2

519 25 4
                                    

Sudah seminggu berlalu sejak kejadian Itu kini Ivan sedang berada di dalam ruang kerjanya dengan sebuah buku berisi penuh gambar dan sebuah pensil yang berada di tangan kanannya.

TOK...TOK...
Terdengar suara seseorang mengetuk pintu...
"Masuk" ucap Ivan
"Maaf mengganggu pak, di luar ada seseorang yang mencari bapak dia..." Ucap karyawan Ivan tersebut namun ucapan terpotong oleh Ivan.
"Suruh aja dia masuk" ucap Ivan
"Baik Pak" Ucap karyawan Ivan tersebut dan berlalu pergi...

TOK.. TOK..
"Permisi" Terdengar suara lembut seorang wanita yang membuat Ivan mendongkak kan kepalanya, jujur awalnya Ivan kira tamunya itu seorang lelaki karena sebelumnya rekan Ivan memberi kabar bahwa dia akan berkunjung ke perusahaan Ivan. Asalkan kalian tau bahwa Ivan tidak pernah membiarkan seorang wanita memasuki ruangannya,sekali pun itu kliennya, karena dia tidak ingin di gosip kan yang tidak - tidak tentang dia dengan wanita manapun...Biasanya jika seorang Wanita dia akan bertemu di ruang rapat.
"Masuk" Ucap Ivan mau tidak mau karena sudah terlanjur, dan pada saat pintu terbuka terlihat seorang wanita dengan sebuah parsel berisi buah - buahan di tangannya..
"Maaf mengganggu, saya Ayu di sini ingin mengucapkan terimakasih telah menolong saya di hari itu" Ucap wanita yang ternyata bernama Ayu itu sambil menyerahkan Parsel tersebut...
Ivan hanya diam tidak tau harus berbicara apa, dia terlanjur terpukau dengan senyum manis wanita tersebut yang membuat jantung Ivan berdetak tidak karuan...
"Dengan Mas Ivan kan?" Lanjut Ayu. "mas...?" Panggil Ayu  karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari Ivan...
"Eh iya..." Ucap Ivan yang akhirnya tersadar...
"Saya ganggu yah?" Ucap Ayu lagi..
"Bukan begitu, saya cuma kaget... Jadi nama kamu Ayu?" Jawab Ivan mencoba mengontrol kegugupannya..
"Iya mas nama saya Ayu...Jadi mas Ivan maksud kedatangan saya di sini,saya ingin mengucapkan terimakasih karena telah menolong saya saat itu" Ucap Ayu
"Kan sudah sewajarnya kita sesama manusia saling menolong satu sama lain, jadi santai aja" Ucap Ivan karena dia sudah tidak tau harus menjawab apa lagi karena kegugupannya yang tidak kunjung hilang..
"Hehehe,,, saya jadi gak enak sama Mas Ivan..Sudah saya tinggal gitu aja di taman, terus mas Ivan tolongin saya pas saya pingsan... Makasih yah" Ucap Ayu dengan tulus dan Ivan sangat bisa merasakan ketulusan wanita itu...

Ivan bingung apa yang harus dia katakan sehingga terjadi keheningan di antara mereka berdua. Hingga akhirnya meraka di kejutkan dengan suara pintu yang terbuka di barengi dengan suara teriakan memanggil nama Ivan.

"Astaga Ben.. Lo kalau masuk bisa gak jangan teriak - teriak" Kata Ivan dengan nada yang sedikit meninggi karena kekagetannya itu.
"Hehehe... Sorry bro kebiasaan" Kata Bensu yang masih tidak sadar di dalam ruangan itu bukannya cuma ada dia dan Ivan.
"Maaf yah, teman saya agak rada - rada gitu" Ucap Ivan kepada Ayu
"Gak papa kok" Ucap Ayu
Bensu yang akhirnya sadar bahwa ada seorang wanita di sana kini diam memperhatikan dua makhluk di depannya secara bergantian...
"Ini saya pergi dulu yah, soalnya ada kerjaan" Ucap Ayu lalu berdiri ingin pergi...
"Oh iya silahkan, biar saya antar sampai kebawah" Ucap Ivan berdiri juga dan berjalan di samping Ayu, sedangkan Bensu sedari tadi tidak mengucapkan apa - apa di hanya mengamati apa yang sedang Ivan lakukan...

Dalam perjalanan menuju lantai bawah Ayu memberikan sesuatu semacam kartu bertulisan "Oprechte Liefde Cafe"
"Kapan - kapan mampir ke Cafe saya Mas Ivan, nanti saya traktir..." Ucap Ayu
"Wah kamu punya Cafe ternyata, iya nanti saya mampir kesana" Ucap Ivan.
"Oke ditunggu loh kedatangannya...
Yaudah saya duluan ya" Ucap Ayu lalu melangkah pergi dari sana...
Ivan pun pergi berbalik badan dan menuju ke ruangannya di mana Bensu sudah menunggunya dan pastinya dengan ratusan pertanyaan...
"Siapa tadi bro?" Ucap Bensu ketika melihat Ivan memasuki ruangannya..
"Sabar napa, gue belum duduk nih" Ucap Ivan
"Ya lagian gue kepo, seorang Ivan yang tidak pernah membawa wanita ke ruang kerja pribadinya tapi kali ini sungguh keajaiban yang luar biasa" Ucap Bensu dengan dramatis...
"Bisa gak usah sok dramatis kaya gitu, geli tau gak ngelihatnya" Ucap Ivan
"Jadi itu gak sengaja aja di masuk, karena  awalnya gue kira wendi rekan bisnis baru gue itu yang datang eh nyatanya cewek" Lanjut Ivan menjelaskan.
"Owalah... Eh tapi muka dia cakep lo... Kayanya kalau gue kenalin ke Boy,, bisa kali yah" Ucap Bensu sambil berpikir
"Eh tapi gue gak kenal sama tu cewek" Gumam Bensu lagi...
"Enak aja,, itu punya gue yah" Ucap Ivan tanpa sadar...
"Hah? Lo bilang apa tadi? Gue gak salah dengar kan?" Ucap Bensu
"Gak,, gue gak bilang apa - apa... Imajinasi lo kali" Ucap Ivan dan berjalan kearah meja kerjanya...
"Fix berarti benar yang gue denger... Sejak kapan lo bisa kenal sama dia?" Tanya Bensu
"Entah.... " Jawab Ivan singkat pertanda bahwa dia tidak ingin membahasnya..
"Pelit ama sih.. Tinggal cerita doang.. Udah ah gue mau balik aja" Kata Bensu mulai beranjak dari tempat duduknya dan tepat pada saat dia di depan pintu, Bensu berbalik badan dan berkata "karna lo gak mau cerita, gue cari info sendiri aja... Bye.. " Ucap Bensu seperti seorang pacar yang sedang ngambek 😅
"Terserah lo... Udah sana pergi" Ucap Ivan sambil mengibas - ngibaskan tangannya ke arah Bensu pertanda mengusir Bensu dari ruangannya...
Sedangkan Bensu yang mendapat perlakuan itu tidak pakai lama segera pergi dari ruangan Ivan...

Dan kini Hanya ada Ivan seorang di ruangannya, pikiran Ivan tertuju pada kartu yang sedang dia pegang, kartu bertulis nama cafe yang di berikan oleh Ayu tadi...
"Ah entar malam ke sana deh, sekalian jalan - jalan" Gumam Ivan...



Bersambung....

Enjoy guys
Makasih udah mampir baca cerita aku..
Maaf kalau ceritanya Gak jelas..
Jangan lupa vote dan comment..

Penantian PanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang