23

7.8K 978 450
                                    

"... Sekarang gue bakal tunjukin, sifat iblis gue yang sebenernya khusus buat lo, Renjun".

DUAGH!

Suara keras terdengar begitu nyaring, Jaemin dengan tiba-tiba menendang Renjun tepat pada bagian kepalanya sangat keras, hingga pemuda mungil itu jatuh tersungkur di atas tanah. Tangannya memegangi bagian kepala yang baru saja ditendang, rasanya sakit sekali. Tapi... Seolah itu belum cukup dan merasa puas, Jaemin kembali melayangkan beberapa tendangan pada tubuh Renjun, hingga yang di tendang meringis kesakitan serta memohon ampun.

Semua terjadi begitu cepat, tanpa sempat Renjun menghalau pergerakan dari Jaemin. Lelaki itu dengan brutal menendanginya, sampai-sampai Renjun tidak dapat lagi menahan sakit disekujur tubuh.

Setelah puas menendangi Renjun, Jaemin pun kini berjalan medekati tubuh meringkuk itu. Dia lalu menjambak rambut Renjun dan menyeretnya menuju gudang belakang yang terdapat tepat disamping taman.

"Hiks... A-ampun J-jaemin... L-lepas. Sa... Kit...".

Sepenjang perjalanan Jaemin menyeretnya, Renjun mencoba memberontak dan melepaskan tangan Jaemin yang menjambak rambutnya, tapi usaha Renjun sia-sia saja. Demi Tuhan... Seluruh tubuhnya kesakitan, lalu kepalanya terasa ditarik paksa dari tempatnya.

Renjun hanya bisa menangis dalam diam, ringisan-ringisan kesakitan terus keluar dari mulutnya, namun semua itu seolah tidak di dengar oleh Jaemin. Entah apa yang merasuki pemuda itu, hingga Jaemin tega melakukan hal-hal di atas pada Renjun.

BRAK!!!
Brugh!

Sesampainya didepan pintu gudang, Jaemin segera membuka pintu itu dengan kasar, lalu melemparkan Renjun secara tidak manusiawi ke dalam sana. Jaemin kemudian menutup pintu gudang dan mengganjalnya menggunakan beberapa meja serta kursi tak terpakai disana, agar Renjun tidak bisa kabur atau agar tidak seseorang mengacau kegiantannya.

"Ugh... Hiks s-sakit".

Lirih Renjun, dia tak berdaya untuk sekedar bangun dari posisi nya yang tergeletak di atas lantai kotor gudang. Pemuda mungil itu meringkuk, memegangi perutnya yang sakit akibat tendangan keras dari Jaemin. Rintih-rintihan kecil dibarengi dengan isak tangisnya memenuhi ruangan tersebut.

"Seharus nya lo gak buat gue marah, Renjun! Seharusnya lo sadar diri... SIAPA YANG LO TANTANG SAAT INI!!! Dan hari ini... Jangan harap gue bakal berhenti nyiksa lo sampai mampus!".

Jaemin berjalan mendekati Renjun dengan perlahan, membuat Renjun yang melihatnya merangkak mundur. Masih dengan linangan air mata yang turun begitu deras dari kedua matanya, dia menatap pada Jaemin dengan memohon.

Namun, Jaemin yang sudah gelap akan emosi, mengabaikannya dan memilih membutakan mata serta menulikan telinga.

"A-ampun J-jaemin hikss... Hiks... A-a-ampun".

"Kayaknya seru kalo gue perkosa lo disini".

Renjun menggeleng ribut mendengar ucapan Jaemin barusan, tangisnya semakin pecah mendengar hal itu. Tidak, Renjun tidak mau. Siapapun tolong selamat kan dia dari Jaemin, tolong... Siapapun...

"Gak akan ada yang bisa nyelamatin lo, Renjun. Seharusnya lo bersyukur karna gue mau nyobain tubuh lo yang menjijikan itu".

Jaemin semakin dekat dan Renjun berusaha mundur, berusaha menjauh dari jangkauan Jaemin. Tapi nihil... Dia tau, percuma saja berusaha menghindar. Dirinya sudah terjebak dan tidak bisa lari kemana-mana lagi. Terbukti dengan punggungnya yang sudah membentur tumpukan meja serta kursi tak terpakai disana, sementara Jaemin kini sudah berada tepat di hadapannya.

Berjongkok dan menyesuaikan tinggi badannya dengan Renjun.

"Hiks a-aku mohon... A-aku m-mohon Jaemin... M-maaf...".

Bully [JAEMREN ft Nohyuck]Where stories live. Discover now