Haechan menatap keluar jendela dengan tatapan kosongnya. Saat ini haechan dan seungyeon berada di dalam pesawat. Beberapa menit lagi pesawat yg mereka tumpangi akan lepas landas. Satu jam kedepan akan menjadi waktu terpanjang bagi haechan. Ada sedikit lega di hatinya karena sebentar lagi dia akan menjumpai ibunya tapi ada juga beban di hatinya. Ada banyak hati yg ia kecewakan karena keputusannya. Haechan tidak menyangka kalau dia akan mengambil keputusan ini. Helaan nafas panjang keluar dari bibir haechan. Mendadak merasa sesak. Seungyeon diam diam mengamati kegelisahan haechan. Di raihnya tangan haechan lalu menggenggamnya dengan erat. Haechan menoleh ke arah seungyeon, tersenyum pada adiknya, senyumnya seolah mengatakan kalau dia baik baik saja.
Seungyeon mengangguk, menyandarkan kepalanya dengan nyaman di kursinya tanpa melepaskan genggaman tangannnya dengan haechan."hyngdeul mianhe, mianhe karena pergi tanpa pamit, mianhe kalau keputusanku sangat egois" batin haechan.
Haechan memejamkan mata, mencoba mengistirahatkan pikirannya.
🌿🌿🌿
Mark kembali datang ke dorm dream. Mark yakin 100% anak anak dream pasti tau."hyung" ujar jisung kaget.
"dimana jeno? " tanya mark.
Jisung menggaruk tengkuknya bingung. Tadi saat terbangun, tidak ada satupun orang di dorm. Dia hanya mendapat pesan dari jeno tadi.
"jeno hyung mengirimiku pesan kalo mereka di bandara"
Keyakinan mark makin kuat saat ini "untuk apa mereka ke bandara? "
"mengantar haechan hyung"
Mark mengepalkan tangan. Mark kecewa dan juga kesal terhadap jeno, jaemin dan renjun. Bukankah mereka tau betapa paniknya mark saat mencari haechan, mereka dengan tega membohongi mark. Bukan cuma mark yg di bohongi, hyung hyungnya juga di bohongi.
Mark melewati jisung begitu saja, mengeluarkan hp dari tas nya lalu menghubungi nomor jeno. Mark dengan sabar menunggu jeno mengangkat telpon darinya. Mark mendesah kecewa, selanjutnya mark mencoba menghubungi renjun, sampai dua kali sama saja hasilnya, tidak di angkat telponnya. Harapan mark saat ini adalah jaemin.
Mark hampir mengumpat saat telpon jaemin juga tidak di angkat."jisung~a" panggil mark.
Jisung dengan semangkok serealnya menghampiri mark "ada apa hyung? "
"jam berapa mereka berangkat? "
"tidak tau hyung, tadi pagi pas bangun mereka sudah tidak ada, bahkan haechan hyung juga tidak ada di kamarku, jeno hyung mengirimiku pesan lima menit yg lalu"
Mark mengernyit, bukan karena perkataan jisung soal pesan yg di kirim jeno melainkan perkataan jisung soal haechan yg berada di kamarnya."tadi kau bilang haechan di kamarmu?"
Jisung mengangguk "semalam haechan hyung menginap di sini"
Perkataan jisung semakin membuat amarah mark meningkat. Setega itu mereka membohonginya. Mark mengacak rambutnya dengan kasar. Jisung yg tidak tau apa apa lalu pergi meninggalkan mark sendirian, melanjutkan makan serealnya. Mark mencoba menghubungi haechan, mark semakin frustasi saat panggilan itu di sambut suara operator. Nomor haechan tidak aktif. Dada mark bergemuruh, dia kecewa. Rasanya sangat sakit. Saking kecewanya mark sampai meneteskan airmata. Mark yakin haechan pasti sudah di pesawat. Mark menatap langit langit di ruangan itu dengan tatapan kecewanya.
"kenapa kau melakukan ini haechan~ah" gunam mark.
Mark memegang dadanya, mengaapa rasanya sangat menyakitkan.

YOU ARE READING
MAKNAE LEE HAECHAN (markhyuck) END✔
FantasyCerita tentang Lee haechan, maknae NCT127, tentang hubungan persahabatannya dengan mark, dimana haechan hanya ingin mark bersikap sama padanya, mark adalah segalanya bagi haechan setelah keluarganya tapi sikap kasar mark seringkali membuat haechan...