(1) 1 A

11.2K 916 22
                                    

SATU

Seorang Wanita paruh baya menatap seorang wanita muda berusia sekitar 23 tahun yang sedang menikmati secangkir kopi susu tepat di hadapannya. Wajah wanita paruh baya itu terlihat jelas tidak senang akan sesuatu. Dengan sedikit keraguan, wanita paruh baya itu berkata "apa kamu yakin akan tinggal disini, Rosalie?"

Wanita yang dipanggil Rosalie itu menatap wanita paruh baya itu, wanita yang tak lain adalah ibunya. ia tersenyum lalu berkata "ya, aku yakin ibu. Lagipula... ini tempat yang sempurna untukku yang seorang penulis novel, atau seorang novelis. Aku yakin akan mendapatkan ide-ide bagus disini untuk novel terbaruku."
Ibu Rosalie menatap sekelilingnya. Itu adalah ruangan tamu dengan gaya abad pertengahan, dan semua barang disana sudah sangat tua dan banyak yang rusak. Wanita tua itu semakin khawatir, hal itu karena ia merasa tempat itu tidak layak untuk ditinggali putrinya.

Ibu Rosalie berpikir jika putrinya pindah ke kota kecil dan tinggal di mansion tua itu karena ingin melupakan mantan tunangannya. Pertunangan Rosalie batal karena tunangannya ketahuan berselingkuh dengan sahabatnya, padahal mereka akan menikah hanya dalam hitungan minggu. Selain itu, hubungan mereka sudah berjalan sekitar 5 tahun, tentu kejadian ini pasti akan melukai perasaan Rosalie. Namun meskipun Rosalie terluka dan membutuhkan waktu untuk menenangkan diri, namun tinggal di kota kecil dan dimension tua, itu bukanlah pilihan yang bagus menurut Ibu Rosalie.
Ibu Rosalie menatap putrinya, lalu ia berkata " jangan menyiksa dirimu hanya karena pria itu, nak. Kau putriku yang paling cantik, kau layak mendapatkan yang lebih dari ini !"
Rosalie terdiam, ia sadar jika Ibunya sangat mengkhawatirkannya, namun ia tidak tinggal di mansion tua itu karena mantan kekasihnya. Ia melakukannya karena ia suka tempat itu. Rosalie merasa nyaman tinggal di sana.

Yah... mansion itu terletak di pinggir kota kecil, di kelilingi hutan, dekat dengan gunung dan pantai. sebagian orang memilih kota kecil itu untuk tujuan liburan saat musim panas tiba, namun Rosalie malah memilih kota itu untuk tinggal. Hal itu karena Rosalie berpikir tempat itu sangat sempurna untuknya menenangkan diri dari segala masalah yang menimpanya, dan tentunya dapat memberinya banyak ide. Ide baru untuk novernya yang terbaru karna Rosalie adalah penulis novel romansa yang cukup sukses.

"Ibu tidak perlu mengkhawatirkan aku. Aku baik-baik saja, percayalah" ucap Rosalie yang berusaha meyakinkan ibunya.

Ibu Rosalie sebenarnya masih tidak begitu yakin dengan keputusan putrinya, tapi saat ia melihat jika putrinya sangat bahagia dengan keputusannya, ya itu sedikit membuat nya tenang.

Ibu Rosalie berjalan kearah jendela. Melihat ke arah taman belakang yang tak terurus, lalu berkata "baiklah, tapi aku harus segera memperbaiki mansion ini. Agar tempat ini layak untuk kamu tinggali."

Rosalie tersenyum lalu berkata "iya, baik Ibu."

Rosalie mendekati ibunya, lalu menggandeng tangan nya dengan manja. "Ibu, bagaimana jika kita mengelilingi mansion ini" ucap Rosalie. Ibunya hanya menjawab dengan anggukan pelan sambil tersenyum.

Rosalie dan Ibunya pun berjalan mengelilingi mansion itu. saat mereka melewati lorong panjang, Rosalie dibuat takjub dengan jendela besar yang ada di lorong itu. Selain itu, jendela disana mengarah langsung ke gunung, membuat lorong itu semakin indah. Pada saat itu, Rosalie berpikir mungkin ia akan sangat menyukai mansion itu.

"wah, coba lihat ini Ibu, bukankah ini sangat indah ?"

"Ya, tempat ini sangat indah sayang. Sangat cocok untuk tempat liburan saat musim panas."

"hem... tapi kenapa kita tidak pernah liburan kesini Bu ?"

"Karena letaknya sangat jauh dari ibu kota, sayang. Lagi pula, Ibu baru tahu tempat ini setelah kakekku meninggal 5 tahun yang lali."

Rosalie Di SemidioWhere stories live. Discover now