19

6.2K 993 182
                                    

Duk!
Duk!
Duk!

Renjun mencoba memfokuskan diri pada penjelasan guru di depan sana. Mengabaikan apa yang sedang di lakukan oleh seseorang dibelakangnya, Haechan yang duduk di samping pun memasang wajah kesal. Dia tidak dapat membantu Renjun untuk menghentikan aksi pemuda itu, Haechan masih trauma dan segan berurusan lagi dengan orang tersebut.

Duk!
Duk!

Kursi yang Renjun duduki tersentak-sentak, akibat tendangan dari seseorang di belakang sana. Siapa lagi orang yang duduk tepat di belakang Renjun, kalau bukan Na Jaemin? Pemuda itu terus menendangi kursi bagian belakang milik Renjun, sengaja dilakukan agar mengganggu fokus Renjun ketika belajar.

Smirk kecil timbul di wajah Jaemin, membuat Jeno yang melihatnya merasa kesal, tingkah sepupunya benar-benar semakin kesini, semakin menjadi-jadi.

"Jaemin! Kaki lo bisa diem gak!?".

Akhirnya Jeno bersuara, menegur kelakuan sang sepupu. Dia merasa sangat jengkel pada tingkah Jaemin yang membuat wajah Renjun dan Haechan tertekuk di depan sana. Tapi yang di tegur seolah tidak perduli, Dia malah semakin keras menendangi kursi milik Renjun. Membuat tubuh sang pemilik kursi ikut tersentak-sentak juga.

Duk! Duk! Duk! Duk! Duk!

Jaemin menoleh pada Jeno dengan senyum tengil di wajahnya. Hal itu lantas membuat Jeno menggeram marah melihat kelakuannya, dia berusaha menahan amarah untuk tidak menonjok muka menyebalkan sang sepupu. Guru yang sedang menjelaskan materi pun merasa terganggu dengan suara-suara yang timbulkan Jaemin, beliau menoleh pada asal suara. Seketika Jaemin menjadi diam, memasang wajah seolah bukan dia lah yang menimbulkan suara-suara tersebut.

Sang guru menatap pada Renjun dan Haechan, memperhatikan keduanya dengan seksama. Wajah dua muridnya itu tertekuk kesal, beliau menarik kesimpulan sendiri, lalu paham akan sesuatu.

"Renjun! Haechan! Kalau kalian bosan dengan pelajaran saya, silahkan keluar dari kelas ini! Kenapa kalian harus membuat bunyi menggangu seperti itu!?".

Seketika Renjun beserta Haechan menoleh ke arah depan dengan wajah kaget, karena nama mereka di sebut, lalu setelahnya memasang wajah bingung. Loh!? Kenapa? Apa salah mereka kali ini?

Anak-anak sekelas pun menoleh ke arah mereka berdua. Kini Renjun dan Haechan menjadi pusat perhatian orang-orang dikelas. Seluruh murid memandang keduanya dengan berbagai tatapan berbeda, tatapan penuh arti dan juga kebencian. Seolah Renjun dan Haechan adalah orang yang tidak diharapkan keberadaannya dimana pun. Tak lupa, mereka juga menatap hina kedua orang tersebut.

"Benar bu, mereka mengganggu fokus kami belajar. Dari tadi Renjun dan Haechan terus saja menendangi mejanya, membuat saya kesal dengan suara tersebut dan tidak bisa fokus belajar".

Salah satu murid yang duduk di depan Renjun bicara. Mengompori sang guru, menuduh Renjun dan Haechan melakukan yang tidak-tidak.

Haechan melebarkan kedua matanya, apa? Mereka bahkan tidak melakukan apapun, mengapa disalahkan?

"B-bu, kami tidak me-melakukan apapun".

"Halah, Bohong Bu! Jelas-jelas kami lihat Renjun dari tadi menendangi meja nya terus. Kalau kamu bosan dengan pelajaran yang Bu Joya jelaskan, jangan mengganggu murid lain yang ingin belajar dong!".

Kini murid yang duduk di samping meja Haechan yang angkat bicara. Membuat Haechan menatapnya dengan tatapan kesal, apa-apaan dia!? Memberikan kesaksian palsu seperti itu.

"Mereka bohong Bu! Renjun tidak melakukan itu".

Haechan mencoba membela sahabatnya, jelas-jelas semua orang di kelasnya tau dan melihat bahwa Jaemin lah yang menendangi kursi Renjun, mengapa jadi dirinya serta Renjun yang di salahkan? Sungguh, ini sangatlah tidak adil.

Bully [JAEMREN ft Nohyuck]Where stories live. Discover now