j

7.5K 747 74
                                    


di kontrakan jay

"kenapa kau diam saja saat mereka memukulmu dengan membabi buta hah?!" omel jake

setelah jungwon yang diminta jay  menghubungi nicholas dan menyuruh pria taiwan itu menjemput mereka, dan ternyata nicholas mengajak jake dan juga sunghoon, hanya saja sunghoon sedang ada urusan dengan sang adik yang masih sakit.

jadi lah jay mendapat omelan sepanjang jalan dari jake.

mendengar omelan jake, jungwon lah yang terdiam menunduk dengan rasa bersalahnya.


"sudahlah jake... lagian aku tidak apa-apa" ujar jay buka suara saat melihat reaksi jungwon

"dan bagaimana pula jungwon ada disitu?" tanya nicholas yang baru menyadari keberadaan jungwon

"dia tadi membantu berteriak,  makanya mereka berhenti menghajarku" dusta jay

"sudahlah.. aku mau ke apotik membeli obatmu" ujar jake memilih pamit










....










saat jake pergi dan ditemani oleh nicholas, jungwon mulai membersihkan wajah jay dengan handuk dan air bersih dengan seribu rasa bersalah

"maaf... maafkan aku" ujar jungwon pelan

"apa kau marah?" tanya jay

"tidak, aku tidak marah" jawab jungwon


jungwon merasa jika ia tidak pantas marah, setelah apa yang dilakukan jay padanya



jay pun menceritakan semua kesalahpahaman itu, dan juga taruhan yang sudah ia batalkan dengan teman-temannya, karna jay ingin berteman secara baik-baik dengan jungwon.

dan apa yang dikatakan nana itu tidak benar. itu hanya akal-akalan nana untuk membohongi jungwon



"jadi, dari mana kau tau aku ada disungai han?" tanya jungwon

"aku berniat meminta maaf dan menjelaskan semuanya padamu. sampai membuatku uring-uringan bahkan berfikir untuk mendatangi rumahmu. maka dari itu aku selalu mengikuti mu" jelas jay panjang lebar

mendengar itu, hati jungwon terasa menghangat.


jungwon hanya berharap, hatinya tidak akan membeku lagi, melainkan mencair dengan kehangatan oleh perkataan jay barusan.




......









karena pengaruh obat yang diberikan jake, kini jay sudah terlelap dengan cepat.


jungwon memandangi wajah terlelap jay yang masih dihiasi memar itu. namun tidak menampik bahwa jay masih terlihat tampan

dalam hidupnya, jungwon tidak pernah berharap untuk bisa sedekat ini dengan pria park ini.

tapi entah kenapa Tuhan sepertinya selalu mempertemukan mereka, dengan cara apapun

jungwon menatap rumah kontrakan jay yang berantakan dan sempit.

meja belajar jay juga penuh dengan kertas hasil lukisannya dan juga beberapa tumpahan cat minyak 

dengan langkah ragu jungwon melihat-lihat hasil lukisan milik jay.

paint my love (jaywon/jongwon)✔Where stories live. Discover now