03| Dirty Little Secret

8.9K 595 30
                                    

Setelah video penyerangan yang dilakukan Alana kepada Kimora mencuat ke publik, Smith Entertainment selaku agensi dari kedua artis tersebut mengambil langkah tegas dengan menghentikan seluruh aktivitas mereka berdua hingga keadaan lebih kondusif.

Kimora tetap keukeuh melaporkan Alana ke pihak berwajib. Setiap hari ia wara-wiri di televisi untuk menceritakan tentang kronologi penyerangan yang dilakukan Alana terhadap dirinya. Meskipun Smith Entertainment berusaha membujuknya, namun Kimora tetap keras kepala. Ia merasa di atas angin sebab dibela oleh netizen.

Kimora mendadak mencabut laporan polisi setelah Derek datang menemuinya. Pria itu tak banyak bicara. Ia hanya menarik apartemen yang pernah diberikan Bara sebagai benefit, lalu mempersilakan Kimora melakukan apa pun sesuka hati. Tapi, konsekuensinya adalah reputasi Kimora akan hancur apabila menyulut amarah Bara.

Tentu saja wanita itu takut. Bara memiliki power yang sanggup membuat nasib seseorang jungkir balik hanya dengan jentikan jari. Akhirnya, ia memutuskan untuk berdamai dengan Alana dalam sebuah konferensi pers yang dihelat oleh Smith Entertainment dan diliput oleh awak media.

Dalam konferensi pers tersebut, Alana dan Kimora saling meminta maaf serta mengakui kesalahan masing-masing. Pihak agensi dan netizen menyambut baik sikap keduanya yang tak membesar-besarkan masalah, namun Alana dan Kimora tahu betul bahwa tindakan mereka di depan kamera hanya untuk pencitraan. Nyatanya, mereka tetap saling melempar bendera perang. Akan tetapi, Kimora memutuskan untuk tak ingin berurusan lagi dengan Bara maupun Derek. Ia kapok.

Satu minggu kemudian, di saat keadaan telah kondusif, Alana dan Kimora kembali menjalani aktivitas masing-masing yang sempat tertunda.

Alana baru saja menyelesaikan syuting iklan shampo yang menobatkan dirinya sebagai ambasador. Ia tengah berganti baju untuk bersiap-siap pulang, sedangkan Merry tengah merapikan barang-barang Alana.

Tiba-tiba ponsel Alana yang berada di meja rias berbunyi nyaring. Alana melirik sekilas dan menemukan nama Derek di sana. Ia memutar bola mata dengan jengkel, lalu mematikan ponsel miliknya.

Alana benar-benar kesal sebab Derek sungguh-sungguh menghayati perannya sebagai bodyguard. Pria itu selalu berada di sisi Alana non stop dan sering mengirim pesan spam yang mengganggu. Apabila Alana tak membalas pesannya, maka Derek akan menelpon. Menyebalkan, bukan?

Ini baru berjalan beberapa hari tapi Alana sudah sangat muak. Sepertinya ia harus membuat kesepakatan dengan Derek tentang konsep penjagaan yang sesuai keinginannya.

“Mas Derek nelpon!” seru Merry dengan berbinar.

Mendengar hal itu, Alana langsung merebut ponsel Merry dan menolak panggilan itu. “Jangan pernah angkat telepon dari dia. Bila perlu, blokir nomornya!”

“Kok gitu?” tanya Merry bingung.

“Gue capek diikutin mulu sama dia. Gue pengen bebas.”

“Kalau mas Bara tahu, madam bakal dimarahin.”

Alana melotot tajam membuat Merry langsung takut. “Elo kerja sama gue, jadi nurut sama gue, ngerti!”

Merry mengangguk paham.

Setelah itu, Alana mengembalikan ponsel Merry yang sudah dinonaktifkan. Keduanya pun bergegas keluar dari ruang ganti untuk segera pulang.

Tanpa terduga, di depan pintu sudah ada sosok Lucas yang tengah menunggu. Ia menyambut Alana dengan senyum menawan.

“Hai,” sapanya ramah.

Ini adalah pertemuan kedua mereka sejak beberapa waktu lalu di La Paz. Saat itu rencana mereka yang ingin kencan berdua harus batal setelah video penyerangan itu tersebar luas. Lucas tak ingin mengganggu Alana yang saat itu pasti sangat stress. Setelah keadaan mulai kondusif barulah Lucas berinisiatif datang menemui Alana.

The Bodyguard and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang