5

21.3K 2.8K 173
                                    

"kak Kanzie" panggil Xavier membuka pintu kamar Kanzie perlahan.

"Iya pah? Masuk aja" saut Kanzie dari dalam.

"Kak papa mau minta pendapat kakak" ucap Xavier membuat Kanzie mengerutkan keningnya bingung.

"Tumben pah? Biasanya ke mama" jawab Kanzie yang sudah mengerti seberapa besar tingkat kebucinan papanya ini kepada sang mama

"Kali ini mama angkat tangan suruh tanya anak-anaknya" ucap Xavier

"Okay, silahkan dimulai pembicaraannya bapak Xavier" ucap Kanzie.

"Sebenernya ini pertanyaan lama, dulu kamu juga udah pernah nolak. Sekarang karena udah lewat empat tahun semuanya juga udah banyak yang berubah, papa mau minta pendapat kakak Kanzie sebagai anak sulung di keluarga ini..." ucap Xavier yang semakin membuat Kanzie penasaran,hal apa yang pernah dia tolak sebelumnya?.

"...gimana kalau papa adopsi Deva? Kan selama ini status Deva cuman anak asuh gitu, papa kepengen ngesahin status Deva secara resmi sebagai keluarga kita" ucap Xavier membuat Kanzie diam.

"Gimana kak?" Tanya Xavier

"Bentar pah, Kanzie masih shock. Jadi selama ini Deva belum papa adopsi? Kanzie ngiranya pas habis mama papa nikah kan tasyakuran nama baru Deva, karena itu Kanzie nggak pernah protes masalah Deva lagi apalagi dulu pas liat down nya Deva ditinggal neneknya" jawab Kanzie.

"Jadi nggak papa kan kak?" Tanya Xavier memastikan.

"Ya nggak papa, kan dulu yang bikin Kanzie sama Aslan nggak setuju itu takut kasih sayang mama berkurang. Tapi setelah empat tahun bareng ternyata rasanya masih sama, sekarang ada Kenzo mama papa juga tetep sama. Kanzie udah percaya mama papa nggak akan ngecewain kanzi sama adek-adek jadi kalo papa mama mau adopsi silahkan aja." Ucap Kanzie membuat Xavier tersenyum. Ternyata benar apa kata Selena, anak-anaknya sudah besar dan memiliki pemikiran yang bijaksana.

"Makasih kak udah dengerin papa, sekarang papa mau ke mama dulu terus ke Deva" ucap Xavier yang diangguki oleh Kanzie.

"Oh iya, kamu dicariin Kenzo tadi di bawah" ucap Xavier membuat Kanzie tertawa kecil. Senakal-nakalnya Kenzo dia tetaplah anak terakhir yang menjadi moodboseter semua orang, apalagi dengan wajah bulat, pipi chubby merah muda, bulu mata lentik, rambut kriting panjang berwarna coklat yang menutupi alisnya. Siapa yang tidak akan gemas melihat adik bungsunya yang nakal dan tidak bisa diatur sampai-sampai Omanya memberi julukan tuyul alas kepada adik bungsunya.

"Ahh... Si nakal, Kanzie turun sekarang" ucap Kanzie buru-buru keluar kamarnya dan pergi menuju Kenzo.

"Tanzieee" teriak Kenzo berlari kearah Kanzie yang baru turun dari tangga.

"Tanzie tanzie, kakak" koreksi Aslan sambil mendorong bahu Kenzo pelan.

"Tanzie tanzie tanzie...Aclan iem yah" saut Kenzo dengan wajah tengilnya menyuruh Aslan untuk diam lalu menatap Kanzie dengan puppy eyes nya.

"Mama mana dek?" Tanya Kanzie sambil mengangkat tubuh Kenzo kedalam gendongannya lalu mencium pipinya gemas.

"Mama di atas kayaknya, nemenin Deva belajar. Kan udah kelas 9." Jawab Aslan yang merebahkan tubuhnya di atas karpet bulu yang baru dipasang ketika Kenzo mulai bisa duduk.

"Baru aja masuk kelas 9 masa udah di suruh belajar terus? Kasian" ucap Kanzie

"Nggak tau, tanya aja mama" jawab Aslan.

"Dek, papa tadi ke kamar kakak" ucap Kanzie yang duduk di sofa memangku Kenzo lalu menoel Aslan dengan kakinya.

"Ngapain kak? Bahas Deva kan?" Tebak Aslan yang diangguki oleh Kanzie.

Lovely Step Mother -After MarriageWhere stories live. Discover now