Rumah Pojok #15

849 165 68
                                    

.
.
.
.

Satu bulan pun terlewati.. dan Taeil menjadi lebih posesif pada doyoung. Apapun yang doyoung inginkan selalu ia turuti sampai saat ini.

Dan sejujurnya, doyoung tak tau apa perbedaan ngidam dan keinginan nya sendiri.

Kata bunda, kalo orang ngidam itu selalu yang aneh aneh. Tapi menurut nya sampai saat ini, ia belum menginginkan hal-hal aneh.

"Kak"

"Iya sayang? Ada apa?"

"Besok jadwal cek kandungan aku, kakak bisa kan temenin aku?" tanya doyoung pada Taeil yang hendak berangkat bekerja.

"Nanti besok jam 10, saya pulang buat temenin kamu cek kandungan, oke?" ucap Taeil.

"Makasih kak.. Aku sayang kakak" ucap doyoung sambil memeluk Taeil.

"Yaudah saya berangkat kerja dulu ya sayang" ucap Taeil

"Iya kak, hati hati di jalan"

Setelah Taeil pergi, Doyoung melakukan aktivitas di rumah seperti biasa. Membersihkan rumah, mengecek persediaan bahan di dapur hingga menonton tv untuk menghilangkan rasa lelah nya.

Kata Bunda, orang hamil itu harus banyak bergerak, tetapi tidak sampai terlalu kelelahan.

"Aku pengen nya kak Taeil seharian temenin aku, kenapa dia harus kerja. Hampir tiap hari lagi kerja nya" ucap doyoung sambil menyapu lantai.

Karena, kalo Taeil tak kerja, kamu mau makan apa Doyoung Andreano?? Anak mu nanti mau dikasih makan apa??🙂

.
.
.
.
.
.
.
.

Esok nya di tempat kerja..

Taeil sedang berada di ruangan nya, melakukan pekerjaan yang setiap hari ia lakukan.

"Sebentar lagi jam sepuluh, saya harus siap siap pulang"

Taeil langsung membereskan meja kerja nya yang terlihat berantakan. Untung saja pekerjaan hari ini bisa di selesai kan cepat dan sebagian nya ia akan mengerjakan nya sore.

Yang sedang ia kerjaan hari ini adalah bahan untuk meeting besok bersama dengan perusahaan lain yang akan bekerja sama dengan perusahaan milik Jaehyun.

Ia pun sudah berbicara dengan Jaehyun jika hari ini ia akan pulang cepat.

Tentu saja jaehyun memperbolehkan nya karena Doyoung lebih menakutkan jika marah. Belum lagi Taeyong akan membela Doyoung hingga membuatnya tersudut.

Namun saat hendak pulang, seorang karyawan wanita datang menghampiri nya. Dia adalah karyawan baru yang ditempatkan di bidang yang Taeil pegang di perusahaan ini.

"Permisi Pak Septian, saya sudah merevisi file yang bapak kirim pada saya, bisa bapak cek hasil pekerjaan saya?" tanya wanita itu.

"Kamu bisa memberikan pekerjaan kamu pada Pak Minho, dia yang akan mengecek pekerjaan kamu" ucap Taeil

"Bukankah bapak atasan di bidang ini, mengapa harus Pak Minho yang harus mengecek pekerjaan saya?"

"Dengar, hari ini saya akan pulang lebih awal karena saya ada urusan lain. Jadi kamu beri saja pekerjaan kamu ini pada Pak Minho, karena dia senior kamu di bidang ini" ucap Taeil.

Taeil pun melangkahkan kaki nya hendak pergi dari tempat itu.

"Apa Pak Jaehyun sudah tau kalo bapak pulang lebih awal? Besok ada meeting dan bahan meeting besok ada di bagian kita" ucap wanita itu

Langkah Taeil terhenti mendengar apa yang wanita itu ucapkan.

"Kamu cukup kerjakan apa yang saya suruh" ucap Taeil sebelum pergi dari tempat itu.

"Huhh.. Harus sabar punya atasan kayak dia.. Ya untungnya dia cakep, jadi gak masalah buat gue. Nanti juga dia pasti naksir sama gue" gumam wanita itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Taeil pun sampai di rumah nya, ia segera berjalan masuk karena melihat jam yang sudah menunjukan pukul 10 lebih.

"Katanya jam 10 udah pulang, ini kok jam 10 lebih baru dateng? Aku kira kakak gak bakal pulang temenin aku cek kandungan" ucap Doyoung dengan wajah cemberutnya.

"Maafin saya ya? Tadi ada kendala sedikit di kantor. Mau berangkat sekarang?" tanya taeil pada doyoung.

"Iya lah.. Aku udah siap loh daritadi" ucap Doyoung.

"Jangan marah lagi ya sayang. Nanti seudah pulang dari dokter, kita makan diluar sekalian belanja mau gak?" ucap Taeil yang membuat Doyoung tersenyum senang.

"Mau!!" ucap Doyoung antusias.

"Yaudah yuk berangkat"

Mereka pun berangkat menuju rumah sakit. Taeil melepas jas dan dasi nya sehingga ia terlihat tampan memakai setelan kemeja biru muda dengan bagian lengan yang dilipat hingga sikut.

.
.
.
.
.
.

Pukul 15.10 sore

Taeil membawa sebagian pekerjaan nya yang belum tuntas di kerjakan saat pagi tadi.

Ia memutuskan untuk mengerjakan nya dirumah karena menurutnya hanya sedikit lagi bahan untuk meeting besok selesai.

"Kakak mau ngapain?" tanya Doyoung

"Kerjaan saya tadi belum tuntas semua, tinggal sedikit lagi.. Jadi saya kerjain di sini aja sekalian nemenin kamu" ucap Taeil.

"Ouhh yaudah.. Aku disini temenin kakak bolehkan?" Taeil sangat gemas melihat tingkah lucu Doyoung.

"Boleh sayang"

Berakhirlah Doyoung menemani Taeil menyelesaikan pekerjaan nya hingga selesai. Selama Taeil sibuk dengan layar laptop nya, Doyoung terus memperhatikan wajah Taeil yang terlihat semakin tampan.

Sesekali juga, Taeil mengecup wajah Doyoung yang terus memperhatikan dirinya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pukul 07.15

Taeil mendapat kabar dari Jaehyun jika meeting hari ini akan dilakukan pukul 09.00 pagi.

Ia segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya.

Doyoung terlihat sedang duduk di kursi meja makan setelah melakukan aktivitas bersih bersih dan menyiapkan sarapan untuk pagi ini.

Hingga pada pukul 07.35 Taeil datang menghampiri doyoung menuju meja makan untuk sarapan bersama.

"Pagi sayang" ucap Taeil

"Pagi juga.. Ayok sarapan, hari ini kakak ada meeting kan jam 9" ucap Doyoung.

"Kok kamu tau?"

"Tadi pagi aku cek hp kakak, trus aku gak sengaja ngeliat chattingan kakak sama jae kalo meeting hari ini jam 9" ucap Doyoung.

Setelah selesai sarapan pada pukul 07.45, Doyoung membereskan meja makan dan Taeil yang bersiap untuk pergi bekerja.

Taeil menyiapkan apa saja yang akan dibawa hari ini di ruang kerja rumah nya.

Hingga pandangan nya melihat ke setiap penjuru meja kerja nya untuk menemukan benda yang sangat penting untuk hari ini.


















































"Flashdisk bahan meeting hari ini, kok gak ada?"

.
.
.
.
.
.
.

TBC

See you the next chapter

Babay muachh

Rumah Pojok (ilyoung)[on Going]Where stories live. Discover now