17. WHAT?

39 9 4
                                    

Vote

Happy reading :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading :)

.

.

.

Tengah hari yang panas membuat pemuda bernama Beomgyu ini mengeluarkan peluh yang membasahi dahinya. Pelajaran olahraga di siang hari? Sungguh Beomgyu bingung. Biasanya pelajaran olahraga dilakukan pada pagi hari. Tapi ini— Beomgyu benci. Ia benci olahraga. Apalagi berolahraga di teriknya matahari. Sepertinya Beomgyu akan makan banyak es krim sepulang sekolah nanti.

Satu jam telah berlalu. Pelajaran olahraga telah usai. Keringat membasahi baju olahraga yang dipakai Beomgyu. Beomgyu harus mengganti bajunya. Tapi rasa malas menyerangnya. Beomgyu mencium aroma badannya. Bau.

Mau tak mau Beomgyu harus mengganti bajunya. Ya... Walaupun sangat malas.

Sesampainya di toilet sekolah, nampak toilet sedang kosong. Aneh. Biasanya setelah jam olahraga banyak siswa yang pergi ke toilet.

Beomgyu masuk ke dalam toilet. Ia berdiri di depan cermin wastafel. Rasanya ada yang tidak beres. Mencurigakan.

Tolong beritahu Beomgyu, apa yang terjadi sekarang?

Apakah ada hantu yang membuat toilet ini kosong? Tapi, tidak ada. Kalaupun ada, Beomgyu pasti bisa melihatnya.

"Tolong! Tolong! Ada orang yang membully-ku."

Beomgyu malah terdiam mendengar suara jeritan itu. Otaknya masih berusaha memahami beberapa kata yang masuk ke indra pendengarannya. Sedetik kemudian Beomgyu tersadar. Ia langsung mencari di mana orang itu.

Namun, hal yang mengejutkan terjadi. Beberapa siswa masuk ke dalam toilet dan malah mengepung Beomgyu. Beomgyu baru menyadari bahwa ia telah dijebak seseorang.

"Tadi aku mendengar suara teriakkan perempuan di sini! Apa kau yang membuatnya berteriak?" tanya Heeseung, ketua kelas 12-1.

Tentunya kalian sudah tahu siapa dia.

Kalau lupa, coba balik ke chapter kedua -Feli.

"Tidak! Bukan aku. Bahkan aku tidak melihat ada perempuan di sini," sangkal Beomgyu.

Namun, pintu salah satu bilik terbuka, menampakkan perempuan yang sengaja berteriak. Perempuan itu menunduk dan menangis. Drama macam apa ini!

"Lihat, kan? Beomgyu, kau tak usah mengelak. Jelas-jelas hanya kau yang ada di sini," tuduh Heeseung.

Beomgyu memutar bola matanya malas. Ayolah.. Beomgyu malas kalau sudah dituduh seperti ini.

Beberapa siswa nampak berbisik satu sama lain.

Plakk

Semua siswa yang berada di sini terdiam setelah melihat apa yang baru saja terjadi. Dengan berani, seorang perempuan dengan nametag Soora, menampar pipi Beomgyu.

Beomgyu meringis memegang bekas luka yang ada di pipinya.

"Bisa-bisanya kau ingin melukai sahabatku," kata Soora marah.

Beomgyu tak terima atas tuduhan tersebut, ia langsung mendorong tubuh Soora hingga jatuh tersungkur. Sekarang ia tak peduli apapun. Ia juga akan menanggung risiko jika ia dihukum nantinya.

"Kau— tak bisakah kau bersikap lembut pada perempuan! Ingat kau dilahirkan dari seorang perempuan!" Heeseung membentak Beomgyu.

Sementara itu, Beomgyu malah terkekeh menanggapi ucapan Heeseung barusan.

Beomgyu? Dilahirkan?

Menurut Beomgyu itu sangat konyol.

"Lihatlah orang gila ini. Hukuman apa yang pantas untuknya? Sepertinya neraka juga tidak akan menerimanya karena ia manusia terkotor di dunia," ucap Heeseung meremehkan.

Beomgyu tergelak sarkas. Itu sangat lucu baginya.

"Apakah kamu mendeskripsikan dirimu sendiri? Menuduhku seolah aku yang melakukan semua ini. Bahkan aku tahu semua kebusukanmu Lee Heeseung," ucap Beomgyu penuh penekanan.

"Apa maksudmu? Jelas-jelas hanya ada kau di sini sebelumnya," sangkal Heeseung.

"Aku belum punya cukup bukti untuk melaporkanmu. Tapi mata dan telingaku tak pernah salah Lee," ucap Beomgyu lalu langsung melenggang pergi meninggalkan toilet. Yang pasti ia bukan kembali ke kelas. Melainkan pergi ke tempat yang sepi untuk melakukan sesuatu. Ia ber-teleportasi agar cepat sampai tujuan.

———

Flashback

Heeseung side

Pemuda jangkung bernama lengkap Lee Heeseung, sedang duduk terdiam meratapi nasib buruknya. Dia baru saja dimarahi dan dicaci-maki oleh ayahnya sendiri hanya karena tak mendapat peringkat pertama seangkatan.

Belum lagi ia mendapat beberapa pukulan dan tamparan dari sang ayah.

Dulunya, Heeseung selalu mendapatkan peringkat pertama. Tapi semenjak kedatangan murid baru atau Beomgyu, dirinya langsung tersingkir dari peringkat pertama.

Tak berniat melakukan apapun, Heeseung hanya memikirkan cara untuk menyingkirkan si peringkat pertama.

"Mungkin, Sungchan dan teman-temannya bisa membantu," pikir Heeseung.

Dan sejak saat itulah Beomgyu mulai mendapatkan bully-an. Semua ini hanyalah keegoisan Heeseung yang ingin mendapatkan peringkat pertama.











To be continued...

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Can Fly || Beomgyu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang