CHAPTER.37

338 28 0
                                    

                        📚Happy Reading📚
_______________________________________________

Hujan masih senantiasa mengguyur bumi dengan deras sejak berjam-jam tadi. Gelegar guntur serta kilatan petir tampak terus saling menyahut bak saling adu di langit kelabu.

Dengan tergesa-gesa pria itu masuk ke dalam vila. Raut wajahnya terbaca cemas. Serta merta menerjang derasnya air tanpa mempedulikan tubuhnya yang bisa saja setelahnya terserang demam.

Disana sudah ada Yoongi yang berdiri tegap menyambutnya, lalu membungkuk sopan saat pria Jeon itu berdiri tepat di hadapannya.

"Tuan muda," sapanya, setelah menangkap jas hitam basah milik sang Tuan yang di lemparkan oleh si empunya.

"Dimana Nyonya mudamu sekarang?" tanya Jungkook tanpa basa basi.

"Ada di dalam kamar, Tuan muda."

Setelah mendengar jawaban itu, dengan langkah cepat, pria Jeon itu langsung menaiki tangga untuk menemukan kamar utama yang ia tempati bersama Erika.

Akan tetapi, sebelum itu, ia menengok sekilas pada pria yang menjadi asisten kepercayaannya selama bertahun-tahun itu, yang tampak masih setia berdiri tegap di tempatnya tadi.

Lantas pribadi gagah itu melayangkan interuksi, dengan membawa tatapan yang cukup bisa di katakan serius.

"Lakukan tugasmu."

***

"Argghh!"

Elsa berteriak, meluapkan emosi di dadanya, dengan cara membuang bantal-bantalnya ke lantai.

Wanita itu belum sepenuhnya terlelap dalam rajutan mimpi indah, saat Jungkook pergi meninggalkan apartement itu.

Ia tidak menyangka kalau Jungkook akan meninggalkannya pada jam satu dini hari.

Padahal di luar rintik air hujan masih cukup santer terdengar, tetapi seakan hal itu tidak membuat Jungkook mengurungkan niatnya untuk pergi dari apartemen itu.

Wanita itu mengira Jungkook akan menemaninya sampai pagi, bahkan ia terus berusaha mengeratkan pelukannya agar Jungkook terus berada di sisinya, setelah ia gagal menggoda Jungkook agar mau menyentuhnya.

Di cuaca yang dingin seperti ini, tentu saja Elsa tidak ingin menyia-nyiakannya begitu saja. Lagi pula dia juga teramat merindukan di masuki pria yang berstatus suaminya itu.

Sayangnya, kehadiran bayi yang ada di dalam perutnya menjadi dinding penghalang untuk mereka menyatu.

"Sialan," umpatnya, dengan wajah garang.

"Tidak akan kubiarkan kau merebut suamiku, Erika Lee. Akan ku pastikan Jungkook tidak akan lagi kembali padamu," ucapnya sarkas.

Lantas Elsa mengusap-usap perut ratanya sendiri dengan menyeringai licik, "Aku akan memanfaatkanmu agar bisa memiliki Jungkook seutuhnya. Hahahaha."

Wanita itu terbahak.

"Bayi keberuntungan, tumbuhlah dengan baik di dalam sana, Nee. Jangan mengecewakanku!"

***

Saat ini, kedua pria Kim itu tengah sama-sama tidak sadarkan diri karena terlampau mabuk, setelah sempat terjadi adegan baku hantam di antara keduanya beberapa jam yang sebelumnya.

Dengan wajah yang sama-sama lebam serta sudut bibir yang sedikit robek, keduanya kini tengah terkapar di atas dinginnya lantai.

"Aku sangat mencintainya."

"Aku pun juga sama."

"Tapi akulah yang lebih dulu mengenalnya," rancau Seokjin dengan mata sepenuhnya terpejam.

🔞KARMA is REALWhere stories live. Discover now