Part 34. Pergi

26 10 1
                                    

                  Happy Reading :)

Sania masuk ke kamarnya lalu menaruh tasnya di meja. Ia terduduk di kursi. Pikirannya sangat kosong namun angin yang berhembus dari luar mengagetkannya.

Sania berjalan menuju balkon kamarnya. Ia melihat saat Rangga sudah keluar dari halaman rumahnya

"Lo tega sama gue Ga. Gue pikir lo tuh serius sama gue. Ternyata dugaan gue salah."

Sania menghapus air matanya yang turun tanpa permisi

Cuaca yang mendung mungkin turut merasakan kesedihan Sania. "Bang, Sania rindu,"  Sania menatap bulan yang mulai tertutup awan hitam lalu kembali ke kamar.

                             ***

Pagi-pagi Rangga sudah menjemput Sania di rumahnya

"Pa,Ma. Rangga pamit dulu ya,"

Pamit Rangga pada Arga dan Sari lalu mengejar Sania yang sudah keluar dahulu

"Mereka kenapa Ma?"

"Itu lho masalah anak muda,"

"Sania sudah besar ya,"

"Iya Pa. Anak kita Pa,"

Keduanya tertawa seraya Arga memeluk Sari.

"Ani, kamu masih belum mau bicara sama aku?"

Sania memakai helmnya tanpa menjawab pertanyaan Rangga

"Belum mau dengar penjelasan aku?"

Sania mengstarter motornya lalu pergi meninggalkan Rangga yang masih berdiri. Dengan cepat Rangga pun memakai helm dan mengikuti Sania dengan motor sport hitam miliknya.

Motor Rangga terparkir di samping motor Sania. Kebetulan mereka sampai berbarengan.

Baru saja mereka sampai, berbagai pertanyaan tentang foto kemarin keluar dari mulut para siswa-siswa yang sedang berlalu lalang dekat parkiran. Mendengarnya, Sania semakin dibuat emosi dan ia mencoba sabar lalu meninggalkan Rangga dengan langkah panjang. Rangga mengejar Sania lalu menyamakan langkah mereka

"Semangat belajar ya sayang. Pulang sama aku dan istirahat aku tunggu di kantin,"

Sania menatap kepergian Rangga dengan tatapan kosong beberapa menit lalu Kayla datang mengagetkannya

"Woy,"

"Kayla. Gue kaget,"

"Ya maaf. Lo masih belum mau bicara sama Rangga?"

"Belum."

"Yaudah kita masuk ke kelas. Bentar lagi udah mulai jam belajar."

Sania mengangguk seraya menggandeng tangan Kayla lalu mereka masuk ke kelas.

Setelah melewati tiga mata pelajaran, Sania tidak terlalu fokus karena pikirannya yang masih berkelana entah kemana

"San, udah jam istirahat nih. Ke kantin yuk,"

"Lo aja Kay. Gue mau disini aja,"

"Mau pesan apa?"

"Gak aja deh." Sania menyumpel earphone di telinga lalu merebahkan kepalanya di meja

Kayla mengangguk lalu meninggalkan Sania sendirian dan kebetulan teman sekelas sudah beristirahat di luar kelas.

Saat Kayla sedang menunggu pesanannya, seseorang menepuk pundaknya dengan pelan

"Rangga,"

"Iya Kayla, Ani mana?"

"Di kelas,"

"Thanks,"

Kite Love ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang