Haechan mengiringi ibunya bernyanyi dengan bermain piano sedangkan seungyeon hanya menjadi penonton. Entah sudah berapa lama mereka tidak melakukan hal seperti ini. Dulu, saat kedua adik haechan belum ada, saat ayahnya masih memprioritaskan keluarga, mereka sering melakukan hal seperti ini jika weekend. Bahkan bukan hari weekend sekalipun mereka sering melakukannya. Bakat haechan menurun dari sang ibu, dulu ibunya adalah seorang musisi, jika ada acara kenegaraan ibunya sering di undang. Sejak saat itu haechan mulai tertarik untuk bernyanyi, melihat ketertarikan haechan, sang ibu tidak segan memasukannya ke kelas musik.
Saat bagian reff suara ibunya haechan tercekat. Haechan menyadari itu tapi tetap fokus pada pianonya. Haechan hanya ingin menjadi anak yg pengertian saat ini. Luka ibunya belum sembuh, meski wanita itu mencoba memakai topeng bahagia tapi mata tidak bisa berbohong. Dampak dari perpisahannya sangat luar biasa. Haechan menatap seungyeon, mengirim sinyal pada sang adik kalau ibu mereka butuh kekuatan saat ini. Ikatan darah memang luar biasa, keajaiban dari ikatan darah adalah mata seolah dapat bicara. Seungyeon menangkap sinyal dari haechan, dengan lembut seungyeon memeluk pinggang ibunya sembari ikut bernyanyi. Haechan tersenyum melihat kepekaan sang adik.
Alunan indah dari piano yg di mainkan haechan, di tambah suara manis penuh nostalgia dari sang ibu seolah membawa mereka kembali ke masa lalu, haechan tersenyum samar "appa, walau saat ini appa mengecewakan kami tapi aku tetap ingin berterimakasih pada appa, aku harap appa bertanggung jawab atas pilihan appa saat ini, luka eomma biar aku yg akan menyembuhkannya, jika ini memang takdir aku harap ini memang yg terbaik untuk kita semua"Senyum haechan kian lebar saat tatapan matanya beradu dengan sang ibu "gomawo eomma, gomawo karena sudah menjadi wanita kuat dan hebat, appa sudah memilih jalannya sendiri, aku harap eomma ihklas dan segera menemukan jalan kebahagiaan eomma sendiri, semoga aku tidak menjadi anak yg egois jika eomma menemukan pengganti appa"
Haechan merentangkan tangan saat lagunya selesai, "peluk" pinta haechan pada sang ibu.
Masih ada luka di sana, haechan melihatnya, mata ibunya tidak bisa berbohong meski bibirnya melengkung membentuk senyum yg meneduhkan. Melihat duka di mata sang ibu membuat haechan merasa kalau pilihannya untuk mematahkan mimpinya bukanlah pilihan yg buruk. Ibunya lebih berharga dari apapun di dunia ini.
Haechan memeluk ibunya dengan erat."masa lalu memang indah eomma tapi kita harus melihat ke depan, walau jalan di depan di penuhi duri, kita harus tetap melangkah karena keindahan masa lalu bukan lagi hal yg nyata, itu sudah menjadi bayangan"
"tidak baik terlalu terjebak di masa lalu, kita hanya akan menjadi orang yg egois"
Seungyeon meneteskan airmata mendengar kata kata haechan, seungyeon bangga, sangat bangga karena terlahir sebagai adik seorang lee haechan.
"oppa sangat keren eomma" ujar seungyeon.
Ny lee melepaskan pelukannya lalu membubuhkan ciuman di kening haechan, matanya berkaca kaca "kau tau, eomma rasanya masih tidak percaya kalau kau sudah sebesar ini, rasanya baru kemarin kau memanggil nama eomma, menangis di gendongan eomma"
Airmata lolos begitu saja dari mata Ny lee, haechan dengan sigap menyekanya, "aku bangga pada eomma, kita di sini, untuk eomma"
Ny Lee kembali merengkuh haechan kedalam pelukannya. Dalam hati Ny Lee berterimakasih pada tuhan karena memberikannya anak seperti haechan.
🌿🌿🌿
Haechan menatap kamarnya dengan tatapan kagum, bukan karena ukuran atau desain mewah di kamar tersebut, haechan kagum karena kamarnya tidak berubah sedikitpun. Letak meja, kulkas, sofa bahkan komputernya masih di tempat yg sama. Haechan menyibak tirai di kamarnya, menggeser jendela yg lebih layak di sebut pintu karena ukurannya melebihi ukuran pintu, menghirup udara dengan rakus sembari bibir melengkung membentuk senyum. Samar samar haechan mendengar derap langkah yg sangat heboh. Haechan menengok ke bawah, ternyata ibunya memesan banyak sekali bunga. Ibu nya memang suka menanam bunga, tiap sudut ruangan selalu ada bunga, bermacam macam bunga, haechan sungguh tidak paham tapi haechan bahagia selama itu bisa membuat ibunya bahagia.
Saat sedang sibuk memperhatikan orang orang yg sedang mengatur bunga di bawah sana tiba tiba haechan teringat sesuatu.
Haechan buru buru kembali masuk ke dalam kamar lalu mencari hp nya di dalam tas. Ada banyak sekali panggilan masuk dan juga pesan.
Nama pertama yg tertangkap di mata haechan adalah nama jeno.
Haechan terkikik, membayangkan wajah merengut jeno karena telponnya di abaikan. Haechan berniat menelpon balik jeno, tapi belum sempat haechan melakukannya tiba tiba telpon masuk dari taeil.
Haechan tersenyum "hallo hyung"

KAMU SEDANG MEMBACA
MAKNAE LEE HAECHAN (markhyuck) END✔
FantasiCerita tentang Lee haechan, maknae NCT127, tentang hubungan persahabatannya dengan mark, dimana haechan hanya ingin mark bersikap sama padanya, mark adalah segalanya bagi haechan setelah keluarganya tapi sikap kasar mark seringkali membuat haechan...