HM~2

4 3 3
                                    

Maksud dia apa? Hal aneh apa yang akan terjadi? Batin seseorang yang berhasil membaca pikiran Tia.

"Tia? Kenapa di sekolah ini orang tua wali murid gak bisa nganterin anaknya masuk, ya?" Sindy penasaran karena orang tuanya hanya bisa mengantarkan dirinya sampai gerbang saja.

Tia mengangkat bahunya menandakan dia tidak tahu.

"Kepada seluruh murid baru diharapkan untuk segera berbaris dilapangan," ucap seorang perempuan yang sedang memegang mic sudah dipastikan dia salah satu anggota osis.

Tia dan Sindy segera mempercepat langkahnya untuk segera memasuki lapangan begitu pun dengan murid baru yang lainnya.

"Yang rapih, yang lurus"

"untuk laki-laki bajunya masukin, kalian mau sekolah atau mau nongkrong!"

"Make up dilarang tebal, ini sekolah bukan tempat hajatan!"

Semua osis berkeliling kecuali 6 osis yang berada diatas forum mereka hanya memperhatikan dari atas saja.

"Ribet bener dah, make up-make up gue, beli pake duit gue. Ngapa lu yang ribet" gerutu seorang gadis yang merasa tersindir dengan ucapan salah satu osis.

"Suttt... Nanti kedengeran!" tegur siswi yang berada di samping kanan gadis yang menggerutu tadi.

"Tia memperhatikan raut muka Sindy yang tiba-tiba gelisah," Tia lantas menepuk pundak Sindy pelan, "Kenapa Sin?" tanyanya memastikan keadaan Sindy baik-baik saja.

"Enggak" Sindy menepis kasar tangan Tia. Tia pun terlonjak kaget dengan respon Sindy.

Sindy mengangkat tangannya, "kenapa?" tanya salah seorang osis yang berada di forum.

"Saya izin ke UKS," Sindy menatap tanpa sekalipun berkedip.

Dia kenapa? Apa jangan-jangan? Gak, gak boleh gue harus ikut ke UKS juga untuk memastikan batin Tia sembari mengangkat tangan.

"Saya izin ke UKS juga," Sindy melirik sinis kemudian keduanya diperbolehkan meninggalkan lapangan.

"Kembali lagi ke depan, kami akan memperkenalkan nama dan jabatan yang kami peroleh selama menjadi osis," ucap perempuan itu lagi.

"Saya Inne Anastasya sebagai waketos, di sebelah kanan saya Bondan Setiawan sebagai ketos, di sebelah kanan saya Putri Rinjani sebagai sekretaris, di dekat ka Bondan ada Andini Maharani sebagai bendahara mungkin cukup segitu dulu perkenalannya selanjutnya kalian cari tahu sendiri," jelas Inne memberikan Mic kepada Bondan yang tak lain adalah ketos di SMA Tuna Bangsa.

"Terima kasih untuk waketos yang sudah memperkenalkan beberapa nama dan jabatan osis yang di peroleh," ucap ka Bondan melirik Inne yang langsung dibalas anggukan kecil oleh Inne.

"Selanjutnya saya akan memberikan selembar kertas yang berisikan beberapa peraturan di sekolah dan di asrama. Perlu diketahui peraturan di sekolah dan di asrama berbeda jika sampai kalian melanggar saya pastikan kalian akan menyesal seumur hidup!" Bondan tersenyum smirk sembari menatap satu murid baru yang tengah menatapnya bingung.

Andini dan Putri hanya diam menatap semua murid baru tersebut dengan iba.

Banyak hal yang akan terjadi, entahlah kalian akan sanggup atau menyerah menerima kalah batin Andini meninggalkan lapangan disusul oleh Inne.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Help Me!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang