Dellano

29.5K 1.8K 124
                                    

Seminggu sudah berlalu sejak Jungkook bermain, saat ini semua anggota keluarga Kim sedang sibuk mempersiapkan pesta pernikahan Yoongi dan Jimin.
"Selamat pagi" sapa Taehyung begitu masuk ke ruang makan
"Kau sudah bangun Tae, mana Jungkook?" Tanya Baekhyun
"Masih tidur" jawab Taehyung singkat sambil mengambil roti bakarnya
"Memangnya berapa lama kau bermain semalam?" Tanya Wonwoo
"Hanya 2 jam"
Chanyeol terbahak, "Sepertinya Jungkook mengancamnya lagi" tebak sang Daddy. Taehyung hanya berdecih kesal.
"Tuan muda.." panggil Jackson
"Ada apa?"
"Ada yang ingin bertemu"
"Denganku?"
"Dengan semua keluarga Kim. Park Woobin dan Park Jihoon juga datang" semuanya langsung terdiam.
"Bawa mereka keruang tamu, kami akan turun sebentar lagi" titah Chanyeol
"Baik Tuan..."
"Apa lagi kali ini?" Geramnya.
"Aku dan Jimin akan ke kamar Jungkook" ujar Wonwoo sambil berdiri, yang lain mengangguk.
"Pergilah dan jaga Jungkook" ujar Mingyu, Wonwoo mengangguk singkat dan berlalu dari sana bersama Jimin.
"Selesaikan dulu sarapan kalian, tidak perlu terburu-buru" ujar Baekhyun

****

Telepon Jungkook tidak berhenti berdering dan dengan terpaksa sang pemilik membuka matanya, meninggalkan alam mimpinya dan meraih ponsel yang terletak dinakas samping ranjang
"Halo.." ujarnya dengan suara khas orang yang baru bangun tidur
"Raph..." mata Jungkook langsung terbuka begitu mendengar suara yang menyapanya diseberang
"Uncle Dan?" Tanya Jungkook ragu
"Kami sedang dalam perjalanan ke kediamanmu. Jangan lakukan apapun sampai kami datang mengerti?" Jungkook mengernyitkan dahinya bingung.
"Maksud Uncle?"
"Bam, jelaskan!" Titah Daniel
"Jungkook, dengar! Maaf aku sedikit lalai kali ini tapi, mantan tunanganmu ada di Seoul! Bersama ayahnya dan Lee Dongwook" Bambam memberi jeda untuk mendengar jawaban Jungkook namun nihil, "Sepertinya Park Woobin dan Park Jihoon sudah meminta bantuan mereka. Semua musuhmu sudah ada di Seoul, Jungkook. Bahkan mungkin sudah datang kerumahmu!"
"Kookie..." Wonwoo dan Jimin masuk, Jungkook yang melihat keduanya langsung menyeringai.
"Sepertinya mereka memang sudah dibawah" kekeh Jungkook bersemangat.
"Kookie..." Wonwoo dan Jimin sudah duduk di ranjang Jungkook, menatap pemuda yang sedang menelpon itu
"Aku akan turun menyapa mereka sembari menunggu kalian sampai. Sudah lama aku tidak bertemu mereka" ujar Jungkook sambil beranjak dari ranjangnya, "Ini sangat menyenangkan!" Serunya senang
"Kau sudah menduganya?" Tanya Bambam curiga
"Apa aku pernah salah memprediksikan sesuatu, Kunpimook-ssi?"
"Kau monster gila!"
"Kau kenal aku dengan baik, Bam. Sampai jumpa!" Ujar Jungkook sambil memutuskan sambungan teleponnya
"Kau akan turun?" Tanya Wonwoo
"Tentu saja, Hyung-nim" kekeh Jungkook sambil masuk dalam kamar mandi dengan sedikit tertatih.
"Bagaimana ini, Wonie?" Tanya Jimin khawatir, Wonwoo mendengus pasrah.
"Semoga Halbe dan yang lainnya datang disaat yang tepat"

****

"Apa yang membuat kalian datang kemari?" Tanya Chanyeol dingin sambil menatap datar semua orang yang ada didepannya.
"Kami datang untuk sebuah penawaran" ujar Woobin
"Penawaran? Kau selalu datang kemari untuk memberi penawaran sepertinya" kekeh Seokjin
"Bekerjasamalah denganku. Dan kita bisa menguasai Korea dengan kekuatan kita. Aku membutuhkan dukungan kelompok mafiamu"
"Mimpi yang menggelikan" ujar Baekhyun
"Perkenalkan, orang ini adalah Antonio Estella. Pemimpin Clan Estella sekarang, kelompok mafia terbesar di Spanyol. Mereka adalah dukungan terbaik yang aku miliki. Jika kalian tertarik, kalian juga bisa mendapat dukungan mereka juga. Dan ini adalah Tuan Lee Dongwook, dia juga cukup berpengaruh di Spayol saat ini. Ini adalah kesempatan besar. Bagaimana? Kalian tertarik?"
Chanyeol hanya diam menatap 6 orang yang ada disana.
"Kau tidak memperkenalkan wanita-wanita ini?" Tanya Raesha santai.
"Dia putri bungsuku" ujar Lee Dongwook, "Lee Somi"
"Annyeong!" Sapa Somi ramah namun matanya hanya tertuju pada Kim Taehyung, "Tampan sekali! Aku harus memilikinya!" Begitulah pikiran Somi
"Ini putri Tuan Antonio, Clara Estella" Clara hanya menatap keluarga Kim datar.
"Bagaimana jika kami menolaknya, Tuan Mentri?" Tanya Taehyung tanpa mengalihkan pandangannya dari IPad kesayangannya. Video yang dia lihat lebih menarik dari pembicaraan ini.
Woobin terkekeh, "Maka kalian harus menghadapi kami tentunya"
"Bilang saja kalian memaksa" ujar Yoongi.
"Orang seperti mereka tidak mungkin memberi penawaran bukan?" Kekeh Mingyu
"Aku harap kalian mau menerima penawaran ini kar..."
"DADDY!" Teriakan seseorang yang berasal dari lantai dua mengalihkan atensi mereka, "Ish!" Jungkook menghentakkan kakinya kesal dan langsung berjalan cepat menuruni tangga.
"Hati-hati Bunny!" Ujar Mingyu.
"Kenapa Daddy tidak membangunkanku?" Marah Jungkook begitu sampai di depan Taehyung. Outfitnya sungguh manis hari ini, Jumpsuit denim yang dipadukan dengan kaos putih kebesaran yang Taehyung yakin itu adalah miliknya. Jangan lupa kacamata bulat Taehyung juga dipakai Jungkook, "Daddy! Ish!" Jungkook semakin kesal Taehyung tidak menjawabnya. Dia langsung duduk diatas pangkuan Taehyung dan menangkup wajah pria itu gemas, "Jangan hanya menatapku, Kim Taehyung! Aku bertanya padamu!"
"Kau terlalu manis untuk dilewatkan, baby!" Kekeh Taehyung
"Dasar mesum!"
"Apa sudah selesai?" Ketus Lee Dongwook.
Jungkook tidak menggubrisnya, "Daddy, bisakah kita membeli IronMan hari ini? Aku mau yang besar!"
Taehyung terkekeh pelan, "Apapun untukmu, baby"
"Assa! Daddy yang terbaik!" Jungkook langsung mencium bibir Taehyung sekilas dan dengan senang hati diterima pria itu. Hal itu tidak luput dari pandangan semua orang.
Somi dan Jihoon menahan geram, "Anak sialan!" Begitu pikir keduanya
"Kim Taehyung-ssi..." panggil Dongwook mencoba mengalihkan atensi Taehyung.
"Lanjutkanlah pembicaraanmu dengan kepala keluarga kami Tuan Lee, jangan hiraukan aku" ujar Taehyung tetap menatap Jungkook.
"Susu pisangku!"
"Akan saya ambilkan" ujar Jackson sambil berjalan menuju lemari pendingin, "Ini.."
"Thank you hyungie!" Kekeh Jungkook sambil meraih sekotak susu pisang dari Jackson. Jackson tersenyum dan mengusak rambut Jungkook singkat.
"Jangan dihabiskan, baby. Kau belum sarapan" ujar Taehyung, Jungkook mengangguk.
"Aku juga mau susu pisang" ujar Somi. Semua terdiam. Keluarga Kim serempak menatap Jungkook. Tahu persis jika anak itu tidak suka berbagi.
Jungkook langsung menatap Somi datar, "Aku tidak membagi milikku dengan orang lain, apalagi orang asing tidak tahu sopan santun seperti kalian. Jadi jaga sikapmu nona muda. Ah, dan 1 lagi. Berhenti menatap kekasihku jika kau masih sayang kedua bola mata coklatmu itu. Dasar menjijikkan!" Jungkook langsung menatap Taehyung dan terkekeh, "Daddy mau?" Tanya Jungkook sambil menawarkan susu pisangnya.
Taehyung mendekat dan langsung mencium Jungkook, "Aku mau yang sudah ada di mulutmu, baby" kekeh Taehyung
"Dasar mesum!"
"Appa, aku mau kau menyingkirkan anak itu secepatnya! Aku ingin memiliki Kim Taehyung!" Tegas Somi sambil berbisik pada Dongwook
"Apapun untukmu princess!"
"Jadi, bagaimana Tuan Kim? Aku menunggu jawabanmu" ujar Woobin
"Tienes que actuar de inmediato si se niegan, Park Woobin! (Kau harus langsung bertindak jika mereka menolak, Park Woobin!)" Bisik Antonio
"Por supuesto señor, ya lo planeé (Tentu tuan, aku sudah merencanakannya)" balas Woobin
"Solo estamos perdiendo el tiempo (Kita hanya menghabiskan waktu sia-sia)" keluh Clara
Jungkook menatap ketiga orang itu bergantian, "Luego regresa a España. Solo estas molestando a nuestra familia (Kalau begitu kembalilah ke Spayol. Kalian hanya menganggu keluarga kami)" ujar Jungkook. Ketiga orang itu menatap Jungkook kaget, "Waeyo?" Kekeh Jungkook
"Ini kesempatan terakhir kalian. Terimalah penawaran ini dan kami akan segera pergi" potong Dongwook.
"Ayolah Tuan Kim, ini kesempatan yang langka. Kapan lagi kau bisa mendapatkan tawaran seperti ini. Clan Estella sangatlah berpengaruh di Spanyol. Mereka..."
Jungkook tiba-tiba terbahak, "Wah! Pak Mentri, kau sangat lucu! Sungguh! Ya ampun! Bagaimana mungkin Clan Estella sangat berpengaruh di Spanyol. Ya ampun!" Jungkook terus terbahak tanpa henti.
"Kau meremehkan mereka, bocah sialan?" Pekik Woobin.
Jungkook langsung terdiam menatap Woobin datar, "Aku tidak meremehkan mereka, aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Lagipula mereka juga bisa berbahasa Korea. Kau pikir aku tidak tahu?" Jungkook berdiri dari pangkuan Taehyung dan menatap lekat orang-orang sombong didepannya, "Clan mereka sudah di depak keluar dari 5 besar klan mafia berpengaruh di Spanyol, 5 tahun yang lalu. Benar bukan?" Kekehnya sambil menatap Antonio yang cukup kaget dengan kata-kata pemuda di depannya ini.
"Mereka datang!" Pikir Jungkook saat mendengar suara mobil berhenti. Dia semakin bersemangat, "Dan tentang Clan yang paling berpengaruh di Spanyol, bukankah itu Clan Dellano?" Tanya Jungkook.
"Raphael.." Fabregas tiba-tiba muncul dari pintu depan keluarga Kim
"Yang adalah Clanku?" Antonio dan Clara langsung tercekat, "Sepertinya kalian sudah melupakan wajahku ya? Lama tidak berjumpa, Clara" Jungkook melepas kacamata Taehyung dan menyisir rambutnya kebelakang, "Atau harus kusebut sebagai mantan tunanganku?" Seringai mengerikan itu muncul
"Iblis!" Itu kata-kata yang terlintas dibenak keduanya
"Kau juga ada disini, Lee Dongwook-ssi" kekeh Fabregas. Wajah Dongwook memucat melihat kedatangan Fabregas.
"Fabregas.."
"Sudah cukup lama kita tidak bertemu, sejak kematian ayahmu bukan?" Kekeh Fabregas
"Silakan duduk, Tuan Fabregas" ujar Chanyeol sopan
"Terimakasih, Tuan Kim"
"Uncle Sehun!" Kekeh Jungkook sambil bergelantungan di leher paman tiang listriknya itu
"Hanya rindu pada Uncle Sehun hmm?" Goda seseorang yang ada dibelakang Sehun
"Uncle Lulu!" Jungkook langsung menghambur kepelukan Luhan, "Aku pikir Uncle Lu masih sibuk di China!"
"Uncle harus sering kembali, kalau tidak akan ada tiang listrik yang mengamuk!" Jungkook terkikik mendengar jawab Luhan.
"Lama tidak berjumpa Woobin-ssi" ujar Sehun angkuh. Woobin diam, terlalu kaget dengan apa yang terjadi. Keadaan mereka berbalik begitu cepat.
"Uncle Dan!" Pekik Jungkook saat putra bungsu Fabregas itu masuk.
"Miss me hmm?" Goda Daniel sambil memeluk Jungkook erat. Keponakannya itu memang sangat manja dan Daniel sangat menyayangi keduanya. Mereka berdua adalah penerus Clan Dellano.
"Tentu saja! Apa uncle membawa oleh-oleh untuk Kookie?"
"Tentu saja, boy! Uncle tidak pernah lupa dengan apa yang kau mau. Ini!" Daniel menyerahkan sebuah kotak kecil yang terbungkus rapi
"Woah! Terimakasih Uncle!" Jungkook langsung melompat kegirangan dan berlari kecil kearah Taehyung, "Daddy lihat, aku dapat oleh-oleh!"
"Kemarilah baby, kita buka bersama" ujar Taehyung, Jungkook langsung duduk diatas pangkuannya
"Wah, kumpulan para pengkhianat ternyata ada disini!" Sindir Daniel, "Lama tidak berjumpa, sahabat pengkhianatku" sapa Daniel pada Dongwook.
"Jadi apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Fabregas, "Mengancam calon besanku?"
"Ish, Halbe ini! Mereka itu memberi kami penawaran untuk bergabung dengan mereka, Halbe! Bukan mengancam! Benarkan, pak Mentri?" Kekeh Jungkook mengejek. Woobin diam, "Kenapa diam? Tadi anda lancar sekali bicaranya. Katakan pada keluargaku, penawaran macam apa yang kalian berikan. Tidak apa-apa, Halbeku ini sangat baik. Tidak usah takut!"
"Porque callas, Antonio? Dime que estupida oferta hiciste (Kenapa kau diam, Antonio? Katakan padaku, penawaran bodoh apa yang kau berikan)" tanya Fabregas pada Antonio
"Estúpidas ofertas de aduladores! (Penawaran bodoh dari para penjilat!)" Kekeh Jungkook sambil membuka oleh-oleh Daniel.
"No hables demasiado de ellos, baby. Tu boca puede ensuciarse más tarde! (Jangan terlalu banyak bicara tentang mereka, baby. Mulutmu bisa kotor nanti!)" Ujar Taehyung sambil menatap kotak yang sedang dibuka Jungkook.
"Kau bisa Spain?" Tanya Jungkook kaget
"Waeyo? Semua orang disini bisa melakukannya" kekeh Taehyung
"Woah! Daebak!" Seru Jungkook
"Tuan, kami sudah membereskan semuanya" ujar Bambam begitu masuk kedalam rumah
"Bamie!"
"Tuan Muda Raphael" ujar Bambam sopan
"Ish! Menyebalkan!"
Fabregas terkekeh pelan, "Sebaiknya kalian pulang sekarang. Bawa tumpukan anak buah kalian di depan. Anak buahku sudah mengumpulkannya di dekat mobil kalian" ujar Fabregas dingin dengan tatapan mata yang mengerikan seolah-olah hanya menatapnya saja kalian bisa mati saat itu juga.
"Ah, bawa juga tikus peliharaan yang kau suruh menyusup kemari!" Ujar Jungkook, "Jackson! JB!"
Jackson dan JB menarik sebuah karung besar yang mereka yakini berisi manusia di dalamnya. Keduanya kemudian melempar karung itu ke kaki Dongwook
"Buka!" Titah Dongwook, dua anak buahnya mendekat dan membuka karung itu.
"Oppa!" Pekik Somi kaget, Clara langsung membuang mukanya jijik
"Anak angkatmu, Lee Dokyeom dan tunangannya, Bae Irene. Aku sudah selesai bermain dengan mereka. Tikus-tikus pengecut yang nekat masuk ke kandang ular. Kalian harusnya mendengar bagaimana mereka berdua memohon kematian mereka padaku. Wah, sungguh indah dan memacu adrenalinku! Dan lagi berterima kasihlah, karena aku sudah meminta Jackson dan JB untuk membersihkan mereka sebelum mengembalikannya pada kalian." Kekeh Jungkook, "Ah! Aku dan Taehyung sudah mengambil 1 kenangan dari mereka!" Ujar Jungkook sambil menunjukkan sebuah foto dengan dua bola mata juga Dokyeom dan Irene sebagai backgroundnya. Somi dan Clara langsung mengeluarkan isi perutnya.
"Ya! Menjijikkan sekali!" Pekik Mingyu kesal.
"Kalian muntah dirumah orang, jalang sialan!" Marah Yoongi
"Sofaku!" Ujar Baekhyun, "Setelah ini langsung ganti yang baru, Chanie!" Tuntutnya
"Apapun untukmu, Queen" kekeh Chayeol
"Sekarang pergilah, kuburkan mereka dengan layak" kekeh Jungkook.
"Ayo sarapan, baby. Kau belum makan dari semalam!" Ujar Taehyung
"Daddy gendong!" Taehyung langsung meraih Jungkook dan menggendongnya, "Sampai jumpa di pertemuan selanjutnya!" Pekik Jungkook saat Taehyung sudah membawanya menuju lantai dua untuk sarapan.
Seseorang yang hanya diam menatap mereka sedari tadi mengeratkan kepalan tangannya, "Kita akan segera bertemu lagi, Jeon Jungkook. Dan saat itu akan kubuat kau menyesal telah bermain-main denganku!"












TBC

Eaaaa....
Gimana triple upnya...
Cukup kan untuk menutupi absenku selama 3 hari... 😅😅😅

Hope you like it!
Luv..luv..luv..

Jangan lupa vote dan commentnya teman-teman... 😍💜

DOUBLE BUNNY GUARD (SEASON 1 END) ✔ --- EVERLAST MY GUARD (SEASON 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang