CHAPTER.12

469 41 0
                                    


📚Happy Reading📚
________________________________________________

"Apa kamu yakin, mau pulang ke Gwangju? Sudah memikirkannya matang-matang?" Seokjin berujar lembut, membawa tangan Erika untuk berada dalam genggamannya.

Hari masih sore, pria Kim itu baru saja pulang dari kantor saat Erika mengutarakan niatnya untuk pulang ke rumah orang tuanya.

"Aku tidak mungkin terus disini, oppa. Aku juga ingin segera menyelesaikan masalah pernikahanku. Aku tidak mau terus-menerus merepotkanmu," tutur Erika seraya menarik tangannya dari genggaman Seokjin.

Dia masih ingat, saat Seokjin menawarinya untuk menikah dengan pria itu. Sungguh, permintaan yang cukup aneh menurutnya, ya, meskipun berakhir menjadi candaan, tetap saja membuat Erika merasa tidam nyaman, karena selama ini Erika hanya menganggap Seokjin sebagai kakak senior yang baik hati kepadanya.

Terlepas seperti apa dulu masalalunya bersama Seokjin dan juga Jungkook, keduanya berada di hati Erika dalam posisi yang berbeda.

"Kamu sama sekali tidak merepotkanku, Ri. Lagipula aku ikhlas kog membantumu. Selama aku mampu, aku akan terus membantumu."

Mendengar penuturan itu, Erika menarik sudut bibirnya membuat senyuman tipis. Di sisi lain, Taehyung yang melihat itu hanya mampu melipat kedua tangannya dengan tatapan acuh. Lalu meneguk minumannya sampai habis tak tersisa karena mendapati drama secara live di hadapannya, menurutnya Seokjin terlalu dalam mendalami perasaan.

"Hm ... Bagaimana kalau kamu kerja saja di kantorku?" tawar Seokjin, spontan.

Erika bergeming, sejenak berfikir, namun sedetik kemudian kepalanya menggeleng. Dulu dia memang berkeinginan menjadi wanita karir, tetapi setelah di nikahi oleh Jungkook, semuanya pias dan dia memilih fokus menjadi ibu rumah tangga sesuai keinginan pria Jeon itu.

"Hm ... Terima kasih untuk tawarannya, oppa. Tapi maaf, aku tidak bisa. Lagipula aku tidak mempunyai pengalaman sama sekali, meskipun ijasahku tinggi."

"Tidak masalah, kamu bisa jadi sekretarisku. Kamu bisa belajar dan mendapatkan pengalaman dari sana."

"Hyung, bukannya kamu sudah memiliki sekretaris," sahut Taehyung. Mengernyit penuh selidik.

Seokjin mengarahkan telunjuknya sebagai kode agar Taehyung tidak ikut campur. Taehyung merolling malas.

"Oppa, sudah memiliki sekretaris, kenapa harus repot-repot menjadikanku sekretaris?" tanya Erika bingung. Tepat saat bola matanya tidak sengaja bertemu dengan Taehyung, Erika langsung mengalihkannya.

"Hm, kamu bisa jadi sekretarisku, biar sekretarisku yang lama jadi sekretarisnya Taehyung saja."

"Ya, apa-apaan. Tidak mau, aku tidak mau. Lebih baik Erika saja yang jadi sekretarisku, Hyung."

Erika menatap gusar Taehyung yang berjalan menghampirinya, pria itu langsung mendaratkan tubuhnya agar duduk tepat di samping Erika.

Wajah Erika langsung pucat pasi. Selama beberapa hari, dia memang sengaja menghindari Taehyung. Pria Kim itu seperti ancaman yang nyata baginya.

"Kamu tidak menolaknya, kan, s-a-y-a-n-g?" Taehyung mengatakannya dengan berbisik, tepat pada telinga kanan Erika, sontak saja membuat wanita itu langsung bergidik ngeri.

Seokjin yang melihatnya, menautkan alisnya.

***

Tiga hari yang lalu. Tepatnya di kolam renang. Taehyung dengan sengaja menarik wanita itu dan menceburkannya ke dalam kolam renang.

Tidak hanya sendirian, karena pria itu mendekapnya cukup erat. Merengkuh pinggang itu, hingga tubuh keduanya menyatu tanpa jarak sedikitpun.

BYUR!

🔞KARMA is REALWhere stories live. Discover now