

"Oh akhirnya kau menannyakan hal itu juga , aku ingin memberitahukan sesuatu yang penting kepadamuuu"

"What?"

"Tetaplah hidup walau pun kau tak berguna hahahahhaha"

Tut

Aku mematikan sambungan telpon ku , lalu menghembuskan asap Vape lagi memikirkan ucapan terkahir orang itu membuatku sedikit terkekeh sungguh orang yang sangat receh Ah tiba tiba saja aku lupa mencabut saham milik nya di perusahaan Okan , lebih baik besok saja aku minta sama kakek bau tanah itu

*******

Saat ini aku sedang berada di sebuah tempat yang gelap dengan seseorang di depan ku yang kini memasang wajah dingin nya entah kemana wajah hangat nya kemarin

"Berhenti cari indentitas gue" ucapku sambil bersedekap dada berseru kepada lelaki di depan nya ini

Ujung bibir lelaki itu tertarik ke atas lalu terkekeh pelan membuat suara tawa nya merdu terdengar jelas di telinga Vera , lalu lelaki itu berjalan perlahan mendekati Vera lalu menunduk untuk melihat Vera yang tingginya kurang darinya membuat Vera mundur karena merasa jarak mereka sangat dekat sehingga tubuh nya terkena sesuatu yang dingin di belakang nya yaitu tembok

Melihat hal itu , lelaki itu mendekat lagi sehingga jarak mereka terlihat mendekat bisa lelaki itu rasakan deru hangat nafas Vera posisi mereka jika terlihat dari jauh maka lelaki ini memojokkan Vera di dinding

Sial

"Too late dear" ucap nya membuatku mengepalkan tangan bisa bisa indentitas nya akan tersebar sehingga nanti dia akan menjadi buronan sejak dulu

Not Figuran?Where stories live. Discover now