EPILOG END

258 19 4
                                    

SEMINGGU KEMUDIAN...

.

"Aku butuh pilot."

"Yeah? Kebetulan aku pilot."

"Kudengar kau hebat."

"Kau tidak salah. Ke mana kau akan pergi?"

"Ke mana-mana."

"Jelas sekali."

"Bisakah kita membicarakannya?"

"Tentu. Apa yang ingin kaubicarakan?"

"Bisakah kita bertemu untuk membicarakannya?"

"Kurasa. Maksudku, tentu."

"Aku masih di Four Seasons. Apakah kau bisa menemuiku di sini?"

"Baik. Kapan?"

"Seberapa cepat kau bisa ke sini?"

Satu jam kemudian, Taehyung mengetuk pintu suite Yoona. Yoona melihatnya dari lubang intip di pintu dan, meski kaca cembung di lubang intip membuat semua kelihatan aneh, Taehyung tampak menawan. Dia berpakaian seperti ketika Yoona melihatnya pagi itu saat dia mencarter pesawatnya untuk pertama kali. Jins dan sepatu bot, kemeja putih, dasi hitam diikat longgar di bawah kerahnya yang terbuka.

Rupanya Taehyung menganggap ini pertemuan bisnis.

Yoona menarik napas dalam-dalam dan membuka pintu. "Hai."

"Hai."

Taehyung masuk ke suite dan, berdiri di tengah ruangan, menyusupkan tangan ke saku belakang jins dan memandang berkeliling. Akhirnya dia menatap Yoona. Yoona berkata, "Terima kasih kau mau datang meski aku memintamu secara mendadak."

"Aku masih butuh carter."

"Kau tidak menerima tawaran kerja dari senator itu?"

"Yeah, kuterima."

"Bagaimana perkembangannya?"

"Oke. Aku menerbangkannya bolak-balik antara kota ini dan perternakannya. Gampang. Tak sampai satu jam kalau ada angin. Pada hari Sabtu, aku mengantarkan dia dan istrinya ke Galveston untuk makan malam bersama teman-teman. Sudah di rumah pada pukul 01.00."

"Jadi semua beres."

"Baru seminggu, tapi sejauh ini baik-baik saja."

"Aku ikut sennag. Sementara itu, bagaimana perkembangan perbaikan pesawatmu?"

"Itulah penyebab aku butuh carter. Pengeluaranku banyak. Walaupun Gall yang melakukan reparasi, suku cadang-suku cadang penggantinya mahal."

Mereka cuma berbasa-basi, menghindari topik yang sebetulnya harus mereka bicarakan, dan keduanya sama-sama menyadari hal itu. Jantung Yoona serasa hampir meledak di dalam dadanya. Dia menunjuk kursi bersandaran tangan. "Duduklah. Mau kuambilkan minuman di mini-bar?"

"Tidak usah, terima kasih."

Taehyung duduk di kursi itu. Yoona duduk di sofa. Pria tersebut memandang sekelilingnya, menyadari betapa kamar itu tampak seperti telah lama ditempati.

"Kau sudah seminggu di sini?"

"Ya, sejak kau mengantarku."

Percakapan penjangnya dengan Baekhyun berpindah dari jalanan di luar mansion ke rumah makan yang buka 24 jam. Ketika akhirnya mereka selesai bicara pada dini hari, Yoona meminta Taehyung mengantarnya ke hotel. Lelaki itu melakukannya, tanpa membantah atau berkomentar. Dia memeluk Yoona sebelum pergi tapi tidak menawarkan atau meminta untuk tetap bersamanya.

LOW PRESSURE (REMAKE) Where stories live. Discover now