Hybe senior high school adalah salah satu sekolah elite yang memiliki predikat baik dikalangan masyarakat Korea. Kisah ini bukan tentang penindasan siswa miskin/jelek, ataupun perseteruan antara geng-geng eksis. Kisah ini bercerita tentang cinta dan...
Jeonghan baru saja keluar dari toilet perempuan, dia terhenyak ketika disaat bersamaan Seungcheol juga baru keluar dari toilet laki-laki. Memang toilet laki-laki dan perempuan dilantai 2 ini pintunya berhadapan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seungcheol menatap Jeonghan begitu pun sebaliknya. Mereka saling menatap di depan pintu toilet itu.
Tak biasanya.
Biasanya Seungcheol akan cuek dan pergi begitu saja saat berpapasan, tapi entah kenapa tiba-tiba pria itu terdiam sambil menatap Jeonghan dengan ekspresi yang tak bisa di jelaskan. Jeonghan yang awalnya akan beranjak pun terhenti karena terpaku oleh pandangan Seungcheol.
"Han, sedang apa?"
Acara saling tatap mereka terinterupsi oleh kehadiran Joshua yang tak sengaja lewat ke sana. Jeonghan segera berlalu setelah mengulas senyum tipis pada Seungcheol sebagai tanda pamit, bagaimanapun juga mereka adalah teman sekelas.
Jeonghan lalu menghampiri Joshua dan mereka pun pergi dari sana. Seungcheol pun mengedikkan bahunya tak peduli dan pergi ke arah berlawanan.
"Kenapa kau bertatapan dengan dia di depan pintu toilet seperti itu?" tanya Joshua dalam langkah mereka.
Jeonghan mengedik. "Entah, tadi tak sengaja saling berpapasan saat membuka pintu."
Joshua ber-oh ria sambil mengangguk. "Kau tak memiliki perasaan pada dia kan?"
Jeonghan menatap Joshua heran. "Maksudnya?"
"Ya, dia kan teman sekelasmu, mejanya saja berada di depanmu." jawab Joshua dengan ekspresi aneh.
"Heung? Kenapa Kak Jo tiba-tiba bertanya seperti itu?" tanya Jeonghan dengan wajah polosnya.
"Entah, dari sorot mata kalian aku menemukan sesuatu?"
Jeonghan terkekeh. "Kau ini kenapa sih kak? Kenapa tiba-tiba berkata seperti itu? Aku dan Seungcheol memang sekelas, mejanya memang ada di depanku, tapi kami tak pernah dekat, bertegur sapa pun jarang. Kau tahu, dia orang yang sangat dingin."
"Bukankah para wanita suka dengan pria dingin tapi perhatian? Seperti karakter tokoh-tokoh di novel." ucap Joshua lagi.
Jeonghan memandang kakak Hong Jisoo itu dengan wajah bertanya dan bingung. Ada apa dengan dia hari ini?
"Kau kenapa jadi sensitif seperti itu kak?" tanya Jeonghan balik.
Joshua mengedikkan bahunya. "Aku tidak sensitif. Itu kelas mu, aku kembali ke kelasku ya, bye."
Jeonghan berhenti ketika Joshua berbelok menuju tangga ke lantai 3 yang merupakan lantai untuk kelas XII. Jeonghan menatap punggung Joshua yang mulai hilang dibelokan tangga. Tak biasanya dia seperti itu.
