[3] Miracle Pill Maker Bullies the Boss [DISCONTINUED]

771 - 780 [Edited]

Bab 771: Ayah Dan Anak Dengan Cepat Memulai Hidup Bahagia Bersama-sama

Gufi hanyalah seekor anak anjing, jadi dia sangat senang bertemu orang baru dan asistennya tidak terkecuali.

Gufi berjalan di depan asisten dan mengibaskan ekornya dengan hangat. Dia menginjak kaki asisten itu dengan cakar putihnya yang gemuk. Anjing itu tampak sama sekali tidak berbahaya.

Dalam sekejap, asisten itu jatuh cinta pada anak anjing itu. Setelah dia selesai mengamati anjing itu, dia membungkuk untuk menggendong Gufi. "Dia sangat imut."

Dia mengira itu adalah husky dewasa sebelum dia membuka pintu, tetapi ternyata itu hanya anak anjing.

Gufi terus menggosokkan kepalanya ke dada asistennya. Asisten itu menyentuh kepala Gufi saat dia tersenyum dan anjing itu memejamkan mata, menikmati belaiannya. Dia mengangkat kepalanya untuk melihat bosnya di ruang tamu. "Apakah kamu baru saja mendapatkan anjing itu?"

"Uh huh. Yao memberikannya kepadaku untuk ulang tahunku beberapa hari yang lalu.” Huo Tingrui menyaksikan Gufi meringkuk di lengan asisten dan tiba-tiba merasa kesal.

Anjing bodoh ini. Bagaimana itu bisa bersahabat dengan semua orang yang dilihatnya? Apakah itu tidak bermartabat?

Asisten itu terkejut. “Kalau begitu, mengapa kamu mengirim anjing itu pergi? Bukankah itu ide yang buruk?”

Dia ingat betapa bosnya memuja adik perempuannya. Bagaimana dia bisa mengusir anjing yang baru saja dia berikan untuk ulang tahunnya?

"Siapa bilang aku akan melepaskannya?" Huo Tingrui mengerutkan kening. "Aku hanya menyuruhmu untuk membesarkannya di tempat lain."

Bibir asisten itu berkedut. Apakah ada perbedaan?

Dia berdeham dengan canggung sebelum berkata, “Karena anjingmu masih anak anjing, kamu harus membesarkannya sendiri. Jika kamu mengirimnya untuk menginap di toko hewan peliharaan sekarang, kamu akan kesulitan mengajarinya ketika sudah dewasa.”

Dia berasumsi bahwa bosnya sedang berbicara tentang seekor anjing dewasa ketika dia menelepon tadi malam. Jika anjing itu dewasa, tidak apa-apa untuk menyimpannya sementara di toko hewan peliharaan, tetapi anjing ini terlalu muda.

Asisten berhenti sebelum dia menambahkan. “Ku pikir lebih baik jika anjing itu tetap di sini. Jangan bilang kamu takut anjing?”

Asisten itu tampak terkejut ketika dia berbicara.

Huo Tingrui segera menegakkan punggungnya dan mencibir. "Aku? Takut anjing? Mustahil! Mengapa pria dewasa seperti aku takut pada anjing? Apakah kamu bercanda?"

Asisten menurunkan matanya dan menatap Gufi dalam pelukannya. Jika Huo Tingrui tidak takut pada anjing, mengapa dia memanggilnya di tengah malam?

“Hmm… karena kamu tidak takut dengan anjing, apakah aku masih harus membawa anjing itu pergi?” tanya asisten itu beberapa saat kemudian sambil mengangkat kepalanya.

Huo Tingrui terdiam.

Asisten tidak melanjutkan penyelidikan ketika Huo Tingrui gagal menjawab. Dia menempatkan Gufi di tanah dengan tidak tergesa-gesa dan anjing itu langsung menerjang ayahnya.

Huo Tingrui tegang dan menjadi kesal.

Bagaimana dia bisa mengatakan bahwa dia tidak takut pada anjing? Asisten itu berdeham dan mengalihkan pandangannya demi mangkuk nasinya.

Akhirnya, asisten tersebut berhasil meyakinkan Huo Tingrui untuk tidak meninggalkan putranya. Bagaimanapun, Gufi diberikan kepada Huo Tingrui oleh Bibinya yang Mahakuasa Huo Yao. Tidak peduli seberapa takutnya Huo Tingrui, dia tidak akan berani mengirim Gufi pergi.