Fam-04 "pHp"

1.1K 127 18
                                    

"Mommyyy huuuaaaa hiks hiks hiks" Yuna berlari dan langsung berhambur memeluk Lisa yang sedang nonton drama di ruang tengah.

"Astaga, kenapa sayang? Kok kamu nangis." Lisa menarik tisu dan mengusap air mata plus ingus Yuna

Dengar Yuna nangis gerang-gerong, Somi dan Karina langsung keluar dari kamar masing-masing. Padahal kamar mereka di lantai atas. Bayangin aja segimana membahananya tangisan Yuna.

Karina duduk di space kosong sebelah kiri Yuna sedangkan Somi duduk di sofa tunggal. Yuna masih nangis sesenggukan sampai-sampai napas aja susah.

"Na, tarik napas pelan-pelan---- yak bagus! Sekarang hembuskan!" Somi membimbing Yuna supaya napasnya lebih ringan. Sudah mirip instruktur senam.

"Mommy hiks hiks, a-aku---- a-aku ditolaak hhuuaaa hiks hiks hiks."

Lisa menarik sang anak ke pelukannya lagi. Karina  mengusap-usap lengan Yuna sementara Somi hanya bisa memandang sendu adiknya.

"Siapa yang berani nolak anak mommy yang paling cantik?"

"Hiks hiks. . . Kai hhuaaaa~" Yuna meraung lagi.

Somi geleng-geleng kepala lihat Yuna yang kayanya bener-bener patah hati. "Gini bener nasib adek gue." Batinnya

"Sabar Na sabar..." Karina mengusap-usap rambut Yuna dan matanya sudah berkaca-kaca ikut meratapi kesedihan Yuna. Dia memang tipe orang yang gampang tersentuh.

"Salah elu naksir kok sama bangkai, apa tidak kebauan itu hidung!" Haruto yang baru datang dari luar langsung menyeletuk terus selonjoran di karpet bulu.

Gak terima, Yuna lempar aja tisu bekas ingus dia ke wajah Haruto.

"Sudah-sudah, cowo kan banyak sayang. Gak cuma Kai aja." Ucap Lisa

"Hhhuuuaa..." Yuna nangis lagi, terus nepuk-nepuk dadanya.

"Sakit banget mom. Hati aku sakit banget hiks d-dia nolak aku karna dia sukanya sama Wony hhhuuuuaaaa"

"Eanjir cewe gue tuh!" kata Haruto dalam hati. Dia langsung berdiri dan keluar rumah lagi, meninggalkan Yuna yang masih nangis dan ibu serta dua kakaknya yang sibuk nenangin.

Ternyata tujuan Haruto keluar rumah adalah rumah depan, alias rumah Namjoon yan berada tepat di sebrang rumah keluarga Jeon.

Haruto berdiri di depan pagar sambil jinjit-jinjit buat ngintip ke dalam rumah. Tepatnya di teras, ada dua orang berbeda gender yang lagi duduk di atas kursi. Si cewe yang merupakan pemilik hatinya dan si cowo yang baru bikin kakaknya nangis di rumah.

"Bener-bener gak tau diri nih orang." gumam Haruto. Dia menunduk untuk menempelkan telinganya di gerbang supaya bisa mendengar jelas pembicaraan dua orang itu.

"Ada apa ya kak?" Tanya Wony hati-hati. Dia rada risih dengan cowo di depannya yang seminggu ini gencar menunjukkan rasa ketertarikan sama dia. Karna Wony sudah pnya seseorang di hati dia meski orang tersebut hanya menganggapnya sahabat.

"Begini, Won. Ekhm." Kai terlihat gugup lalu melanjutkan ucapannya. "A-aku suka sama kamu."

"HARUTO! NGAPAIN KAMU BERDIRI DI SANA?! MAU NYURI?!!"

Haruto memejamkan mata sambil mengumpat dalam hati saat mendengar pekikan keras dari ayahnya. Pasti ketahuan dah dia sama Wony.

Haruto berbalik menghadap Jungkook yang berdiri sambil berkacak pinggang di depan mobilnya. "Aku nyari semut, dadd." ucapnya sambil melihat-lihat ke tanah.

"Ngapain nyari semut di sana? Di halaman kita juga banyak!" sungut Jungkook dengan tampang sengaknya.

Haruto menggeram dalam hati, ayahnya ini benar-benar merusak suasana.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 10, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

JL Family [ONESHOOT]Where stories live. Discover now