4 - Suka Aja

4.6K 317 3
                                    

Happy reading!

Janlup vote🌟

Komentar ugha💬

❥❥❥

Wilona baru ingat, bahwa seminggu yang lalu ada kabar tentang sebuah keluarga yang pindah ke gang tempatnya menetap setelah pembangunan rumah mereka selesai.

Saat itu keluarganya pun turut diundang datang karena ada acara membacakan Surah Yāsīn bersama-sama di sana. Hanya saja Wilona tidak ikut sebab ia mendapat tamu bulanan saat itu, jadi tidak heran kalau ia sama sekali belum berkenalan dengan tetangga barunya itu.

Tapi siapa sangka bahwa ia akan berkenalan dengan tetangganya ini melalui sosial media dan karena masalah foto profil yang berpasangan.

Konyol banget njir, batin Wilona untuk yang ke sekian kalinya.

Ia menghela napas pasrah. Pasrah dengan image-nya yang mungkin akan runtuh sebentar lagi. Iya, runtuh. Ia sangat yakin bahwa hal itu bakal terjadi kalau Al membeberkan rahasianya.

Tapi moga aja dia bisa disuruh tutup mulut, lanjut Wilona serius, memikirkan banyak cara agar cowok bernama Al itu mau menutup mulut perihal rahasianya.

Ting!

Tanpa melihatnya pun Wilona sudah tahu siapa yang mengirim pesan. Ia membuka pesan itu seraya membacanya. Selanjutnya sebelah alisnya naik kala melihat chat dari Al yang isinya sebuah permintaan.

"Dia minta ketemuan?" gumam Wilona pada dirinya sendiri, berpikir panjang, lalu ia mengangguk setelah mempertimbangkan keuntungan yang akan ia dapat dari pertemuan pertama ini. "Aku bisa buat dia tutup mulut biar ga bocorin ke orang-orang. Jadi, nggak masalah buat ketemuan, 'kan?"

Mengangguk-anggukkan kepalanya, Wilona akhirnya mengetikkan jawaban, setelah itu ia bersiap-siap. Lima belas menit kemudian, cewek itu sudah siap dengan kaos merah muda bergambar huruf V warna hitam yang dipadukan dengan celana jeans panjang.

Wilona menyisirkan rambut panjangnya dan membiarkannya tergerai, tak lupa ia memakai bandana merah muda yang senada dengan warna bajunya.

Sambil mengambil tas jinjingnya yang di dalamnya sudah ada handphone-nya, Wilona berpamitan pada ibunya yang sedang memasak di dapur.

"Bu! Lona keluar bentar, ya!"

"Makan dulu!" sahut ibunya dari dapur. "Ibu udah masakin makanan kesukaan kamu, nih! Ada udang tepung, loh!"

Omaigat, ada udang tepung.

Wilona meneguk salivanya, hanya dengan mencium aroma nikmat dari makanan kesukaannya saja sudah membuatnya lapar. Imannya pun sudah tak sanggup menahan cobaan ini.

Lantas Wilona menggeleng keras.

Nggak, nggak! Aku bisa makan nanti, yang penting ketemu dulu sama Al terus buat dia tutup mulut! batinnya penuh tekad, seratus persen mampu menghilangkan nafsu makannya.

"Bentar aja, kok! Ntar Lona pulang makan! Assalammualaikum!"

Tanpa menunggu jawaban dari ibunya, Wilona bergegas melangkah menuju gerbang rumahnya.

Sesampainya di sana, ia celingukan, mencari sosok Al yang mengajaknya untuk bertemu.

"Rumah nomor delapan... berarti rumah yang itu, dong?" ucap Wilona pada dirinya sendiri sambil menunjuk sebuah rumah dengan gerbang hitam yang berada cukup jauh darinya.

My Possessive AlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang