02.

4.9K 495 17
                                    

Happy Reading!


Lilia adalah gadis yang sangat terobsesi pada
putra mahkota, segala cara ia halalkan agar bisa bersanding dengan putra mahkota. Lilia sebenarnya tidak benar benar mencintai putra mahkota, tetapi ia merasa tertantang mendapatkan putra mahkota karena dari awal mereka bertemu, putra mahkota telah menunjukkan ketidaksukaannya pada Lilia, berbeda dengan orang lain yang terpesona
akan kecantikannya.

Lilia lebih suka laki laki yang tidak suka padanya dibanding laki laki yang selalu mengejarnya.

Clarissa atau yang sekarang kita panggil Lilia sedang berjalan jalan mengelilingi mansion milik Duke Hubert yang sudah seperti istana, sangat mewah dan luas.

Lilia berhenti mendadak di tempat pelatihan para prajurit, matanya membulat sempurna saat melihat puluhan laki laki yang berlatih tanpa menggunakan atasan dengan celana pendek.

Sungguh menggoda iman, apalagi mereka semua mempunyai perut kotak kotak impian semua gadis. Jika ada ponsel, Lilia akan memotret perut mereka satu satu untuk dijadikan sebagai bahan khayalan saat ingin tidur.

Lilia mengintip dari balik pohon semua kegiatan para prajurit, sudah lebih satu jam Lilia mengintip para prajurit, tetapi seakan tidak ada lelah, kakinya yang kebas karena terlalu lama berdiri tidak ia perdulikan. Yang penting bisa lihat sixpack, kesempatan tidak datang dua kali.

"Lili, sedang apa kau disini?!" Suara dengan sedikit bentakan itu membuat Lilia kaget.

"Astaga Lili, kenapa hidungmu mengeluarkan darah?!" Teriak pria tua yang sekarang menggendong Lilia yang Lilia yakini adalah Duke Hubert

"Ayah, mau bawa Lilia kemana, aku tidak apa apa kok." Sebenarnya Lilia canggung memanggil orang lain sebagai ayahnya.

Duke Hubert tidak menjawab melainkan menurunkan Lilia ke kasur, ia telah sampai di tempat pengobatan mansion, segera saja Duke Hubert memanggil tabib, setelah itu ia menunggu di sofa membiarkan tabib itu meneliti keadaan anaknya.

Tabib telah selesai mengecek keadaan Lilia, "Nona muda tidak apa apa tuan, ia hanya kelelahan karena terlalu lama berdiri di atas sinar matahari."

"Kau boleh pergi." Tabib itu pergi setelah mengucapkan salam penghormatan kepada Duke.

"Lili, Ayah ingin menanyakan sesuatu. Apa
yang Lili lakukan dibalik pohon, dan juga
berapa lama Lili sudah berdiri disana hm?"
Suara Duke mengalun indah di telinga Lilia.

Lilia bingung ingin menjawab apa, ia hanya diam.

Duke menangkap keterdiaman Lilia adalah ketakutan. Dengan panik, Duke membawa Lilia ke pelukannya, Duke menggendong Lilia ala koala.

"Maafkan Ayah karena meninggikan suara padamu, Ayah menyesal." Duke benar benar sayang pada Lilia asli, apapun yang Lilia mau pasti Duke kabulkan, termasuk menjadikan putra mahkota tunangannya.

"Ini aki aki kenapa dah, siapa juga yang takut sama dia. Malu bat anjir, digendong aki aki, gue kan dah gede."

"Lili tidak mau memaafkan ayah? apa yang harus ayah berikan agar Lili bisa memaafkan ayah sayang, katakan apa saja akan ayah kabulkan."

"Pantesan Lilia sombong dan manja, bapaknya aja kayak gini."

"Lili ingin berkunjung ke istana menemui pangeran mahkota, akan ayah atur semuanya jika itu yang Lili mau."

Lilia menggeleng dalam gendongan Duke, "Gu- aku sudah tidak menyukai pangeran mahkota." Ucapan Lilia membuat Duke senang bukan main, ini yang ia mau dari lama. Ia tidak ingin berbagi kasih sayang anak perempuannya pada siapapun.

"Benarkah, Lili tidak bohong pada Ayah?"

"Untuk apa aku bohong, tidak ada gunanya."
Singkat Lilia yang mulai nyaman digendong Duke, sepertinya Lilia akan tidur sebentar lagi.

Duka memeluk Lilia tambah erat dalam gendongannya, itu membuat Lilia sesak nafas tau.

"Ayah, aku sulit bernafas." Beritahu Lilia yang menyadarkan Duke dari kebodohannya.

"Maaf, maafkan ayah putri. Ayah akan menyuruh koki memasak makanan kesukaan Lili untuk satu minggu ini, kita juga akan membeli perlengkapan baru untukmu yang mewah dan mahal."

"Lili senang?" Walaupun biasa saja, Lilia mengangguk agar tidak melukai hati Duke.

"Ayah akan melakukan apapun untuk kebahagiaan Lili."

TBC

Looking For Happiness✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang