Akhir Kisah (4)

3.5K 242 37
                                    

Siapkan diri untuk menahan ke gemesan dari Adib.

Jazakumullah khayron untuk 3k vote

Typo bertebaran

Jangan lupa vote+coment

Baca cerita lainnya

Don't Leave Me

Hijrah dan Air Mata

*Ada Cinta Dalam Luka* ada yang ingin ikut PO? Boleeh yaa, nanti ada di salah satu marketplace.

~Lidwinsetya~




"Katakan jika aku tak pantas mendampingimu sekali lagi". Teriaknya dalam hati. Zain sudah tidak bisa mendeskripsikan dirinya sendiri.

Rasa ini menyiksaku begitu kuat hingga nafasku terasa sesak
Butiran embun menghiasi rumput dikala pagi menjelang. Menghembuskan nafas yang begitu segar. Namun ragaku seolah terhempas jatuh kejurang. Ketika mengingat pembicaraanku satu minggu lalu.

Jangan memandang hina para pendosa yang saat ini masih terus melakukan  dosa, karena kita tidak pernah tau bagaimana akhir hidupnya di masa yang akan datang.

Lantas patutkah kita menjudge  seseorang karena perbuatan buruknya? Rasanya tidak! Kita hanya perlu meminimalisir untuk menahan jari, dan mulut kita agar tak mengeluarkan kata hardik dan cacian.

Saat ini begitu banyak orang yang dengan mudahnya mengorek aib orang lain, menilai keburukan orang lain sampai ia lupa bahwa diri sendiri memiliki aib yang Allah tutupi. Jangan terlalu memuja seorang manusia ketika Allah membuka aibnya maka dapat di pastikan kita akan kecewa  karena idola yang kita kagumi melakukan kesalahan.

Jangan pula menganggap seseorang itu sempurna, sejatinya kesempurnaan  hanya milik Allah azza wa jalla. Saat ini begitu banyak kenikmatan yang kita dapatkan secaea mudah, begitu mudah pula kita memandang wanita yang bukan mahrom sambil bergelayut manja didepan mata kita. Padahal mereka belumlah halal untuk di sentuh.

Dosa, empat huruf yang memiliki ribuan jarum pengingat kematian untuk manusia. Dosa,  menjadi bagian perolehan ketika manusia di muka bumi melakukan kemaksiatan, kesyirikan bahkan berujung ke musyrik bahkan menggadaikan dirinya untuk kepuasan duniawi.

Begitu banyak para laki-laki yang terjerumus lembah nestapa menikmati seceruk kenikmatan dari tubuh seorang wanita. Pantas saja beberapa hadist shahih menyebutkan tentang wanita, sungguh itu bukanlah bualan semata.

Sempat viral tentang tulisan jangan kau urusi selangkanganku. Karena itu ranah pribadi yang setiap orang memiliki hak atas dirinya sendiri.

Lantas bagaimana dengan Zain?  Yang harusnya mendapatkan hukuman  bukan hanya sanksi sosial! Harusnya dihukum rajam sampai mati. Tidakkah itu sungguh adil bagi pelaku zina apalagi pelaku tersebut masih memiliki ikatan pernikahan dengan wanita lain.

Kembali, rasanya belum waktunya untuk ia kembali ke indonesia. Masalahnya belum selesai hingga saat ini, ditambah lagi dengan kejadian saat mereka sedang berbicara bertiga. Daddy adib datang di saat yang tidak tepat. Menambah kericuhan bahkan keributan dengan putranya adam.

"Aku harus bagaimana Ai,, cintaku membuncah tanpa ruah yang tak memiliki ujung." helaan nafas dalam setelah panjangnya  do'a dan lamanya sujud selalu ia selipkan kalimat indah untuk seorang Aila.

"Yayayayah" celotan Hana membuyarkan lamunan panjang, setelah sujud panjangnya

"Ada apa nak?"

"Mimi cucu, Unda, ana Unda" Zain tak kuasa menangis ketika  mendengar celotehan putrinya. Zain dan Hana memang masih berada di Swiss. Hana selalu memanggil bunda, melihat  putrinya menambah sesak di hatinya untuk kesekian kalinya. Sesal tentu saja, rasa bersalah setiap saat bertengger cantik dalam setiap  langkah kakinya.

Melepasmu 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang