[ウィスキー11.]

2.8K 314 58
                                    

Tangan tremor Naruto meletakan sapu tangan bernoda darah di meja nakas. Sapphire Naruto melirik jam dinding di kamar Sasuke.

Pukul empat dini hari.

Baru Naruto ingin meraih ponsel miliknya, ponsel Sasuke sudah lebih dulu bergetar. Naruto mengambil dan melihat layar ponsel Sasuke. Incoming Voice Call : Neji

Naruto menggeser logo ikon hijau ke atas dan mengangkat panggilan masuk.

"Halo."

"Loh Naruto? Sasuke mana?"

"Sasuke abis muntah darah.. bisa gak lo kesini? Sasuke harus dibawa ke rumah sakit. Takutnya ada luka dalem." Cerocos Naruto sambil melirik khawatir Sasuke yang terbaring dengan mata terpejam dan wajah pucat.

"Muntah darah lagi?!"

"Lagi?! Emang sebelumnya dia juga muntah darah?!" Kalap Naruto.

"E-em.."

"Buruan kesini! Sasuke harus dipaksa kerumah sakit!"

"Tapi dia gak akan mau Nar.. gw bawa Dokter Kabuto kesana aja ya buat meriksa?"

Naruto berdecak dan menatap sebal Sasuke.

"Gw kesana sama Sasori, Juugo, Suigetsu ya Nar? Sekalian ada yang mau diomongin." Lanjut Neji disebrang obrolan.

"Oke."

Naruto menutup panggilan. Kembali meletakan ponsel Sasuke di atas nakas. Kemudian duduk dipinggiran kasur.

Tangan Naruto mengambil sapu tangan baru yang terlipat di atas kasur lalu menyeka keringat dingin di kening Sasuke.

Alasan mengapa Sasuke tidak mau dibawa ke rumah sakit karena basic keluarga konglomeratnya ada di dunia medis.

Keluarganya yang mempunyai rumah sakit elit di mana-mana pasti tahu kondisinya sekalipun di bawa ke rumah sakit lain, sementara dulu Sasuke kabur dari keluarganya yang tidak menyetujui dirinya membuka bar dan bertingkah brengsek.

Katakanlah Sasuke pengecut. Toh Sasuke memang takut dirinya akan dikurung dalam mansion jika tertangkap keluarganya. Sasuke mengkeret jika harus menghadapi kemurkaan Ayah dan Kakeknya.

• • •

'Tok! Tok! Tok!'

Suara ketukan pintu terdengar setelah lima belas menit berlalu.

Naruto mengintip lewat door viewer sebelum membuka pintu. Masih ada rasa takut dan paranoid jika yang datang adalah orang jahat, sekalipun tadi Neji sudah bilang akan datang.

"Huft..!" Naruto menghela nafas lega kala melihat Neji dan Sasori yang berada di depan pintu.

'Klik!'

Naruto membuka lebar pintu apartemen Sasuke. Mempersilahkan Neji dan Sasori masuk ke dalam.

"Wih.. jadi gini dalemnya!" Celetuk Sasori saat melangkah masuk. Matanya menelusuri interior apartemen yang terlihat begitu mewah.

"Bisa serius gak?!" Semprot Neji sambil bersidekap dada.

"Sorry."

Neji berbalik memandang Naruto. "Juugo sama Suigetsu lagi nyusul Dokter Kabuto. Sasuke masih belum sadar?"

Naruto menggeleng merespon perkataan Neji. "Mukanya pucet banget. Gw takut."

Whisky [SASUNARU]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang