16. ANTAGONIS

783 59 49
                                    

Seperti biasa sekolah selalu nampak ramai. Bahkan di dalam kelas pun tak sedikit menyisakan beberapa murid meskipun sedang jam istirahat. Ata sedari tadi sedang sibuk mencari bukunya, ia menggeledah tasnya hingga kolong meja. Namun pergerakkan Ata berhenti ketika ia menerawang di dalam kolong meja bukan sebuah buku melainkan sebuah amplop coklat persegi berukuran sedang.

Ata mengernyit, kenapa bisa ada sebuah amplop di mejanya? Siapa orang yang melakukan ini padanya? Dengan penuh keingin tahuannya, ia buru-buru membuka amplop itu, seketika bola mata Ata membelalak ketika mendapati sebuah foto-foto yang memperlihatkan seorang wanita paruh baya dengan seorang pria asing yang tak dikenalnya.

Wanita paruh baya itu yang tak lain adalah ibunya sendiri bersama pria yang Ata sendiri tidak mengenalinya.

Ata penasaran siapa orang yang melakukan ini. Bagaimana bisa orang itu kenal dengan ibunya? Untuk sementara ia tidak akan memikirkannya, biarkan semuanya berjalan sesuai takdirnya.

Ata kini kembali memfokuskan dirinya pada materi-materi pelajaran yang akan ia pelajari. Hingga ajakan Fio membuat ia harus menghentikan aktifitasnya.

"Guys temenin gue ke perpus bentar. Ada buku yang mau gue cari." Ajak Fio kepada kedua sahabatnya bergantian.

Tepat sekali. Ata juga sepertinya membutuhkan beberapa buku untuk tugasnya besok. Buku yang sempat ia cari, entah kemana perginya.

Selama di koridor perjalanan menuju perpus tiba-tiba seorang siswi dengan sengaja menabrak bahu Keyla yang berjalan di samping Ata.

"Jalan pake mata dong!" Kata siswi itu kecut pada Keyla.

"Lo yang nabrak gue anjir!" Seru Keyla tak mau disalahkan, "Pake mata aja masih nabrak lo! Sayang banget, gue congkel juga sekalian tu mata!" Keyla hendak melanjutkan langkahnya namun siswi perempuan itu malah kembali mendorong Keyla pelan.

"MAKSUD LO APA HAH?!" Teriak Keyla murka. Sorot matanya sangat tajam. Keyla pun kembali ikut mendorong gadis itu.

"BERANI LO SAMA GUE?" Gadis itu ikut membalas perlakuan Keyla.

"EMANG LO SIAPA SOK NANTANGIN BEGITU?!" Keyla sudah tidak bisa menahan emosinya. Gadis itu benar-benar membuatnya jengkel.

"Udah Key, gak usah ladenin." Seru Ata kepada Keyla meleraikan perdebatan mereka. Ata hendak menarik Keyla untuk pergi namun gadis itu kembali membuka suaranya.

"GIMANA? LO UDAH NERIMA HADIAH DARI GUE?" Sahut gadis itu penuh penekanan kini pandangannya mengarah pada Ata.

"Maksud lo apa?" Ata mengubah posisi tubuhnya menghadap gadis itu, ia berpikir sejenak untuk menelaah maksudnya, "Oh jadi lo yang ngirim foto-foto itu ke gue?"

"Kenapa emang? Gue bantuin lo kali! Lo belum tau kan kalo nyokap lo itu jalang?!" Ujar gadis itu memiringkan bibirnya tersenyum kecut. Ata yang sedari tadi menahan emosinya kini sudah mengeruak di dalam sana. Ucapan gadis itu sudah kurang ajar menurutnya.

PLAAKK!

Sebuah tamparan keras mendarat pada pipi sang gadis itu. Ata menamparnya. Sikap gadis itu sudah tidak bisa ditoleransi.

"Kata-kata kasar itu gak pantes keluar dari mulut lo yang alus itu. Kecuali kalo lo sama aja jalangnya." Ucap Ata kepada gadis itu yang sedang meringis kesakitan berkat tamparannya.

"BANGSAT!" Gadis itu tak terima hingga ia menarik rambut Ata, Ata pun tak tinggal diam. Ia juga ikut menarik rambut gadis itu hingga akhirnya mereka pun membuat gaduh tanpa peduli bahwa kelakuan mereka sedang dipertontonkan banyak orang.

Fio dan Keyla ikut meleraikan mereka. Namun rambut Keyla ikut tertarik oleh tangan gadis itu hingga mereka akhirnya saling tarik menarik rambut. Berbeda dengan Fio, ia panik dan kebingungan karena tidak bisa meleraikan kedua sahabatnya.

Boyfriend Material(END)Where stories live. Discover now