13. Dating

2K 233 27
                                    




"Tuan besar. Kami bawakan tuan Namjoon," ucap orang itu, menunduk setelah memberi salam kepada Johnny.

Johnny yang sekarang sedang bersantai di beach chairnya terpelonjak, kaget. Apalagi saat melihat Namjoon yang datang dengan wajah datarnya, mendekat kearahnya. "Si- siapa yang menyuruh kalian membawa dia?! Kalian menculiknya? Hah?!" amuknya.

"Maaf tuan, habis anda..."

"Bawa dia kembali ke Seoul! Cepat!" perintah Johnny.

"Ada apa sih?" Namjoon bersuara. "Kalian membawaku kesini dengan heboh begitu, lalu mengirimkanku pulang setelah perjalanan menjengkelkan itu? Serius?"

"Anak buahku hanya bergerak seenaknya, maaf mengganggu aktivitasmu. Aku akan mengirimmu pulang secepat mungkin," balas Johnny.

"Aku bahkan belum sempat menaruh bokongku dimanapun dan aku sudah disuruh kembali pulang? Kalian pikir aku ini apa, hah? Barang bawaan?" Namjoon mengomel kesal. Jelas saja, setelah dirinya dibawa paksa dengan permohonan dan bujukan keras dari para pengawal itu ke pulau pribadi milik Johnny, dia langsung dikirim pulang bahkan sebelum duduk dimanapun? What the hell.

"Jadi kau mau tinggal disini?" tanya Johnny, langsung. "Kukira kau benci berada didekatku. Apalagi disini pulau yang hanya berisi aku dan orangku," sindirnya.

"Aku tidak benci," jawab Namjoon. "Aku hanya mau duduk, tidak boleh?"

Johnny menghela nafas panjang, "Bawakan satu kursi pantai lagi kesini," perintah Johnny, kepada salah satu anak buahnya

"Oh, kukira mumpung kita lagi di pantai, aku mau mint cocho ice cream," pinta Namjoon, santai.

"Hh... Bawakan dia itu juga," kata Johnny.

"Oh dan sunscream! Cuacanya lumayan panas, aku mau bersantai tanpa merusak kulitku," kata Namjoon, semangat.

".... Bawakan itu," ucap Johnny, lelah.

"Oh!" Namjoon teringat sesuatu.

"Apa? Apa lagi yang kau inginkan?" tanya Johnny, langsung.

"Bawakan aku celana renang juga!"

"Bawakan dia it— apa?" Johnny membeku ketika sadar apa itu yang diminta Namjoon. "Untuk apa kau celana renang?"

"Ya karena aku mau berenang. Memang ada alasan lain?"

"Tapi... Kupikir kau mau kembali lagi setelah istirahat..." pikir Johnny, bingung.

"Oh, tadi rencananya memang begitu, tapi mumpung aku dipantai, sepertinya aku akan cuti untuk sebentar. Lagipula aku boooosan dikantor," kata Namjoon, santai.

Johnny berdiri dari duduknya dengan cepat, "Kenapa kau begini?"

"Aku apa?"

"Kau, setelah kau meminta aku menjauhimu, aku sedang mencobanya sampai saat ini, lalu kenapa kau melakukan ini?" tanyanya, frontal.

"Meskipun aku menolakmu sebagai kekasih... Aku tidak berpikir untuk menjadi musuhmu. Kita kan masih bisa jadi teman—"

"KITA TIDAK BISA JADI TEMAN!!" Teriak Johnny, kesal. "Pilihannya hanya dua, jadi kekasih, atau jadi orang asing kembali. Kupikir kau tidak berniat menjalin hubungan dengan orang sepertiku, kan? Maka sekarang kita hanya bisa jadi orang asing." Johnny menatap Namjoon dengan mata gelapnya, "Setelah kau puas bermain main, tolong kembalilah. Jaga ucapanmu semalam."

Johnny kemudian berbalik, moodnya untuk bersantai dibawah matahari sudah sirna. Berniat kembali ke resort untuk mendinginkan kepalanya,

Namun kemudian dirinya mendengar suara Namjoon lagi dari belakang,

"Pada akhirnya, kau akan berbalik seperti ini dan bersikap seperti kita tidak saling mengenal begitu aku menolak perasaanmu, menurutmu bagaimana aku bisa menerimamu yang seperti itu?" ucap Namjoon, pelan.

"Apa?" langkah Johnny terhenti.

"Kalau aku menerimamu, dan kita menjalin hubungan, apa yang akan kau lakukan jika kita mengalami masalah dan kemudian putus? Kau akan berbalik seperti ini karena kau tidak lagi ada hubungannya denganku. Setelah semua yang kau berikan untukku, kau mengambilnya lagi dan berbalik, lalu bersikap seolah kau tidak mengenalku. Bagaimana bisa aku menerimanya..?"

"Apa kau pikir aku tipe orang yang akan membenci orang yang putus denganku? Dan lagi, jika kau benar benar jadi milikku, aku tidak akan membiarkan siapapun menjadi masalah dihubungan kita!"

"Tapi masalahnya adalah dirimu dan aku! Kita sama sama benci jadi pihak bawah. Lalu apa yang kau lakukan? Kita jadi seperti ini karena hal itu. Apa kau sudah benar benar menyerah, Johnny?"

"Aku tidak menyerah, Namjoon. Tapi kaulah. Kau yang menyuruh aku pergi!"

"Aku tidak menyuruhmu pergi, aku hanya memintamu untuk jangan memaksaku, aku benci dipaksa! Aku benci jadi orang yang menerima, aku benci jadi pihak yang dibawah! Aku benci itu!" teriaknya.

Johnny menghela nafas, lalu berjalan kehadapan Namjoon yang sekarang menunduk dengan air mata merembes, "Kenapa kau benci? Ini hanya soal posisi..." Johnny mengambil bahu Namjoon, lalu membawanya kepelukannya.

"Aku benci jadi orang yang dikomando. Aku ingin jadi pemimpin dalam hubungan. Aku benci..."

"Oke. Jadi kau mau jadi dominan, kan? Jadilah. Karena kau benci jadi submisif, maka jadilah apa yang kau inginkan," jawab Johnny, akhirnya.

Namjoon membenamkan kepalanya didada Johnny, menangis terisak sementara Johnny hanya memberinya elusan dikepala dan menenangkannya,

Mereka tidak serius saat bilang tuan Namjoon akan jadi dominan, kan? Tuan Namjoon terisak seperti anak kecil dipelukan tuan Johnny... Pikir para pengawal itu, khawatir.

"K-kau serius akan membiarkanku... Jadi dominan?" tanya Namjoon. Dirinya mengangkat kepalanya dan menatap Johnny yang kini menunduk dan melihat wajah sembab Namjoon.

I-imutnya... Bagaimana bisa aku bilang tidak pada bayi besar ini? Pikir Johnny, dengan pipi memerah.

"Johnny?"

"Iya... Aku akan jadi submisif. Lagipula ini hanya tentang siapa yang pantatnya akan ditusuk..." Kata Johnny, dengan berat hati.

"Terimakasih..." Kemudian Namjoon memeluknya kembali dengan erat, meninggalkan Johnny dengan pipi memerah. Namjoon... Tidak pernah memeluknya dengan inisiatif sendiri seperti ini.

"Jadi mulai hari ini kita apa?" tanya Johnny, kemudian.

"P-pacar..."

Johnny kemudian memegang wajahnya lagi yang memerah malu saat Namjoon menyembunyikan wajahnya dengan malu malu ke dada Johnny.

Imut banget, manis banget, pengen simpan hyung kekantong... Batin Johnny.

Tapi... Dia serius tentang aku jadi submisif?

Ya tuhan....

Ngalah sama uke.

Who's Dominant? - Namjoon x JohnnyWhere stories live. Discover now