Kacau

409 51 9
                                    

Setelah sekian abad ╥﹏╥

.

.

.

"Kak Wonwoo? Ngapain disini?" Tanya Seyeon saat melihat Wonwoo di depan minimarket tengah duduk sendiri. Ia baru saja keluar dari minimarket dengan membawa kantong plastik berisi beberapa cemilan.

Seyeon melihat minuman segar yang sedari tadi Wonwoo pegang pun paham.

"Oh habis beli minum ya?" Wonwoo mengangguk mengiyakan, Seyeon akhirnya duduk di bangku yang berhadapan dengan Wonwoo.

"Lo kenapa deh kak? Lagi ada masalah?"

Wonwoo terkekeh pelan, "nggak kok."

"Bohong banget, keliatan tau muka kakak tuh kayak lagi galau gitu kenapa deh? Kalau kakak mau cerita, aku siap denger kok."

"Keliatan banget kah?" Seyeon menganggukkan kepalanya saat Wonwoo bertanya.

"Gak ada masalah sih sebenernya, its okey." Jawab Wonwoo.

Seyeon mengangguk saja, walau sebenarnya ia kesal Wonwoo memang tak semudah itu untuk ditembus. Keduanya kini hanya terdiam, Wonwoo sibuk tenggelam dengan pikirannya sendiri.

Namun mata Seyeon tak sengaja melihat presensi Yerin yang tak jauh dari sana tengah berjalan menuju minimarket. Ia tersenyum, kesempatan bagus pikirnya.

"Kak, aku boleh minta tolong gak?" Seyeon kembali berbicara membuat Wonwoo menatap kearah Seyeon dengan raut seakan bertanya.

"Aku mau ke tempat photocopy sebrang sana, tapi aku takut nyebrang nya eumm boleh minta tolong sebrangin gak kak? Aku takut, gak bisa nyebrang hehe." Pinta Seyeon, Wonwoo menatap ke arah jalanan yang cukup ramai dilewati kendaraan, ia pun mengangguk mengiyakan.

"Boleh." Jawab Wonwoo membuat Seyeon tersenyum senang.

"Makasih banyak kak, eum nanti kakak tungguin boleh gak? Soalnya nanti harus balik nyebrang lagi gak bisa." Cerocos Seyeon.

"Iya bawel." Ucap Wonwoo, membuat Seyeon mendelik pura-pura sebal karena disebut bawel.

"Yaudahh deh ayo ayo ayo!" Pekik Seyeon lalu menarik tangan Wonwoo, Wonwoo hanya tertawa pelan tingkah Seyeon hampir seperti Yerin bawel dan gemas.

Setelah di pinggir jalan Wonwoo mulai menyebrang dengan tangannya yang menggenggam tangan Seyeon.

Tanpa Wonwoo sadari Yerin melihatnya, melihat jelas bagaimana tangan Wonwoo bertautan dengan tangan Seyeon bahkan Yerin melihat Wonwoo tak melepaskan pegangan tangannya walau sudah tidak menyebrang. Ia juga melihat Wonwoo tertawa lepas sedangkan ia sedari tadi terus berusaha menghubungi Wonwoo tanpa ada balasan satu pun.

Yerin cemburu? Iya tentu saja, munafik jika ia bilang tidak. Bahkan sekarang Wonwoo asik tertawa dan berpegangan tangan dengan perempuan lain benar-benar seperti sepasang kekasih.

Apa yang Wonwoo rasakan seperti ini ya? Melihat ia dan Seungyoun tak sengaja memegang tangannya, tapi bukannya itu tak sengaja? Ah Yerin tak boleh berpikiran buruk mungkin Seyeon sedang membutuhkan bantuan atau ia sedang terluka butuh pegangan atau mungkin juga Wonwoo lupa, itu hanya pegangan tangan bukan? Hal kecil yang bisa dilakukan siapa saja kan?

Ia kembali membalikkan tubuhnya melupakan tujuan awal, tak ingin berpikiran lebih buruk jika terus menyaksikan apa yang terjadi, lebih baik ia pulang ke rumah. Bibirnya tersenyum berusaha berpikir positif tapi matanya tampak jelas berkaca-kaca.

"Cuman pegangan tangan kan? Mereka juga saling kenal lagian Wonwoo pasti cuman nolong." Gumam Yerin.

Yerin kau sungguh terlalu naif.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Science Four (96line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang