14. Happiness

38 9 3
                                    

Vote

Happy reading :)

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Happy reading :)

.

.

.

Asahi. Ia bukan manusia biasa, bisa dibilang dia punya kemampuan khusus. Dia bisa melihat makhluk tak kasat mata. Selain itu, ia bisa merasakan kehadiran makhluk lain.

Beomgyu sudah menyadarinya.

Namun Asahi tak tahu jika Beomgyu makhluk macam apa. Susah untuk ditebak. Auranya berwarna putih.

Asahi tak mau campur tangan lagi. Dia akan meninggalkan kelompoknya. Memilih jalur yang aman karena aura Beomgyu yang begitu kuat.

Jadi, sebenarnya Beomgyu itu siapa?

———

Seungha menatap kosong ke depan memikirkan hal yang terjadi kemarin. Netranya menatap papan tulis yang dipenuhi rumus-rumus matematika. Bahkan Seungha tidak tahu itu rumus apa.

Singkatnya, Seungha sedang memikirkan perkataan Beomgyu kemarin. Seungha belum menjawab apapun soal pernyataan Beomgyu. Ia ragu. Rasanya seperti ketika kita diberi pilihan antara makan atau tidur. Benar-benar pilihan yang sulit antara menjawab, ya atau tidak.

Beomgyu juga sempat mengatakan, "Kalau kamu punya perasaan yang sama, ayo jadi kekasihku."

Mengingat itu, pipi Seungha memerah dengan sendirinya. Mengapa harus ingat? Seungha jadi malu sendiri sekarang.

Sepertinya, Seungha ingin menghindari Beomgyu mulai sekarang.

———

Beomgyu menatap yang lebih muda dengan perasaan marah. Sebisa mungkin Beomgyu menahan amarahnya.

Tidak baik untuk marah-marah pada anak kecil yang polos.

Jungwon yang ditatap menunduk takut. Seharusnya, Jungwon tidak melakukan itu. Identitas Beomgyu hampir terbongkar.

Beomgyu menghela nafasnya. Ia akan memaafkan Jungwon. Lagi pula, Jungwon tidak sengaja.

Singkat cerita, Jungwon dan Beomgyu berada di minimarket untuk membeli makanan dan cemilan. Beomgyu mengatakan bahwa cemilan di sini mahal-mahal. Tapi, Jungwon secara tidak sadar berkata, "Kenapa mahal? Kan kak Beomgyu itu ******** (sensor)," Ditambah lagi ada dua orang di sampingnya. Untung dengan cepat Jungwon tersadar dan segera menyangkalnya.

Beomgyu kembali menghela nafas. Beomgyu tampan Beomgyu sabar.

°°°

"Kak Haechan!" Suara Seungha memekakkan rungu kakaknya.

Hari libur ini akan dipenuhi kegembiraan. Kak Haechan mengajak Seungha pergi ke tempat wahana bermain.

Kak Haechan sengaja mengajak adiknya itu karena tidak ingin Seungha berlama-lama larut dalam kesedihan.

"Mau naik apa?" tanya kak Haechan.

Seungha menunjuk salah satu wahana. Komedi putar.

Kak Haechan mendengus menahan tawanya, "Seperti anak kecil saja."

Seungha menekuk bibirnya setelah mendengar pernyataan kakaknya itu. Tak terima dengan ejekan sang kakak, Seungha membalasnya dengan jitakan di kepalanya.

Seungha memang memiliki kesehatan yang baik untuk menaiki wahana-wahana ekstrim. Tapi, ia takut dengan ketinggian. Sungguh.

Setelah terjadi pertengkaran kecil antara adik kakak yang saling mengejek, akhirnya Seungha bisa menaiki wahana yang ia inginkan.

Beberapa jam telah dihabiskan untuk mencoba wahana-wahana yang ada di sini. Hanya saja ada beberapa wahana yang tidak bisa Seungha naik. Jadi hanya kak Haechan yang naik.

Keduanya sekarang terduduk di bangku. Pandangan Seungha tersita pada es krim yang dijual di tenda-tenda penjual. Lantas, Seungha menarik-narik baju kak Haechan, meminta untuk dibelikan es krim rasa mint choco.

Kak Haechan menurut, lalu segera beranjak untuk membelikan yang diinginkan adiknya.

Binar mata Seungha mengikuti sosok kakaknya. Namun teralih begitu saja setelah seseorang duduk di sampingnya.

"Hai kak. Aku boleh duduk di sini? Di sana tidak ada tempat yang tersisa," ucap seorang laki-laki yang lebih muda darinya.

"Tentu," balas Seungha sambil tersenyum padanya.

Laki-laki itu tampak membalas senyuman Seungha. Lesung pipi diwajahnya membuat siapapun terpukau.

"Nama kakak siapa?" tanyanya tiba-tiba.

"Nama kakak Seungha. Kau?" tanya Seungha balik.

"Namaku J—"

Drrt drrrtt

Ponsel laki-laki itu berdering menandakan ada panggilan yang menghubunginya. Lelaki itu segera merogoh sakunya lalu menjawab panggilannya. Ia langsung pergi meninggalkan Seungha sendirian.

Namun, Seungha terkejut. Bukannya mengintip, tapi Seungha tak sengaja melihat nama penelpon di ponsel lelaki itu.

'Kim Sunoo'









To be continued...

***

***

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
I Can Fly || Beomgyu (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora